Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

7 Fakta Putu Satria Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Diduga Dianiaya Senior, Dipukul Perkara Baju

Inilah 7 fakta dari Putu Satria Ananta Rustika (19) mahasiswa STIP Jakarta yang tewas diduga dianiaya oleh seniornya, dipukul di ulu hati perkara baju

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
IST Tribun Jakarta / Tribun Bali
(kiri) sosok Putu Satria mahasiswa STIP Jakarta tewas dianiaya seniornya. Berikut 7 faktanya 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah 7 fakta Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa STIP Jakarta yang tewas diduga dianiaya oleh seniornya.

Putu Satria merupakan mahasiswa tingkat 1 STIP asal Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali.

Ia diduga tewas setelah terluka di dalam ulu hatinya.

Kronologi Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior di Kampus
Kronologi Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior di Kampus (IST Tribun Jakarta / Tribun Bali)

Baca juga: Kronologi Putu Satria Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior, Berawal Bubarkan Jalan Santai

Berikut Fakta Putu Satria Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Dianiaya Senior

1. Dipanggil Senior

Dikutip dari tribunnews.com, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan membenarkan informasi adanya mahasiswa meninggal dunia di STIP.

Diduga mahasiswa itu meninggal karena dianiaya seniornya.

"Jadi awalnya, kami Polres Metro Jakarta Utara menerima LP (laporan) meninggalnya seseorang berinisial P. Pada waktu kondisi meninggal ini ada di RS Tarumajaya. Yang bersangkutan adalah salah satu siswa tingkat 1 di STIP," kata Gidion kepada wartawan, Jumat (3/5).

Ia menambahkan, meninggalnya mahasiswa tingkat 1 itu, akibat kekerasan yang dilakukan oknum seniornya tingkat 2.

"Kegiatan ada di kamar mandi. Ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga. Ini kegiatan perorangan mereka. Jadi tidak dilakukan secara terstruktur ataupun kurikulum ya," ucap dia.

"Kami masih mendalami secara utuh bagaimana rangkaian peristiwanya," jelasnya.

2. Dipukul di Ulu Hati

Awalnya korban (Putu Satria Ananta Rustika) dan teman-temannya yang masih tingkat I dipanggil oleh senior di tingkat II.

Seniornya yang berinisial T asal Bekasi, sempat menanyakan siapa yang meminta korban dan rekan-rekanya memakai pakaian olahraga ke gedung pendidikan lantai 3.

Baca juga: Sosok Putu Satria, Mahasiswa STIP Jakarta Asal Bali Tewas Dianiaya Senior, Alami Luka Dalam

Korban dan rekan-rekannya kemudian diminta berbaris berjejer.

Kemudian T memukul ulu hati korban dengan tangan mengepal sebanyak 5 kali.

3. Terkapar Usai Dipukul

Pasca penganiayaan itu, korban terkapar di toilet dekat kelas.

Dari rekaman CCTV, Putu Satria dibawa dari toilet ke klinik kampus STIP Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara.

Saat itu diduga jika Putu Satria mengalami penganiayaan hingga meregang nyawanya.

Sosok Putu Satria Ananta Rustika Mahasiswa STIP Jakarta Asal Bali Tewas Dianiaya Senior Masalah Baju
Sosok Putu Satria Ananta Rustika Mahasiswa STIP Jakarta Asal Bali Tewas Dianiaya Senior Masalah Baju (IST Tribun Bali/ Tribun News)

"Pada saat diperiksa oleh klinik kesehatan sekolah setempat sudah tidak dalam kondisi tidak bernadi," ucap Gidion.

"Nadinya sudah berhenti dan mungkin tanda-tanda hilangnya nyawa," sambungnya.

4. Polisi Cek TKP

Kini garis polisi juga sudah terpasang di toilet pria tempat korban terakhir kali ditemukan tak sadarkan diri.

"Saya rasa CCTV cukup clear untuk menceritakan rangkaian peristiwa itu, karena kegiatan ada di kamar mandi, ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga, ini kegiatan perorangan mereka, jadi tidak dilakukan secara terstruktur ataupun kurikulum ya," papar Kapolres.

5. Senior Diamankan

Setelah mengamankan rekaman CCTV, polisi mengamankan beberapa sosok diduga tersangka.

Bahkan senior taruna STIP Jakarta yang diduga melakukan kekerasan terhadap Putu Satria ikut diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.

Baca juga: Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Diduga Dianiaya Senior, Rekaman Korban Dibawa dari Toliet jadi Bukti

"Sambil berjalan, kami juga sudah memeriksa 10 orang lebih untuk menceritakan peristiwa kejadiannya seperti apa," kata Gidion.

6. Keluarga Terbang ke Jakarta

Perbekel Desa Gunaksa I Wayan Sadiarna membenarkan, Putu Satria Ananta Rustika merupakan warganya. Sore tadi, pihak keluarga sudah ke Jakarta untuk memastikan informasi tersebut.

"Tadi ibu, adik, serta paman dari anak itu (Putu Satria Ananta Rustika) berangkat ke Jakarta. Katanya mengecek informasi tersebut," jelas Sadiarna, Jumat (3/5).

Sadiarna mengaku mengenal warganya tersebut. Bahkan mengetahui saat Putu Satria berangkat melanjutkan pendidikan ke salah satu sekolah kedinasan di Jakarta.

"Saya tahu anak ini, sebelum berangkat juga dulu pernah bertemu," ungkapnya.

Putu Satria Ananta Rustika merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Korban merupakan alumni SMAN 2 Semarapura.

7. Kampus Dijaga Ketat

Seiring proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian di lokasi, pihak keamanan STIP Jakarta memperketat pengamanan di gerbang masuk.

Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Diduga Dianiaya Senior, Rekaman CCTV Setelah Kejadian Jadi Bukti
Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Diduga Dianiaya Senior, Rekaman CCTV Setelah Kejadian Jadi Bukti (IST Tribun Jakarta)

Pantauan TribunJakarta.com, sejak Jumat siang hingga sore petugas keamanan bersiaga di depan gerbang.

Petugas tampak memberhentikan sejenak mobil-mobil yang hendak masuk ke dalam area STIP sembari menanyakan keperluannya.

Petugas keamanan juga memeriksa kendaraan yang hendak masuk ke area STIP, kemudian berjaga di gerbang dengan didampingi polisi.

Dari kejauhan, terpantau pula Jumat sore itu digelar apel yang melibatkan mahasiswa STIP di halaman sekolah tinggi tersebut.

Salah seorang petugas keamanan yang berjaga di depan gerbang menyebutkan, hingga sore itu polisi masih menyelidiki terkait meninggalnya taruna STIP Jakarta di lokasi.

"Untuk saat ini kami belum bisa menerima media. Arahannya seperti itu. Kemudian juga di dalam masih ada proses penyelesaiannya. Pihak kepolisian masih di dalam," kata petugas keamanan tersebut.

Para mahasiswa akhirnya diperbolehkan keluar dari area STIP Jakarta sekitar pukul 16.30 WIB.

Sebelumnya, TribunJakarta.com juga memantau mobil Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara memasuki area STIP Jakarta pada pukul 14.00 WIB.

Setelah 1,5 jam melakukan pengecekan di dalam, mobil Tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara terlihat meninggalkan STIP Jakarta sekitar pukul 15.30 WIB.

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

(*)

Baca juga berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved