Berita Banyuasin

Patung Bung Karno di Banyuasin Selesai Dikerjakan, Mirip Atau Tidak, Silakan Masyarakat Nilai

Patung Bung Karno di Banyuasin selesai dikerjakan, perihal mirip atau tidak dipersilakan masyarakat untuk menilai.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH
Patung Bung Karno di Banyuasin selesai dikerjakan, perihal mirip atau tidak dipersilakan masyarakat untuk menilai, Kamis (1/2/2024). 

Ia merasa senang, hasil karyanya dapat dinilai orang banyak dan memiliki kebahagiaan tersendiri.

"Awalnya memang merasa jadi beban, tetapi saya yakin dengan pengalaman saya selama ini keliling Indonesia untuk membuat patung dan seni lainnya. Jadi, beban itu saya lepaskan dan membuat patung Bung Karno ini pakai hati," katanya, Rabu (17/1/2024).

Cerita Mas Karjo, seniman asal Solo yang membuat ulang patung Bung Karno di Banyuasin mengaku awalnya sempat merasa memiliki beban berat. Mas Karjo dan karya patung Bung Karno yang dibuatnya.
Cerita Mas Karjo, seniman asal Solo yang membuat ulang patung Bung Karno di Banyuasin mengaku awalnya sempat merasa memiliki beban berat. Mas Karjo dan karya patung Bung Karno yang dibuatnya. (TRIBUN SUMSEL/M ARDIANSYAH)

Terlebih, ia menjadi pengagum sosok sang proklamator, sehingga ia sangat yahu detil bagaimana wajah dan juga bentuk Bung Karno.

Dikerjakan dengan hati dan sudah tertanam di dalam benak Karjo, bagaimana Bung Karno dimatanya, sehingga ia sendiri merasa sangat bangga bisa mengerjakan patung Bung Karno.

Ia sendiri yang membuat patung Bung Karno, mulai dari membongkar patung yang pertama dan membuat ulang kembali patung tersebut. Ia berkeyakinan, bila dikerjakan dengan hati, maka hasil yang diperoleh juga bisa maksimal.

"Ceritanya, saya kemarin membuat Tugu Garuda di Pangkalan Balai ini juga. Setelah selesai, dipanggil ke Makarti Jaya untuk membuat relif. Selesai di sana, rencana mau pulang ke Solo. Tetapi, ditelepon dan diminta untuk membuat ulang Patung Bung Karno. Rasanya pasti senang, karena bisa membuat sosok yang saya kagumi. Tetapi ada beban, karena sebelumnya pembuatan patung gagal," ceritanya.

Selama dua bulan, ia mengerjakan Patung Bung Karno sendiri. Ia mengaku tidak hanya membuat tetapi juga memerhatikan kemiripan dari sosok Sang Proklamator.

Sehingga, saat di bagian wajah akan dibuat, sangat sering ia turun dan melihat dari jauh bentuk patung yang telah dia buat.

Bagian wajah, dianggapnya paling rentan. Karena, bila tidak menggunakan hati dan juga tertanam dalam benak bagaimana sosok Soekarno, maka akan sulit mendapatkan kemiripan.

"Selesai saya buat, saya sempat duduk di pinggir jalan untuk terus melihat patung yang saya buat terutama dari sisi wajah. Saat duduk, ada beberapa warga yang lewat berhenti dan memberikan komentar. Patungnya sudah bagus dan mirip dengan Bung Karno, ketimbang sebelumnya. Mendapat komentar itu, rasanya sangat bahagia karena Bung Karno ini juga sangat saya kagumi," ungkapnya.

Meski sudah dianggap mirip sosok sang Proklamator, namun menurit Karjo masih ada sedikit pemolesan di bagian rahang dan juga telinga.

Makanya, walaupun sudah dilakukan pengecatan, Karjo masih melakukan sedikit pemolesan di bagian rahang dan telinga.

Karena, dibagian ini menurit Karjo masih sedikit ada kekurangan polesan. Ia tidak mau, sosok yang dikagumi ada kekurangan terutama di sisi wajah. Walaupun secara kasat mata tidak terlihat, tetapi menurutnya masih harus dipoles agar lebih sempurna.

"Baru pertama kali ini, saya membuat patung Bung Karno untuk versi besar dan utuh. Biasanya, saya membuat dalam bentuk miniatur atau sebagian saja dari dada hingga kepala. Jadi memang, semaksimal mungkin kemampuan dan pengalaman saya selama ini saya kerahkan untuk membuat patung Bung Karno," pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved