Arti Kata

Arti Kata Silent Mojority dalam Pemilu 2024 yang Viral di TikTok, Ketahui Makna dan Dampaknya Disini

Jadi dapat disimpulkan bahwasanya istilah Silent Majority memiliki arti sekumpulan orang yang lebih memilih diam, tidak menyampaikan pendapatnya didep

Tribunsumsel.com
Arti Kata Silent Mojority dalam Pemilu 2024 yang Viral di TikTok, Ketahui Makna dan Dampaknya Disini 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pesta demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden serta Calon Legislatif lainnya sudah dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 lalu.

Setelah pemilihan ini usai, mulai muncul satu istilah baru yang menjadi viral di media sosial seperti TikTok, Instagram dan X (twitter) keran dianggap sebagai dukungan atas kemenangan salah satu paslon presiden RI ke-8.

Istilah baru tersebut dikenal dengan nama 'Silent Majority'

Mungkin sebagian orang sudah mengetahui arti dari istilah 'Silent Majority' ini, namun bisa saja sebagian lainnya belum mengetahui makna dari ungkapan tersebut.

Baca juga: Arti Kata Quick Count Dalam Pemilu 2024, Ketahui Juga Makna Dari Real Count dan Exit Poll Pemilu

Baca juga: Arti Kata Satu Putaran dan Dua Putaran dalam Pemilu Tahun 2024, Ketahui Makna Sebenarnya Disini

Lantas apa arti dari istilah 'Silent Majority' yang belakangan tengah viral di media sosial? ketahui makna dan dampaknya disini.

_______________

Arti Istilah Kata 'Silent Majority'

Diketahui Silent Majority merupakan istilah dalam Bahasa Inggris yang kerap kali digunakan banyak orang saat bermain media sosial.

Jika diartikan kedalam Bahasa Indonesia maka 'Silent Majority' memiliki arti sebagai Mayoritas yang Diam.

Silent majority biasanya digunakan untuk menggambarkan tentang masyarakat mayoritas yang tidak mengeluarkan pendapatnya di depan umum.

Menurut kamus Oxford, silent majority adalah sekelompok besar orang di suatu negara yang tidak menyatakan pendapat tentang sesuatu atau tidak mengungkapkan pendapatnya secara terbuka.

Silent majority juga bisa diartikan sebagai bagian terbesar dari populasi suatu negara yang terdiri dari orang-orang yang tidak terlibat aktif dalam politik dan tidak mengungkapkan pendapat politiknya di depan umum.

Baca juga: Arti Kata Gong Xi Fa Cai dalam Perayaan Tahun Baru Imlek Masyarakat Tionghoa, Ternyata Ini Maknanya

Baca juga: Arti Kata Wahabi, Kalimat Gus Miftah Jadi Pemicu Dilaporkan & Ditantang Ngaji Ketua PKS Lampung

Jadi dapat disimpulkan bahwasanya istilah Silent Majority memiliki arti sekumpulan orang yang lebih memilih diam, tidak menyampaikan pendapatnya didepan umum dan seolah tidak aktif dalam dunia politik, namun nyatanya melakukan aksi nyata di waktu yang tepat.

__________________

Dampak Adanya Silent Majority

Dilansir dari Kompas.com (16/2/2024), Sikap membisu mayoritas memunculkan banyak dampak negatif, misalnya, terlihat dalam hal korupsi yang mengakibatkan penyakit ini tetap menjadi salah satu masalah besar dan serius.

Selama bertahun-tahun, rakyat umumnya hanya diam melihat dan mengalami korupsi yang merajalela sejak tingkat paling bawah sampai tingkat atas birokrasi.

Alih-alih bersuara lantang menentang, mayoritas warga memilih diam dan permisif atau merestui (condoning) serta menerima korupsi dalam berbaai bentuknya. Hasilnya, korupsi seolah menjadi budaya yang sangat sulit diberantas.

Dampak negatif lain juga terlihat dalam kehidupan keagamaan. Banyak bukti historis dan empiris yang memperlihatkan, kaum Muslim yang merupakan penduduk mayoritas Indonesia adalah umat beriman yang inklusif akomodatif.

Namun, berbagai perkembangan hampir dua dasawarsa ini menunjukkan meningkatnya sikap tidak toleran di sebagian warga atas nama agama. Intoleransi itu meruyak, baik intra-agama maupun antar-agama.

Baca juga: Arti Kata Gadun dalam Bahasa Gaul, Kata Populer yang Viral di Media Sosial

Baca juga: Arti Kata Amin dan Aamiin? Ini Penulisan yang Benar Jangan Sampai Keliru

Menghadapi gejala tidak menguntungkan ini, mayoritas umat beragama—khususnya pemimpin arus utama—lebih banyak berdiam diri. Jika ada yang bersuara, nadanya tidak cukup tegas dan lantang sebagai peringatan (warning) untuk mencegah keadaan lebih buruk.

Problemnya adalah mayoritas warga yang diam menghadapi masalah dan kendala yang membuat mereka tidak bisa menembus kebisuan. Akibatnya, mereka sering menjadi buih, terombang-ambing terseret arus.

**

Baca berita dan artikel lainnya di google news.

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved