Berita Palembang

Diguyur Hujan Deras, Atap Rumah Ambruk di Lorong Roda Talang Semut Palembang, Dihuni 4 KK

Diguyur hujan deras, atap rumah kayu di Jalan Pangeran Kusuma Abdurrahim Lorong Roda Kelurahan Talang Semut Palembang ambruk, Jumat (16/2/2024).

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Diguyur hujan deras, atap rumah kayu di Jalan Pangeran Kusuma Abdurrahim Lorong Roda Kelurahan Talang Semut Palembang ambruk, Jumat (16/2/2024). Tampak atap rumah warga di Lorong Roda, Kelurahan Talang Semut yang ambruk, Sabtu (17/2/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Diguyur hujan deras, atap sebuah rumah kayu di Jalan Pangeran Kusuma Abdurrahim Lorong Roda Kelurahan Talang Semut Palembang ambruk, Jumat (16/2/2024) kemarin.

Atap yang ambruk hanya di bagian atas yang terbuat dari bangunan kayu.

Sementara untuk di bagian bawah sudah semi permanen.

Rumah panggung kayu dua lantai itu dihuni oleh Nyayu Azizah (57) bersama suaminya Yuliardi Amir (65) dan anak-anaknya.

Terlihat struktur bangunan yang sudah rapuh membuatnya mudah ambruk ketika hujan dan angin menerjang.

"Beberapa hari ini memang sering hujan. Pas pula kemarin itu hujan deras terdengar tiba-tiba atap ambruk terdengar keras sekali," ujar Nyayu Azizah, saat dijumpai, Sabtu (17/2/2024).

Baca juga: Tampang 3 Pelaku Tawuran di Palembang Tewaskan Seorang Remaja, Bawa Tombak Saat Beraksi

Saat hujan deras, anak-anaknya sedang tidur atap yang ambruk adalah bagian tempat kamar tidur.

Tidak ada barang-barang yang rusak dan orang luka akibat ambruknya atap rumah tersebut.

"Semua yang di dalam rumah kaget mendengar suara atap runtuh. Tidak ada barang yang rusak," katanya.

Menurutnya rumah yang ia tempati ini sudah berusia lebih dari 50 tahun.

Nyayu Azizah sendiri menempati rumah sudah kurang lebih 30 tahun-an.

"Rumah ini sudah 57 tahun kira-kira sedangkan kami baru tinggal di sini baru 30 tahunan," ujarnya.

Sehari-hari, Nyayu Azizah berprofesi sebagai ibu rumah tangga yang terkadang membantu membungkus kemplang, sementara sang suami bekerja sebagai buruh harian lepas.

"Sehari-hari saya ini kan cuma membungkus kemplang, suami saya juga butuh harian lepas yang kadang tidak sering ada pekerjaan," sambungnya.

Camat Bukit Kecil Alexander mengatakan ia telah mendatangi lokasi atap rumah ambruk tersebut. Dari informasi yang ia terima, rumah tersebut dihuni 4 KK.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved