Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Bersandar di Peti Jenazah, Isak Tangis Ibu Putu Satria Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Isak tangis ibunda Putu Satria, korban tewas dianiaya senior Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) saat mengiringi kepulangan jenazah.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUN BALI/Eka Mita Suputra
Isak tangis ibunda Putu Satria, korban tewas dianiaya senior Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) saat mengiringi kepulangan jenazah. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Isak tangis ibunda Putu Satria, korban tewas dianiaya senior Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) saat mengiringi kepulangan jenazah.

Diketahui, Korban tewas bernama Putu Satria Ananta Rustika, taruna tingkat I asal Klungkung, Bali yang dianiaya senior tingkat II, berinisial T (21).

Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka lebam pada bagian ulu hati.

Semenatra jenazah taruna STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran) Jakarta yang meninggal dunia karena dianiaya seniornya tersebut, dititip di RSUD Klungkung sampai menunggu hari untuk digelar upacara ngaben.

Tangis kesedihan langsung terdengar saat jenazah Putu Satria tiba di IPJ (Instalasi Pemulasaraan Jenazah) RSUD Klungkung sekitar pukul 10.00 Wita.

Dikutip dari TribunBali.com, ibu kandung Putu Satria, Ni Nengah Rusmini, langsung dipeluk oleh rekan-rekannya, saat jenazah Putu Satria yang berada di peti kayu, dipindahkan dari ambulans menuju ke ruang jenazah.

Nengah Rusmini tampak sangat terpukul dengan kepergian putra sulungnya.

Matanya sembab karena terus menangis, duka jelas teraut dari wajahnya.

Ia lalu berjalan menuju kamar jenazah, sembari meratapi foto putranya.

Dengan penuh rasa duka, Nengah Rusmini langsung bersandar di peti putranya sembari memejamkan mata.

Tangis pilu Rusmini pun pecah sembari mengusap peti mati putranya.

Baca juga: Pemicu TRS, Senior Taruna STIP Aniaya Putu Satria Hingga Tewas, Tantang Siapa yang Paling Berani

Hal ini mengundang isak tangis kerabat dan warga yang saat itu berada di Intalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Klungkung.

"Saya harap pelaku bisa dihukum seberat-beratnya. Karena itu menghilangkan anak (keponakan) saya," ujar paman dari Putu Satria, Nyoman Budiarta, Minggu (6/5/2024).

Tampang Tegar Rafi Sanjaya (21) berbaju tahanan, taruna STIP Jakarta yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap juniornya.
Tampang Tegar Rafi Sanjaya (21) berbaju tahanan, taruna STIP Jakarta yang menjadi tersangka pembunuhan terhadap juniornya. (TribunJakarta) (Kiri) Korban, Putu Satria (Kanan)

Permintaan Terakhir

Pihak keluarga telah menyiapkan upacara pengabenan untuk Putu Satria.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved