TKI Asal Cirebon Tewas di Korsel

Ade Irawan TKI Asal Cirebon Tewas Ditikam di Korsel, Keluarga Sebut Sempat Berselisih di Club

Inilah penyebab Ade Irawan (30), seorang asal Cirebon meninggal dunia ditikam oleh temannya sendiri di Korea Selatan, sempat berselisih saat di Club..

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Ade Irawan (kiri) semasa hidup. Keluarga sebut Ade sempat berselisih sebelum tewas ditikam di Korsel. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.om, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Menguak penyebab Ade Irawan (30), seorang asal Cirebon meninggal dunia ditikam oleh temannya sendiri di Korea Selatan.

Diketahui jika sebelum peristiwa itu terjadi, Ade Irawan sempat berselisih dengan temannya di sebuah club.

Peristiwa ini terjadi pada Minggu (28/4/2024) lalu.

Baca juga: Sosok Ade Irawan, TKI Asal Cirebon Tewas Ditikam Sesama WNI di Korsel, Tulang Punggung Keluarga

kakak korban Nurhasanah (42). sosok Ade Irawan (30), seorang asal Cirebon, yang meninggal dunia ditikam oleh sesama rekan TKI sendiri di Korea Selatan.
kakak korban Nurhasanah (42). sosok Ade Irawan (30), seorang asal Cirebon, yang meninggal dunia ditikam oleh sesama rekan TKI sendiri di Korea Selatan. (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

Ade Irawan rupanya sudah diincar oleh salah satu pelaku.

Sebab senjata tajam sudah disiapkan sebelum aksi penikaman itu terjadi.

Ade pun disebut mengalami tiga luka tusukan di bagian wilayah perutnya.

"Terus diduga pelaku sudah niat, karena sudah bawa senjata tajam (sajam), ditikam dari belakang.

Kena bagian depan, punggung dan dada, tiga tusukan," kata Nurhasanah (42) kakak korban, Senin (6/5/2024) dilansir dari Tribun Jabar.

Selain adiknya, terdapat korban lainnya bernama Sigit, asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang kini dikabarkan kritis di Korsel.

"Orang dua dikeroyok oleh orang lima, jadi pengeroyokan sesama PMI," jelas dia.

Atas kabar duka tersebut, keluarga Ade pertama kali mendapat informasi tentang kematian Ade dari saudaranya sangat syok.

Informasi yang diterima keluarga menyebutkan, bahwa Ade, PMI yang sudah sembilan tahun bekerja di Korsel itu dikeroyok oleh lima temannya sesama PMI.

"Saya mendengar (kabar) pertama kali dari saudara (tanggal 28 April jam 11 siang), katanya Ang Iwan (Ade Irawan) ditusuk langsung meninggal gitu," ujarnya.

Baca juga: Curhat Rohinda Tompunu Sebelum Dibunuh Suami, Sempat Puji Pelaku Pernah Tak Mengeluh Urus Bayi

Baca juga: Kondisi Mertua Refrain Suami Bunuh Istri Sebulan Melahirkan di Minsel, Terluka Kena Tebas Parang

Nurhasanah juga menyampaikan, bahwa saat keluarga berkumpul, selepas mengikuti sebuah acara, dia mendapat kabar tersebut dan bahkan pingsan karena kaget.

"Terus kami langsung menelepon ke teman dekatnya, kami syok (kami lagi kumpul-kumpul di depan rumah setelah ada acara, terus saya pingsan)," ucapnya.

Bahkan Nurhasanah juga sangat sangat terpukul.

Informasi yang diterima keluarga menyebutkan, bahwa Ade, PMI yang sudah sembilan tahun bekerja di Korsel itu dikeroyok oleh lima temannya sesama PMI.

Nurhasanah mengungkapkan bahwa Ade memiliki kepribadian yang baik.

Bahkan, Ade sering menolong sesama dan menjadi tulang punggung keluarga.

"Adik saya itu, Iwan, anak yatim piatu."

"Dia ditinggal ibu sejak SMA, dan baru saja kehilangan ayahnya setahun yang lalu."

"Kami sangat kehilangan sosoknya, apalagi sudah hampir 10 tahun tidak bertemu dengannya," ujar Nurhasanah dengan sedih saat dikonfirmasi kembali oleh Tribun, Selasa (7/5/2024).

Ade Irawan (30), PMI asal Kabupaten Cirebon yang meninggal dunia akibat ditikam oleh sesama PMI di Korea Selatan (Korsel) pada 28 April 2024 lalu. Ade sendiri beralamat di Desa Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon
Ade Irawan (30), PMI asal Kabupaten Cirebon yang meninggal dunia akibat ditikam oleh sesama PMI di Korea Selatan (Korsel) pada 28 April 2024 lalu. Ade sendiri beralamat di Desa Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon (Tribun Cirebon/ Eki Yulianto)

Ade, anak ketiga dari empat bersaudara, lahir di Cirebon pada 24 Juni 1993.

Dia dikenal sebagai sosok pekerja keras, tidak mudah menyerah, rajin beribadah dan suka menolong sesama.

"Ade itu suka nolong. Kalau ada yang kesulitan, hubunginya Ade. Dia akan langsung membantu, entah itu memberi pinjaman uang atau bantuan lainnya," ucapnya.

Sebelum menjadi PMI di Korsel, Ade bekerja di sebuah perusahaan otomotif di Indonesia selama 1,5 tahun.

Uang yang dia kumpulkan dari pekerjaan tersebut digunakan untuk belajar bahasa Korea dan biaya menjadi PMI di Korsel.

"Iwan itu mandiri banget, gak pernah ngerepotin. Kerja di Yamaha disini milih resign padahal kontraknya diperpanjang, katanya punya tabungan mau merantau di Korea saja," jelas dia.

Meski hidup di jauh dari keluarganya, Ade tetap aktif menolong, baik di kampung halaman maupun di Korea Selatan.

Sosoknya yang bertanggungjawab dan tidak pernah merepotkan keluarga membuatnya dikenang dengan penuh kebaikan.

Kini, usai tujuh hari pascakejadian, jenazah Ade telah tiba di Indonesia dan rumah duka pada Sabtu (4/5/2024) lalu.

Jenazahnya pun telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karangwangi pada Minggu (5/5/1024), tak jauh dari rumah korban.

"Harapannya ya (pelaku) minta dihukum seberat-beratnya, hukum mati kalau bisa," ujarnya.

Viral di TikTok

Kabar ini mencuat setelah akun media sosial TikTok @Batari_101 mengunggahnya enam hari yang lalu.

Dalam unggahan yang dilihat Tribun pada Senin (6/5/2024), akun tersebut memperlihatkan foto seorang pria dengan keterangan korban.

Pria tersebut bernama Ade, berasal dari Desa Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.

Baca juga: Firasat Anak Sebelum Tarsum Bunuh Istri di Ciamis, Sempat Minta Tolong Tetangga Untuk Awasi Ayah

"BMI Korea berduka, nama korban Mas Ade Irawan asal Cirebon," tulis akun @Batari_101 seperti dikutip Tribun, Senin (6/5/2024).

Akun tersebut juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya PMI asal Cirebon itu.

"Semoga beliau Husnul khatimah, semoga diampuni dosa-dosanya dan diterima disisi Allah SWT," lanjut tulisan akun tersebut.

Dalam unggahan lainnya, akun tersebut menyebut bahwa kematian Ade diduga akibat terlibat dalam kasus penikaman yang dilakukan oleh PMI lainnya sesama Warga Negara Indonesia (WNI).

"Kasus penikaman sesama PMI di Korea Selatan, korban meninggal pelaku berhasil dibekuk," ucapnya.

Peristiwa itu terjadi pada 28 April 2024 lalu.

Menurut keterangan polisi, perselisihan antara pelaku dan korban terjadi di sebuah klub.

Setelah keduanya keluar dari klub, pelaku menikam korban hingga tersungkur.

"Menurut keterangan polisi (di Korsel), pelaku dan korban terlibat perselisihan di sebuah klub, setelah keduanya keluar klub, pelaku menikam korban hingga korban tersungkur," jelas dia.

Adapun, jenazah Ade tiba di rumah duka dari Korsel pada Sabtu (4/5/2024) malam dan dimakamkan keesokkan harinya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) dekat rumah korban.

Pemerintah Desa Sindangmekar membenarkan adanya korban yang meninggal di Korsel.

"Ya benar, ada warga kami seperti yang viral di TikTok meninggal dunia," ujar Kasi Pemerintahan Desa Sindangmekar, Karjono, Senin (6/5/2024).


Susana Rumah Duka

Saat Tribun berkunjung ke rumah korban, suasana duka masih menyelimuti keluarga korban.

Di sana, terdapat banyak karangan bunga ucapan berbelasungkawa dari teman-teman korban baik sesama PMI di Indonesia maupun di Korsel.

Kursi dan tenda pun masih terlihat di halaman rumah korban, menandakan acara tahlilan terus digelar setiap malamnya.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved