Pelajar SMK Bunuh Satu Keluarga

Nasib JND Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Satu Keluarga, Ditahan di Sel Khusus Masih Dibawah Umur

Inilah nasib JNT siswa SMK di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur bunuh 5 orang satu keluarga...

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Slamet Teguh
Tribun Kaltim
Nasib JNT Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Satu Keluarga, Ditahan di Sel Khusus Masih Dibawah Umur 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah nasib JND selaku siswa SMK di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur yang bunuh 5 orang dalam satu keluarga.

Baca juga: Deretan Masalah Picu JND Siswa SMK di PPU Bunuh 5 Orang Dalam Satu Keluarga, Tak Hanya Sakit Hati

JND saat ini diketahui ditahan di sel khusus oleh polisi lantaran tergolong masih dibawah umur.

Pemicu JND Siswa SMK Bunuh 5 Orang Satu Keluarga di PPU Sakit Hati Tak Direstui, Masalah Ayam & Helm
Pemicu JND Siswa SMK Bunuh 5 Orang Satu Keluarga di PPU Sakit Hati Tak Direstui, Masalah Ayam & Helm (Tribun Kaltim)

Menurut pihak kepolisian, hal tersebut dilakukan lantaran JND masih dalam 15 hari proses pelimpahan kasus sudah harus selesai.

Hal itu sesuai dengan aturan peradilan Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH).

"Ini harus dipercepat karena dalam 15 hari sudah harus tahap dua," ungkap Kapolres PPU AKBP Supriyanto melalui Kasat Reskrim Polres PPU AKP Dian Kusnawan dilansir dari Tribun Kaltim.

Selain itu Kasat Reskrim juga menjelaskan bahwa, pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi untuk memperkuat alat bukti.

Mereka masing-masing berasal dari pelapor, ketua RT 18, adik korban, serta beberapa lainnya yang masuk kategori menyaksikan atau mendengar kejadian tersebut.

"Saksi yang diperiksa benar-benar kategori saksi dan akan dikembangkan ke saksi yang lain," sambungnya.

Rencananya, proses rekonstruksi juga sudah akan dilaksanakan pada hari ini.

Hal itu karena, waktu proses kasus ini cukup singkat, belum lagi mendekati hari libur dan pemilu.

Sehingga dengan itu kini lokasi rekonstruksi bukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) melainkan akan dilaksanakan di Polres PPU. Pertimbangannya untuk menjaga situasi tetap kondusif.

"Lokasinya di Polres karena untuk menjaga Kamtibmas," jelasnya.

JND sendiri nantinya akan dihadirkan dalam rekonstruksi pembunuhan tersebut.

Namun juga tetap menghadirkan pihak Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved