Berita OKU Timur

Bahagianya Peternak di OKU Timur Harga Dedak Padi Turun Jadi Rp 2 Ribu PerKg, Beli Banyak Untuk Stok

Peternak bebek petelur dan ayam kampung di Kabupaten OKU Timur kini berbahagia karena harga dedak padi turun jadi Rp 2.000 per kilogram. 

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
Dedak padi di OKU Timur harganya turun jadi Rp 2000 per kg hingga bikin peternak senang. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Peternak bebek petelur dan ayam kampung di Kabupaten OKU Timur kini berbahagia karena harga dedak padi turun jadi Rp 2.000 per kilogram. 

Sebab sebelum panen padi, harga dedak di OKU Timur dijual tinggi bahkan langka. 

Turunya harga dedak ini karena sudah musim panen padi.

Di mana sebelumnya para perternak ini sangat mengeluhkan tingginya harga dedak yang tembus Rp 5000 per kilogramnya.

Pikri salah satu peternak di Desa Kotabaru Selatan, Kecamatan Martapura, OKU Timur mengaku, akibat tingginya harga dedak sebelum panen padi, membuat keuntungan yang diperolehnya dari hasil jual telok bebek dan ayam kampung sangat sedikit.

Sebab peternak dua hewan unggas inu harus membeli makan pengganti dedak yakni pur yang mana harganya cukup mahal.

"Harga dedak di pabrik penggilingan padi waktu itu Rp5000 per kilogram," kata Pikri, Sabtu (13/04/2024).

Baca juga: Libur Lebaran Jalanan Belitang OKU Timur Macet, Banyak Warga Berekreasi Hingga Bersilaturahmi

Lanjut kata dia, selain harganya tinggi, dedak sangat langka. Jadi waktu itu ada harga tidak ada barang.

Dikarenakan padi belum panen jadi pabrik penggilingan padi banyak yang belum operasi, karena masa penen belum mencapai puncaknya.

“Sangat susah mas kalau padi belum panen. Harga dedak mahal dan langka jadi kami terpaksa membeli makanan lain. Nah pakan pur yang harganya mahal. Untuk pur khusus makan bebek petelur harganya Rp 12 per kilogram,” jelasnya.

Waktu itu ia terpaksa membeli dedak dari penjual pakan ternak di Pasar Badak Pandeglang dengan harga Rp5000 per kilogram lalu ditambah biaya pengangkutan.

Selain itu, untuk mengurangi kos pengeluaran, Pikri juga telah menjual sebagian bebek peliharaannya. Karena dalam dua bulan terkahir lalu, dedak sangat sulit didapat.

"Awalnya, saya memiliki bebek 300 ekor, dengan kebutuhan dedak per hari 200 kilogram. Namun sekarang ternaknya hanya tersisa 150 ekor, sisanya telah dijual," ujarnya.

Menurut dia, dalam kondisi normal harga dedak di paling tinggi hanya Rp 2.000 per kilogram. Bahkan kalau sedang banyak paling hanya Rp1.500 per kilogram.

"Kalau kondisi normal, dari bebek 100 ekor. Saya bisa mencapat untung Rp20 ribu per hari, tapi sekarang hanya Rp10 ribu per hari," bebernya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved