Menantu Otak Pembunuhan Mertua

Teganya Novi Damayanti Sebelum Bunuh Sempat Suruh Ibu Mertua Berlutut di Kakinya Hingga Jebak Suami

Novi Damayanti(24), menantu dalangi pembunuhan mertuanya sendiri, Mirna (51) di Kendari, sempat menjebak suami hingga suruh mertua berlutut dikakinya

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Ig@kendari.update
Novi Damayanti(24), menantu dalangi pembunuhan mertuanya sendiri, Mirna (51) di Kendari, sempat menjebak suami hingga suruh mertua berlutut dikakinya 

Ia menangis sembari duduk.

Baca juga: ND, Menantu di Kendari jadi Otak Pembunuhan Mertua, Sempat Drama Nangis Sebut Korban Tewas Dibegal

Ada pula video Novi Damayanti ketika diperiksa polisi di depan IGD rumah sakit.

Ia juga sempat dimintai keterangan polisi di lokasi kejadian pembunuhan mertua di Kendari.

Selain berakting nangis, Novi Damayanti juga mengirim chat pada seorang wartawan.

Ia bertanya perkembangan kasus begal yang menewaskan mertuanya, Mirna.

"Ada informasi terbaru soal tersangka pembegalan kemarin ?" kata Novi dalam chat.

Ia mengaku trauma pasca kejadian begal yang dialami mertuanya.

"Saya paranoid dan takut bawa mobil malam-malam gara-gara begal," kata Novi Damayanti.

Novi merasa semakin takut ketika menerima kabar bahwa polisi sudah mengungkap fakta sebenarnya pada kasus begal yang menewaskan mertua di Kendari.

"Iyakah ? saya takut-takut juga ee," balas Novi.

Sampai akhirnya Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko mengungkap bahwa Novi Damayanti lah yang menjadi dalang kematian Mirna.

"Ini hanya modus. Bukan begal. Ini kasus pembunuhan berencana yang sengaja diatur menantunya," kata Aris.

Kecurigaan polisi bermula dari keterangan Novi Damayanti yang selalu berubah-ubah.

"Saat diperiksa berubah-ubah terus. Jadi ini yang membuat curiga penyidik," katanya.

Rupanya Novi Damayanti menyewa MF untuk membunuh mertua dengan berpura-pura melakukan begal.

Kepada MF, Novi menjajikan akan membayar Rp 15 juta, namun baru dibayar Rp 10,3 juta.

Setelah menyusun rencana, ND yang tinggal di salah satu perumahan di Kecamatan Poasia, Kendari berangkat bersama suami dan anaknya ke rumah mertuanya di Sampara, Kabupaten Konawe.

Kemudian ND mengajak mertuanya untuk belanja di Kendari.

Sementara suami dan anaknya tidak diajak.

Tiba di Kendari, ND langsung menuju swalayan bersama korban untuk berbelanja barang kebutuhan Idul Fitri.

Selanjutnya ND dan mertuanya berbelanja bawang di Pasar Anduonohu.

ND kemudian mengarahkan kendaraannya menuju ke bundaran Citraland.

Lalu memutar balik dan menuju ke jalan Madusila Kelurahan Anduonohu tempat kejadian pembunuhan tersebut.

“Dia (ND) parkir di dekat DPRD kota Kendari. Di situlah tersangka yang satunya yaitu CM masuk ke dalam mobil. Pada waktu MC masuk ke dalam mobil, korban sempat bertanya kepada ND ‘ini siapa?’. Dan ND menjawab bahwa CM adalah sepupunya,” jelas Aris.

Saat itu, tersangka CM duduk di bagian belakang dalam mobil.

Setelah mobil melaju, CM langsung melancarkan aksinya.

CM menjerat leher korban menggunakan tali tambang.

Lalu menusuk korban sebanyak 10 kali menggunakan pisau yang telah disiapkan.

Kemudian tersangka CM melarikan diri dan membuang pisau di rawa dekat TKP.

Untuk mengelabui perbuatannya, ND lalu berteriak meminta tolong kepada pengendara yang lewat dan berpura-pura menjadi korban pencurian dan kekerasan (curas).

Padahal perhiasan, HP dan uang telah diserahkan kepada CM.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved