Arti Kata Bahasa Arab

Arti Sirotol Mustaqim, Disebut dalam Alquran, Jalan yang Lurus yang Bagaimana? Begini Penjelasannya

dan bahwa (Al-Quran ini) adalah JALAN-ku YANG LURUS, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain)

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/welly triyono
Arti Sirotol Mustaqim, Disebut dalam Alquran, Jalan yang Lurus yang Bagaimana? Begini Penjelasannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Sirotol Mustaqim, Disebut dalam Alquran, Jalan yang Lurus yang Bagaimana? Begini Penjelasannya.

Kalimat Sirotol Mustaqim atau Shirat al-Mustaqim berasal dari bahasa Arab dan disebut di dalam Alquran di beberapa ayat tertentu.

Shirat al-Mustaqim (Arab: الصراط المستقيم, Ash-Shirāthal Mustaqim).

Kalimat ini secara harfiah memiliki arti "jalan (yang) lurus".

Dikutip dari wikipedia, para ulama ahli tafsir baik dari kalangan sahabat menjelaskan
Kata ash-shiraath (الصراط) diambil dari kata saratha (سرط) dan karena huruf sin (س) dalam kata ini bergandengan dengan huruf ra (ر), maka huruf sin (س) diucapkan shad (ص).

Asal kata ash-shiraath sendiri bermakna "menelan". Jalan yang lebar dinamakan shiraath, karena sedemikian lebarnya sehingga jalan itu bagaikan menelan pejalannya.

Kata mustaqiim (مستقيم) diambil dari kata "qaama-yaquumu" (قام - يقوم) yang arti asalnya adalah "mengandalkan kekuatan betis" dan "memegangnya secara teguh sampai yang bersangkutan dapat berdiri." Karena itu kata قام dapat diterjemahkan "berdiri" atau "tegak lurus".

Sirotol mustaqim dalam Surat alfatihah


Dalam surah al-Fatihah ini mustaqiim diartikan "lurus." Dengan demikian, shiraathal mustaqiim dapat diartikan "jalan luas, lebar dan terdekat menuju tujuan", "jalan luas lagi lurus itu adalah segala jalan yang dapat mengantar kepada kebahagiaan dunia dan akhirat."


Makna shiratal mustaqim
Menurut Imam Abu Ja’far bin Juraih ia berkata, “Para ahli tafsir telah sepakat seluruhnya bahwa shiratal mustaqim adalah jalan yang jelas yang tidak ada penyimpangan di dalamnya”.

Sedangkan menurut Imam Ibnul Jauzi menjelaskan bahwa ada empat perkataan ulama tentang makna shiratal mustaqim, d iantaranya adalah:

Menurut pendapat Ali bin Abi Thalib adalah kitabullah.
Menurut pendapat Ibnu Mas'ud, Ibnu ‘Abbas, Al-Hasan dan Abul ‘Aliyah adalah agama Islam.
Menurut pendapat Abu Shalih dari sahabat Ibnu ‘Abbas dan Mujahid, adalah jalan petunjuk menuju agama Allah.
Menurut pendapat Ibnu ‘Abbas, adalah jalan (menuju) surga.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mejelaskan: “Shiratal mustaqim adalah jalan yang jelas dan gamblang yang bisa mengantarkan menuju Allah dan surga-Nya, yaitu dengan mengenal kebenaran serta mengamalkannya”.


Perbedaan penjelasan para ulama tentang arti shiratal mustaqim tidaklah saling bertentangan satu dengan yang lainnya, bahkan penjelasan tersebut saling melengkapi.

Maka dapat disimpulkan bahwa dari penjelasan di atas shiratal mustaqim adalah agama Islam yang sangat jelas dan gamblang, yang harus diamalkan berdasarkan Alquran dan as-sunnah, sehingga menjadikan keyakinan para muslim akan membuat pelakunya masuk ke dalam surga Allah, dan jalan inil adalah jalan yang ditempuh oleh para nabi dan rasul serta para sahabatnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved