Tornado di Sumedang
Cerita Warga Histeris Saat Angin Puting Beliung Menimpa Warungnya, Alami Rugi Ratusan Juta
Cerita salah satu warga, Iding Sadili yang panik angin puting beliung menyapu warungnya, Rabu (21/4/2024) sore.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
Faktor ketiga adalah dampak kejadian. Selama ini, menurut Erma, bencana angin kencang yang terjadi di Indonesia tak pernah mempunyai dampak terlalu merusak dan durasinya pun cenderung singkat.
"Kemudian, yang keempat itu durasi. Puting beliung di wilayah kita selalu kurang dari 10 menit. Enggak ada yang melampaui durasinya 10 menit," katanya.
Erma pun mengatakan, angin kencang yang terjadi di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang sudah memenuhi keempat faktor tersebut.
Selain itu, kata dia, fenomena angin kencang itu terlihat jelas di satelit awan sehingga memperkuat kepastian bahwa fenomena itu merupakan tornado.
"Mata badainya terlihat dari satelit awan, ya berarti tornado, dong. Karena kalau puting beliung enggak bisa terdeteksi dari satelit awan. Awannya itu enggak kelihatan," ujar dia.
Lebih lanjut, Erma mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat memasuki musim penghujan. Alangkah lebih baik, katanya, mencari tempat berlindung bila melihat awan gelap di langit yang bergerak dengan cepat.
"Intinya harus waspada kalau sudah ada awan gelap dan sebagainya. Awan itu bergerak dengan cepat, awan mendungnya itu, maka itu bisa dipastikan ada angin kencangnya. Cuma kita enggak tahu muter atau enggaknya kan, jadi kita sendiri yang harus waspada," kata dia.
Bencana tornado menerjang wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang pada Rabu (21/2).
Data terkini BPBD Jabar, terdapat lima kecamatan yang terdampak bencana di dua wilayah tersebut yakni Kecamatan Jatinangor, Cimanggung, Cileunyi, Rancaekek, dan Cicalengka.
Baca berita lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.