Majikan di Jakarta Aniaya 5 ART

Sosok 5 ART Kabur Diduga Disiksa Majikan di Jaktim, Ada yang Masih di Bawah Umur, Lapor Polisi

sosok 5 Asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur kabur dari rumah majikannya setelah menjadi korban penyiksaan. ada yang masih berusia 17 tahun

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
tribunjakarta.com/Getty Image
sosok 5 Asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur kabur dari rumah majikannya setelah menjadi korban penyiksaan. ada yang masih berusia 17 tahun, diduga sering disiksa, manjat lewat pagar berduri, 

TRIBUNSUMSEL.COM- Inilah sosok Asisten rumah tangga (ART) di Jakarta Timur kabur dari rumah majikannya setelah menjadi korban penyiksaan.

Kelima korban seluruhnya merupakan perempuan asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Terungkapnya penyiksaan ART ini setelah diketahui oleh tetangganya saat kelimanya mencoba kabur dari rumah majikan.

Baca juga: Detik-detik 5 ART Kabur Sering Disiksa Majikan, Panjat Pagar Berduri Menangis Minta Tolong Tetangga

Saksi mata, Vina (39) mengatakan ia mengetahui hal ini setelah mendengar jeritan minta tolong dari para korban.

Vina menuturkan dua di antara korban yang dianiaya tersebut tercatat masih berusia 17 tahun atau secara hukum masih berstatus anak, kemudian satu orang berusia 23 tahun.

Namun, untuk dua korban lain yang terluka saat memanjat pagar Vina tidak mengetahui pasti karena langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis.

"Mereka bilang mau kabur karena badannya ada yang sampai digosok, satu orang digosok. Minta izin keluar enggak bisa. Jadi intinya mereka minta tolong diselamatkan," kata Vina seperti dilansir dari Tribunnews.com, Selasa (13/2/2024).

Masih merujuk keterangan korban saat diselamatkan, Vina menuturkan majikan di tempat kerja yang melakukan penganiayaan tersebut merupakan seorang perempuan.

Para korban mengaku sudah merencanakan untuk kabur dari rumah majikannya sejak lama.

Baca juga: Kejamnya Majikan Aniaya 5 ART di Jakarta Timur, Tubuh Disetrika, Dipaksa Pukuli Sendiri, Tak Digaji

Namun, baru pada Senin pagi mereka mendapat kesempatan untuk melarikan diri.

Sekujur tubuh mereka disebut banyak memiliki bekas luka.

Tidak hanya penganiayaan, selama bekerja kelima korban yang dipaksa bekerja hingga larut malam tidak mendapatkan upah sebesar Rp 1,8 juta yang dijanjikan dan telat diberi makan.

Kini para korban sudah dibawa ke Polres Metro Jakarta Timur dengan harapan agar mereka dapat mendapatkan perlindungan, serta agar kasus dugaan penganiayaan dilakukan dapat diusut.

"Sekira jam 04.00 WIB ketiga korban langsung saya bawa ke Polres Metro Jakarta Timur. Mereka menangis saat saya bawa ke Polres, tapi Alhamdulillah mereka selamat," kata Vina.

Beginilah detik-detik lima ART Kabur

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved