Suami Cor Jasad Istri di Makassar

Pengakuan Hengky Talik Tega Bunuh dan Cor Jasad Istri 6 Tahun Baru Terbongkar, Kesal Karena Cemburu

Pengakuan Hengky Talik (43) tega bunuh dan cor jasad istri, 6 tahun baru terungkap, termakan api cemburu.

|
Kompas.com/Darsil Yahya M
Pengakuan Hengky Talik (43) tega bunuh dan cor jasad istri, 6 tahun baru terungkap, termakan api cemburu. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pengakuan Hengky Talik (43) tega bunuh dan cor jasad istri, 6 tahun baru terungkap, termakan api cemburu.

Peristiwa keji itu terjadi di Jalan Kandea II Lorong 116, Makassar pada tahun 2018 silam.

Selama 6 tahun, Hengky bisa membuat isu untuk menipu sang anak hingga para tetangga di mana keberadaan sang istri.

Bahkan ia juga memaksa kedua anaknya untuk ikut berbohong demi menutupi kejahatannya membunuh istri sendiri.

Hengky menghapus jejak kekejiannya dengan menguburkan mayat Jumatiah ke dalam sebuah lubang didalam rumah.

Setelah 6 tahun, kini anak Hengky pun akhirnya membongkar kejadian yang dialami oleh ibunya tersebut.

Kejadian nahas itu terjadi saat F masih berusia 9 tahun. Ya, Jumiati tewas dibunuh di bulan Agustus 2018.

Kini pelaku tidak berkutik ketika ditangkap polisi di rumahnya yang berada di Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan atau Sulsel pada Sabtu (13/4/2024).

Pengakuan terungkap setelah laporan dari anak sulungnya, VI, kepada Polrestabes Makassar.

Baca juga: Mamakku Tangis Histeris Anak Hengky saat Bongkar Skenario Ayah Cor Jasad Ibu 6 Tahun Lalu

Setelah penangkapan, H mengakui perbuatannya, menyatakan bahwa ia membunuh istrinya dengan menggunakan balok kayu karena cemburu.

Ayah dua orang anak itu, mengaku cemburu terhadap istrinya.

Ia curiga sang istri sempat bertemu dengan mantan pacarnya.

Penyebab V Anak Suami di Makassar Bunuh & Cor Jasad Istri Bungkam 6 Tahun, Diancam Tutupi Kebohongan
Penyebab V Anak Suami di Makassar Bunuh & Cor Jasad Istri Bungkam 6 Tahun, Diancam Tutupi Kebohongan (TRIBUN-TIMUR.COM/Muslimin Emba)

Namun, tuduhan H itu tidak diakui Jumiati hingga keduanya pun terlibat cekcok dan berujung penganiayaan.

"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1 saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," kata H seusai ditangkap dilansir dari Kompas.com pada Minggu (14/4/2024).

Merasa kesal karena istrinya tak mau mengaku, Hengky pun mengaku memukul korban di beberapa bagian tubuhnya hingga menggunakan balok.

Baca juga: Penyebab V Anak Suami di Makassar Bunuh & Cor Jasad Istri Bungkam 6 Tahun, Diancam Tutupi Kebohongan

Awalnya, H menganiaya istrinya dengan tangan kosong.

Namun, pelaku yang merasa belum puas melanjutkan penganiayaan terhadap korban menggunakan balok kayu di bagian dada dan perut.

"Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut. Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018," ungkap H.

"Saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali," bebernya lagi.

Kebohongan Hengky Suami di Makassar Bunuh dan Cor Mayat Istri, Sebut Korban Kabur dengan Selingkuhan
Kebohongan Hengky Suami di Makassar Bunuh dan Cor Mayat Istri, Sebut Korban Kabur dengan Selingkuhan (TRIBUN-TIMUR.COM/Muslimin Emba)

Setelah Jumiati tidak sadarkan diri dan meninggal dunia, H pun mengaku membawa mayat istrinya itu ke bagian belakang rumah.

Di belakang rumah berlantai dua dengan lebar tiga meter dan panjang 8-10 meter, terdapat kubangan tanah.

Hengky yang gelap mata pun mengubur mayat istrinya itu lalu menutupinya dengan semen.

"Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen diatasnya tidak cor," ungkapnya.

"Tidak (saya galih), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lobang," sambungnya.

Baca juga: Siasat Hengky Bunuh dan Cor Mayat Istri 6 Tahun Baru Terbongkar Gegara Cemburu, Alibi Korban Kabur

Lebih lanjut, pelaku Hengky mengaku lupa mengenai bulan berapa peristiwa penganiyaan dan pembunuhan itu terjadi.

"Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018. Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasih semen di atasnya, tidak dicor," ujar dia.

Menurut pengakuannya, tiap kali tetangga bertanya kepadanya mengenai keberadaan sang istri, ia menyebut korban pergi dengan pria lain.

Alibi Istri Kabur dengan Pria Lain

Pembunuhan itu tidak terdeteksi lantaran H membangun alibi bahwa istrinya kabur dari rumah dengan pria lain.

"Kemudian pada saat didalami oleh penyidik, dilakukan interogasi, selain keterangan dia dianiaya oleh ayahnya dia juga menceritakan bahwa ibunya bukan lari (dengan pria lain) karena selama ini informasi setelah kita dalami istrinya katanya lari dengan laki-laki lain," ungkap Andi Rian.

"Ternyata dari keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari tapi dianiaya sampai mati dan kejadiannya 2018, kalau kita hitung berarti sudah enam tahun," sambungnya.

Atas informasi F itu, Tim Jatanras Polrestabes Makassar pun bergerak cepat menangkap H.

"Berdasarkan informasi itu kemudian penyidik lalu merespon cepat mengembangkan kemudian mengamankan pelaku," sebutnya.

Tangis Histeris Anak Bongkar Pembunuhan

Kejadian nahas itu terjadi saat F masih berusia 9 tahun. Ya, Jumiati tewas dibunuh di bulan Agustus 2017.

Kasus yang terbilang sadis itu baru ketahuan 13 April 2024 kemarin setelah F blak-blakan ke penyidik Polrestabes Makassar.

Kini, setelah tabiat ayah kandungnya terkuak, F gemas ingin menghajar Hengky karena telah membunuh ibunya.

Momen itu terlihat kala F bertemu dengan ayahnya, Henky di TKP pembunuhan Jumiati.

Saat Henky menunjukkan lokasi mayat Jumiati dicor, F berteriak histeris di luar rumah.

Sembari menangis, F terus memberontak hendak menghampiri sang ayah.

F pun beberapa kali menunjuk-nunjuk rumah lamanya lokasi mayat ibunya dicor.

Karenanya, F pun ditenangkan oleh penyidik dan keluarga agar bisa tenang.

"Di sana mamaku," teriak F sambil menangis di TKP, dilansir TribunnewsBogor.com dari Youtube Wartakotalive.com, Selasa (16/4/2024).

Mayat Jumiati yang tertimbun sejak enam tahun lalu itu menyisakan tulang belulang.

Tulang itu dibungkus Tim Dokpol menggunakan kantong mayat orange.

Saat kantong mayat berisi jasad Jumiati dievakuasi dari dalam rumah menuju ambulans, anak korban V (17) tampak histeris.

"Mamakku, mauka lihat mamakku," ucap F dengan nada histeris.

Begitu juga saudara J yang menyaksikan di rumah tetangga, tampak histeris melihat bungkusan tulang belulang J dibawa petugas ke ambulans.

Petugas yang ikut menggali timbunan mengungkapkan tulang belulang J masih utuh mulai dari kaki hingga kepala.

"Alhamdulillah masih utuh semua, korban mengenakan pakaian warna biru dan celana kotak-kotak," sebutnya

Untuk kedalaman galian yang dibuat H untuk menimbun istrinya, kata dia, sekitar 15 centimeter.

Tulang belulang Jumiati (35) lalu dimakamkan di pekuburan Jl Rappocini Lorong 2, Kecamatan Rappocini, Makassar, Senin (15/4/2024) pagi.

Sebelum mendatangi TKP, F sempat bercerita ke penyidik.

Awalnya, F datang ke kantor polisi untuk melaporkan penganiayaan yang ia dan adiknya alami dari sang ayah kandung.

Namun secara tiba-tiba, F menceritakan kejadian kelam di tahun 2017.

Yakni saat F melihat sendiri ibunya dibunuh sang ayah lalu mayatnya dicor.

"Anak korban melaporkan juga adanya tindakan kekerasan yang dilakukan bapaknya kepada ibunya tahun 2017. Kita lakukan tindakan, kita tangkap HT. Setelah kita lakukan pemeriksaan awal, HT mengaku telah menganiaya anak dan istri. Kita lakukan olah TKP, ternyata di belakang rumahnya ada barang bukti berupa tulang dan tengkorak manusia, pakaian dan kantong plastik untuk membungkus korban," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan TV One News, Selasa (16/4/2024).

V menuturkan insiden penganiayaan yang menewaskan ibunya terjadi saat dirinya kelas IV SD.

Saat itu, V yang baru pulang sekolah melihat ibunya terbaring di lantai.

"Saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," kata V dalam unggahannya @Jatanras_mksr yang dipantau, Senin (15/4/2024) sore.

Dua hari setelah itu, V mengaku masih melihat ibunya Jumiati terbaring di tempat yang sama.

"Dua hari kemudian setelah pulang sekolah saya masih melihat mama saya terbaring di tempat yang sama," ungkap V.

Setelah itu, V mengaku melihat ayahnya H membawa pasir dan semen ke dalam rumah.

Lalu kata V, dirinya ditanya sang ayah agar saat ditanya tujuan semen itu oleh orang lain, harus dijawab untuk kolam ikan.

"Saya melihat bapak saya membawa masuk kedalam rumah pasir dan semen kemudian memberitahukan kepada saya, kalau ada yang bertanya semen itu untuk apa, saya harus jawab untuk membuat kolam ikan," beber V.

"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur lima tahun bahwa jika ada yg bertanya mama kamu kemana ? sampaikan bahwa mama mu pergi entah kemana," tuturnya.

Tabiat Pelaku

Ketua RW 4 Bontoala, Andi Tenri mengungkapkan sosok H. Pelaku pembunuhan istri itu disebut sosok yang temperamental.

H juga dikenal sosok pendiam yang jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

"Dia kurang berinteraksi sama warga, karena mungkin tempramen," kata Andi Tenri.

"Orang begitu dilihat pasti takut. Soalnya dia pendiam. Tapi dia begitu mi," sambungnya.

Sosok tempramen H, lanjut Andi Tenri, diketahui lantaran ia kerap main tangan terhadap istrinya Jumiati.

"Saya dengar tetangga, dia sering memang pukul istrinya selama dia tinggal," bebernya.

Hal senada diungkapkan, Ketua RT 03/RW 04, Rizal ditemui di lokasi yang sama.

Bahkan kata Rizal, H kerap pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

"Dia pengangguran, tertutup sama warga di sini. (Suka bikin ulah) Dulunya kalau pulang mabuk," ungkapnya.

Baca berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved