Pembunuh di Macan Lindungan Ditangkap
Keseharian Suganda Pembunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang, Dikenal Pendiam
Keseharian Suganda (31), pelaku pembunuhan ibu dan anak di Macan Lindungan Palembang diungkap oleh suami korban, Anung Kurniawan (42), sebut pendiam..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Keseharian Suganda (31), pelaku pembunuhan ibu dan anak di Macan Lindungan Palembang diungkap oleh suami korban, Anung Kurniawan (42).
Diketahui, Suganda pernah menjadi pekerja lepas di usaha bunga taman yang dijalani Anung.
Menurut Anung, selama ini Suganda yang merupakan pekerja panggilan di usaha bunga tamannya itu dikenal pendiam namun suka ikut berkumpul dengan teman-teman sewaktu bekerja dengannya.
"Kalau ada kerjaan saya kadang panggil dia buat antar pupuk, kadang di Palembang kadang ke daerah. Dia itu panggilan bukan yang bekerja tetap bukan, " katanya saat wartawan Tribunsumsel.com menjumpai di kediamannya di Jalan Macan Lindungan Palembang
Hal tersebut yang membuat Anung merasa sangat syok mengetahui mantan pegawainya itu tega membunuh istri dan anaknya.
"Ya gak nyangka dia yang orangnya pendiam gitu malah melakukan ini. Setahu saya soal gaji itu sudah selesai, cuma gak tau kalau dia ada dendam juga sama saya, ya soal apa," katanya.
Sementara itu, Anung juga menegaskan bahwa pernyataan tersangka soal masalah gaji tidaklah benar.
Justru permasalahan gaji sudah dibayarkan dan selesai setahun lalu.
"Setahun lalu itu ada pekerjaan borongan dia salah satu yang ikut. Karena waktu itu dia (Suganda) pergi, akhirnya dikasih ke orangtuanya gaji itu. Masalah bayar ya sudah dibayar dan selesai setahun lalu," ujar Anung, Kamis (18/4/2024).
Baca juga: Kesaksian Ojol Bongkar Kebohongan Suganda Pembunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang
Baca juga: Saya Seperti Ngemis Sakit Hati Suganda Hingga Bunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang
Ia begitu heran ketika mendengar pengakuan dari Suganda yang menyebut dendam gegara gaji yang tak dibayar.
Padahal sebelum-sebelumnya, Suganda kerap menanyakan soal pekerjaan dengannya.
"Itu mungkin alibi dia saja. Soalnya dia sering nanya ke saya ada kerjaan gak buat dia, saya jawab belum ada. Tapi justru soal gaji itu tidak pernah ditanyakan sama Suganda kalau memang tak saya bayar," jelasnya.
Ngaku Sakit Hati
Disisi lain, menurut pengakuan Suganda kepada penyidik kepolisian Polrestabes Palembang, ia membunuh Wasila dan FA karena sakit hati dipermainkan soal gaji.
Suganda menyebut jika Wasila sering bercanda kepadanya saat meminta gaji selama bekerja dengan suami korban, Anung Kurniawan.
"Galak dikolake, seperti ngemis kalau minta gaji, setiap datang kerumah jawbanya tidak ada,"ujar Suganda melansir dari cuplikan video didapatkan redaksi Tribunsumsel.com, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: Bantah Tak Bayar Gaji, Suami Korban Pembunuhan di Macan Lindungan Palembang Heran Pelaku Akui Dendam
Mendapati perlakuan demikian, rasa kesal Suganda berubah menjadi dendam.
Namun saat itu Suganda rupanya memilih berhenti dari pekerjaannya untuk berangkat ke Riau selama 2 bulan.
Akan tetapi, rupanya korban dan suaminya kembali membuatnya sakit hati.
Sebab saat itu Anung sempat memberikan uang gaji kepada orangtunya namun nominal tak sesuai,
"Sakit hati emak (Ibu-red) dienjok cuma 1 juta 500 ribu, padahal borongan pohon sepakat Rp 3 juta,"ujarnya,
Dari situlah, Suganda mendatangi rumah korban dengan mengajak salah satu rekannya bernama Hendro.
Memakai jasa ojek online, keduanya mendatangi rumah korban yang berada di jalan Macan Lindungan Kelurahan Bukit Baru, Kecamatan Ilir Barat I, Senin (15/4/2023).
Sesampai di lokasi, Suganda bertemu dengan istri korban bernama Wasila dan terlibat cekcok.
Suganda yang telah membawa pisau dari rumah langsung melakukan penganiayana terhadap Wasila.
Tak sampai disitu, Suganda juga melukai korban dengan alat yang ditemukan di garasi rumah tersebut.
"Pisau nusuk ibu (Wasila), pisau bengkok yang aku bawak dari rumah," ujarnya kepada penyidik.
Saat terjadi aksi penusukan, tugas Hendro di luar untuk mengawasi keadaaan.
Tindakan sadis Suganda berlanjut ke anak perempuan korban berinisial FA setelah tahu korban menelpon ayahnya.
Menggunakan pisau yang diambil dari dapur, Suganda menghabisi nyawa FA.
"Bunuh anaknya karena nelpon bapaknya saat itu," terang Suganda.
Baca juga: Sosok Suganda Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang, Anak Buah Suami Korban
Adapun Suganda mengaku masih berada di rumah manakala Anung datang ke rumah sembari menggedor pintu.
Niat awal Suganda juga ingin menghabisi nyawa Anung kala itu namun berhenti lantaran tau ada orang lain bersamanya.
"Rencana nak niat bunuh, berhubung dengan kawan dia dak jadi,"tuturnya.
Suganda bersembunyi dirumah lalu memilih melarikan diri lewat pintu belakang.
Tepatnya pintu yang berada di bagian dapur dengan melompat pagar keluar.
Suganda lalu lari ke arah perumahan kosong dan menunggu hingga sore hari sebelum mengganti baju.
"Jam 6 sore baru naik (keluar) lagi," ujarnya.
Kronologi
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengungkap kronologi pembunuhan yang dilakukan Suganda terhadap Wasila (40) dan putrinya FA (16).
Pembunuhan itu terjadi di kediaman korban di rumah korban yang terletak di Jalan Macan Lindungan Palembang, Senin (15/4/2024).
Kedua korban adalah anak dan istri Anung Kurniawan, mantan bos tersangka.
"Tujuan awalnya untuk melukai suami korban. Namun karena suami korban tidak ada di tempat, pada saat tersangka tiba di rumah korban terjadi pembicaraan antara dia dan Wasila (korban)," ujar Harryo dalam rilis tersangka yang digelar di Polrestabes Palembang, Rabu (17/4/2024).
Pembicaraan itu rupanya berujung cek-cok kemudian terjadinya penganiayaan.
Pemicunya karena Suganda merasa tersinggung dengan ucapan Wasila.
"Terjadi dorong-dorongan di depan pintu, kemudian tersangka mengambil blencong yang ada di luar rumah korban, kemudian masuk melalui masuk pintu belakang. Kemudian wasila yang sudah dalam keadaan lemas dieksekusi oleh tersangka," ujarnya.
Setelah Wasila terkapar tak berdaya, Suganda kemudia menargetkan FA anak perempuan korban sebagai target selanjutnya.
Sebab Suganda tahu FA baru saja menelpon sang ayah dan memberi tahukan aksi yang dia lakukan.
"Tersangka Suganda tiba-tiba menyerang anak korban dengan menggunakan belencong yang tadi," ujarnya.
Kemudian Suganda kembali menyerang Wasila menggunakan blencong yang sedari awal sudah digunakannya untuk menyakiti kedua korban.
Tindakan itu dilakukan Suganda karena dia yakni saat itu Wasila belum meninggal dunia.
Setelahnya, Suganda kembali ke kamar dan mengeksekusi FA dengan menggunakan pisau yang dia ambil dari dapur rumah korban.
"Korban FA mengalami luka tusukan dan sayatan," jelas Harryo.
Belum cukup sampai disitu, Suganda kemudian kembali mendatangi Wasila yang sudah terkapar tak berdaya.
Dia kembali menyakiti ibu dua anak itu hingga gagang blencong yang dia gunakan patah.
"Tidak lama kemudian suami korban pulang, karena suasana rumah sudah kacau, tersangka menutup pintu. Suami korban kemudian mendobrak, disaat itu juga suami korban melihat ada putranya di dalam rumah, meminta supaya dibuka pintunya," ujarnya.
"Saat itu sebenarnya di dalam (rumah), masih ada tersangka yang bersembunyi," tambahnya.
Melihat istrinya sudah terkapar bersimbah darah, suami korban bergegas lari memanggil tetangga di sekitar rumahnya.
Kesempatan itu dimanfaatkan Suganda untuk melarikan diri dari pintu belakang.
"Tersangak melewati rawa-rawa, membuang barang bukti baju kaos dan celananya yang bersimbah darah, HP nya juga dibuang ke rawa-rawa. Kemudian tersangka mengaku menemukan baju dan celana bekas tukang bangunan yang dia ambil di sebuah rumah kosong," ujarnya.
"Tapi pengakuan ini masih kita dalami, apakah baju dan celana itu sudah dipersiapkan sebelumnya oleh tersangka," ujarnya.
Atas perbuatannya, Suganda disangkakan dengan pasal pembunuhan berlapis terkait pembunuhan berencana.
"Tersangka disangkakan dengan pasal 340 KUHP dan atau pasal 338 KUHP. Dia masih kami dalami guna menguak tabir di balik kasus inji. ada beberapa kejanggalan yang masih kami dalami," ujarnya.
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
(*)
Baca juga berita lainnya di Google News
Pembunuh di Macan Lindungan Ditangkap
Ibu dan Anak Tewas di Macan Lindungan
Pembunuhan
Berita Kriminal Palembang
Tribunsumsel.com
Bunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang Karena Rp 25 Ribu, Ganda Bersyukur Tak Divonis Mati |
![]() |
---|
Bunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang, Ganda Lolos Hukuman Mati, Divonis 20 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Raut Lesu Ganda, Pembunuh Ibu dan Anak di Macan Lindungan Palembang Usai Dituntut Hukuman Mati |
![]() |
---|
Tak Diberi Rp 25 Ribu, Pria di Palembang Tega Bunuh Ibu dan Anak, Kini Didakwa Pembunuhan Berencana |
![]() |
---|
Lihat Ibu dan Kakaknya Tewas, Anak Bungsu Korban Pembunuhan di Macan Lindungan Palembang Trauma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.