Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga

Penjelasan Camat Cabulu, Setelah Rumah JND Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Dirobohkan, Sudah Mediasi

Camat Babulu, Kansip, menyampaikan penjelasan terkait warga merobohkan rumah Junaedi, tersangka pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut PPU

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
ig/inpopenajam
Camat Babulu, Kansip, menyampaikan penjelasan terkait warga merobohkan rumah Junaedi, tersangka pembunuhan satu keluarga di Babulu Laut PPU 

Penggunaan ekskavator sebagai alat untuk meratakan bangunan-bangunan keluarga Junaedi telah dilakukan oleh pihak terkait.

Aksi ini dapat dianggap sebagai keputusan untuk menghilangkan bekas kejahatan dan tragedi yang terjadi di tempat tersebut.

Dengan dibongkarnya 3 bangunan yang terdiri dari 2 Rumah dan 1 Bengkel milik pelaku dan keluarga di bongkar untuk menghilangkan rasa trauma keluarga dan warga sekitar.

Rumah Satu Keluarga yang Dibunuh Oleh JND, Siswa SMK di PPU Bakal Dirobohkan Warga, Hilangkan Trauma
Rumah Satu Keluarga yang Dibunuh Oleh JND, Siswa SMK di PPU Bakal Dirobohkan Warga, Hilangkan Trauma (Kolase Tribunsumsel.com)

Bukan Dendam, Ini Motif Junaedi Habisi Nyawa Satu Keluarga

Terkuak pengakuan JND siswa SMK di Babulu Laut, Babulu, Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) bunuh 5 orang dalam satu keluarga karena butuh uang untuk bayar service hp.

JND mengaku bingung lantaran harus membayar tagihan servis ponsel hingga melakukan pembunuhan tersebut bukan karena dendam.

Kapolres Penajam Paser Utara (PPU) AKBP Supriyanto mengungkap bahwa motif sebenarnya JND membunuh 5 orang dalam satu keluarga itu merupakan pencurian.

JND mengaku memiliki tanggungan untuk memperbaiki handphone.

Sehingga JND melakukan aksi tak kejinya ketika mabuk dengan temannya tak jauh dari rumah korban.

"Saat mabuk ada pembicaraan pelaku ini punya tanggungan untuk menebus HP yang sedang diservis," katanya dilansir dari TribunnewsWiki.

Demi mencukupi uang itu, pelaku kemudian mendatangi rumah korban.

"Pelaku mau mencukupi kebutuhan itu menyatroni rumah korban," katanya.

Setelah membunuh satu keluarga, JND juga mengambil tiga unit handphone dan uang Rp 363 ribu.

"Selesai pembunuhan dia mengambil HP kemudian dirusak, dibuang ke sungai. Masih kami lacak," katanya.

Baca juga: Viral Pengantin Wanita Ngaku Rela Tinggalkan Acara Resepsi Demi Ikut Kampanye Prabowo-Gibran di GBK

Namun sebelum pergi, JND sempat menyetubuhi RJS yang anak pertama korban dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved