Dokter Diduga Lecehkan Istri Pasien

Tabiat MY Oknum Dokter Diduga Lecehkan Istri Pasien Diungkap Teman Seprofesi, Kesehariannya Terkuak

Tabiat MY oknum dokter Rumah Sakit di Jakabaring, Sumsel yang dilaporkan telah melecehkan istri pasien kini diungkap rekan seprofesi.

|
Penulis: andyka wijaya | Editor: Shinta Dwi Anggraini
FREEPIK/SHUTTERSTOCK
Rekan seprofesi ungkap tabiat dokter MY yang dilaporkan melecehkan istri pasien 

Kuasa hukum korban TAF, Febriansyah SH mengatakan, pihak rumah sakit memang telah memecat dokter MY sehari setelah kejadian tersebut.

"Iya kami dapat informasi dari rumah sakit bahwa yang bersangkutan dipecat pada saat sehari kejadian. Selain itu direktur rumah sakit di cabangnya yang lain juga sudah memberhentikan oknum tersebut, dengan mengirim surat minta bukti LP untuk memecat oknum tersebut," katanya.

Ia menghargai pihak rumah sakit yang kooperatif dalam kepentingan penanganan kasus.

Namun sangat menyayangkan tidak ada itikad baik dari oknum dokter kepada kliennya sejak dilaporkan sampai dengan hari ini.

"Selama ini berproses, oknum dokter itu seolah-olah tidak ada itikad baik konfirmasi ke kami juga tidak ada," katanya.

Korban Lagi Hamil 4 Bulan

Datang untuk menemani suaminya berobat karena mengalami kecelakaan kerja.

TAF (22) malah menjadi korban pelecehan yang diduga dilakukan oleh oknum dokter di salah satu rumah sakit swasta yang ada di Banyuasin.

Mirisnya, saat itu TAF sedang dalam keadaan hamil 4 bulan.

"Saat itu suami korban sedang berobat karena ada kecelakaan kerja, kemudian mendapat penanganan dari perawat di rumah sakit tersebut," ujar Kuasa hukum korban Febriansyah ketika dikonfirmasi, Selasa (27/2/2024).

Setelah merasa sudah baikan, suami korban bertanya kepada perawat apakah sudah boleh pulang ke rumah.

Lalu perawat menjawab hal itu yang dapat memutuskan adalah dokter, dalam hal ini adalah MY.

"Ngomong sama perawat yang ada di rumah sakit dijawab suster nunggu dokter. Tidak lama dari situ kisaran pukul setengah sebelas malam dokter itu datang. Katanya nanti pulangnya kemudian dia meminta suster membawa pasien ke ruang VIP jadi nanyalah klien kami dia harus ikut atau tidak, 'karena kamu istrinya jadi ikut juga' kata si dokter," tutur Febriansyah.

Pada saat di ruang VIP itu perawat/suster disuruh keluar semua oleh MY karena ini mau diobservasi. Jadi perawat tidak menunggu di depan melainkan ke ruangan pasien yang lain sehingga tidak tahu apa yang terjadi.

"Sebelum pulang harus melakukan observasi serta pindah dari kamar rawat inap kelas 2 ke kamar VIP," katanya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved