Bulan Ramadhan

Memaknai Hadits Man Qoma Lailatul Qadri Imanan Wahtisaban Ghufrolahu Ma Taqoddama Min Dzambih

Barang siapa menghidupkan (beribadah) pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya lalu

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
Memaknai hadits Man Qoma Lailatul Qadri Imanan Wahtisaban Ghufrolahu Ma Taqoddama Min Dzambih 

Bangunlah (untuk menegakkan shalat) pada sepuluh malam terakhir, menghidupkannya dengan ibadah, berbuat baik, bersedekah membayar zakat dan saling mengingatkan untuk berbuat ketaatan.

Lailatul Qadar jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadan. Meskipun tanggal pastinya tidak diketahui, namun terdapat petunjuk dalam Al-Quran dan hadits yang memberikan informasi tentang tanda-tanda dan keistimewaan malam ini.

Itulah makna hadits man Qoma Lailatul Qadri Imanan Wahtisaban Ghufrolahu Ma Taqoddama Min Dzambih.

Baca juga: Makna Hadits: Dunia adalah Penjara Bagi Orang Beriman, Ad Duniya Sijnul Mu’min Wa Jannatul Kaafir

Baca juga: Makna Hadits Tidur di Pagi Hari Jadi Penghalang Rezeki, As Subhatu Tamna’ur Rizq, Jangan Bermalasan

Baca juga: Arti Hadis Man Qama Ramadhana Imanan Wahtisaban Ghufro lahu Ma Taqoddama Min Dzambih & Contoh Amalan

Baca juga: Kumpulan Hadits tentang Sholat Jumat dan Anjuran Lebih Awal Datang ke Masjid, Termasuk dalam Sunnah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved