Majikan di Jakarta Aniaya 5 ART

Kejamnya Majikan Aniaya 5 ART di Jakarta Timur, Tubuh Disetrika, Dipaksa Pukuli Sendiri, Tak Digaji

Aksi mengerikan dilakukan oleh majikan di Jakarta Timur diduga aniaya kelima Asisten rumah tangga (ART). diseterika hingga dipaksa memukul sendiri

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
tribunjakarta.com
Aksi mengerikan dilakukan oleh majikan di Jakarta Timur diduga aniaya kelima Asisten rumah tangga (ART). diseterika hingga dipaksa memukul sendiri 

Lebih lanjut, para korban mengaku dipaksa bekerja tiada henti dan melebihi waktu pada jam kerja umumnya.

Vina yang saat kejadian menolong para korban mengatakan, kelima ART itu mengaku dipaksa bekerja hingga dini hari di rumah majikan mereka setiap hari.

"Saya tanya sistem kerja seperti apa, kata dia (korban) kerja dari pagi kadang sampai jam 22.00 WIB, kadang sampai jam 02.00 WIB, bahkan sampai jam 04.00 WIB," kata Vina menjelaskan di Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).

Bahkan, dikatakan bahwa korban mengaku tidak digaji.

Para korban juga tidak diperlakukan dengan baik. Mereka mengaku kerap telat diberi makan oleh majikannya.

Selama bekerja, para korban juga menyebut belum pernah mendapat bayaran Rp 1,8 juta yang dijanjikan pihak penyalur kerja dan majikan.

"Saya tanya, katanya dijanjikan gaji Rp 1,8 juta. Tapi praktiknya sampai hari ini mereka belum pernah terima gaji. Ada yang sudah kerja dua bulan, satu bulan. Mereka dibawa penyalur," ujarnya.

Masih merujuk keterangan korban, Vina mengatakan para PRT itu sempat berupaya menghubungi yayasan penyalur yang membawa mereka bekerja sebelum melarikan diri.

Tapi nomor penyalur yang bersangkutan tidak pernah dapat dihubungi.

Sementara kondisi rumah tempat korban bekerja, selalu dalam keadaan terkunci dan diawasi secara ketat menggunakan kamera pengawas.

Keberadaan anjing peliharaan majikan korban yang selalu menyalak ketika para korban hendak melarikan diri dari rumah, membuat korban tidak dapat berbuat banyak.

Kronologi kabur

Vina berujar, kelima ART itu menangis dan ketakutan sedang berupaya kabur dengan cara memanjat keluar dari salah satu rumah.

"Ada yang masih di atas pagar, ada yang di genteng," kata Vina.

Mereka tampak memanjat pagar dengan tinggi kisaran dua meter dan dipasangi kawat berduri.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved