Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Jakarta Tewas Diduga Dianiaya Senior, Rekaman Korban Dibawa dari Toliet jadi Bukti

Kabar mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta yang tewas diduga dianiaya oleh seniornya kini jadi sorotan, rekaman CCTV jadi bukti...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
IST Tribun Jakarta
(kiri) kampus STIP Jakarta dan (kanan) TKP - Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta tewas diduga dianiaya oleh seniornya di dalam kampus, Jumat (3/5/2024) pagi 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta tewas diduga dianiaya oleh seniornya di dalam kampus, Jumat (3/5/2024) pagi

Rekaman CCTV setelah kejadian dijadikan sebagai bukti.

Sosok mahasiswa STIP itu bernama Putu Satria Ananta Rustika (19), asal Bali.

Baca juga: Fakta Hubungan Gelap Ahmad Arif dan Rini Mariany Wanita Tewas Dalam Koper, Dekat Sejak Desember

Putu Satria ditemukan tewas dengan luka lebam di bagian ulu hatinya, diduga alami kekerasan oleh kakak tingkatnya.

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengatakan, korban merupakan mahasiswa tingkat 1 sementara seniornya di tingkat 2.

"Ada dugaan akibat kekerasan yang dilakukan oleh oknum seniornya tingkat 2 dalam kegiatan tadi pagi yang dilakukan oleh senior-seniornya terhadap korban, tetapi kami masih mendalami secara utuh bagaimana rangkaian peristiwa," kata Gidion di lokasi, Jumat malam dilansir dari Tribun Jakarta.

Kabar mahasiswa STIP Jakarta tewas diduga dianiaya oleh seniornya
Kabar mahasiswa STIP Jakarta tewas diduga dianiaya oleh seniornya (IST Tribun Jakarta)

Penjelasan Gidion, kasus ini terkuak berawal lewat laporan bahwa korban dilarikan ke RS Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.

Korban kemudian diperiksa dan ternyata tewas akibat diduga mengalami kekerasan fisik di dalam kampus STIP Jakarta, Cilincing, Jakarta Utara.

Putu Satria yang merupakan taruna asal Bali diduga meregang nyawa setelah mengikuti kegiatan yang diinisiasi senior-seniornya pagi tadi.

"Kegiatan ada di kamar mandi, ini kegiatan yang memang tidak dilakukan secara resmi oleh lembaga, ini kegiatan perorangan mereka, jadi tidak dilakukan secara terstruktur ataupun kurikulum ya," ucap dia.

Bahkan rekaman CCTV setelah kejadian pengeroyokan ikut jadi bukti.

Putu Satria dibawa dari toilet ke klinik kampusnya oleh seniornya dekat salah satu ruang kelas.

Saat itu diduga jika Putu Satria mengalami penganiayaan hingga meregang nyawanya.

"Pada saat diperiksa oleh klinik kesehatan sekolah setempat sudah tidak dalam kondisi tidak bernadi," ucap Gidion.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved