Berita Palembang
Warga Serbu Pasar Murah di Palembang, 8 Ton Beras dan 450 Kg Cabe Ludes Dalam 2 Jam
Pasar murah yang digelar Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumsel di Kota Palembang ludes diserbu pembeli, Senin (22/1/2024).
Penulis: Hartati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pasar murah yang digelar Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sumsel di Kota Palembang ludes diserbu pembeli, Senin (22/1/2024).
Hanya butuh waktu dua jam, sebanyak 8 ton besar 450 kg cabe yang dijual di pasar murah ini habis tak bersisa.
Selain itu, bawang merah dan bawang putih juga gula dan beras yang dipasok dari Bulog juga telur tak luput dibeli warga.
Untuk diketahui, pasar murah digelar BPR Sumsel di dua titik yakni kantor Camat Ilir Timur II dan samping Korem Km 5.
Direktur Utama BPR Sumsel, Hendra SE menyatakan pasar murah yang digelar BPR Sumsel ini sebagai dukungan pada program Pemerintah Provinsi Sumsel untuk menekan inflasi agar meringankan masyarakat memenuhi kebutuhan pangan.
"Kita jual langsung ke masyarakat dengan porsi merata agar semua dapat dan alhamdulillah dua jam operasi pasar langsung ludes," ujar Hendra.
Baca juga: Kronologi Anak Kadis Ketapang Sulbar Diduga Aniaya Junior Alumni IPDN, Awalnya Dipanggil ke WC
Bahan pangan ini dijual langsung ke masyarakat tanpa sistem kupon. Jadi mereka tinggal langsung datang saja ke lokasi dan melakukan transaksi.
Harga pangan yang dijual memiliki selisih harga Rp 10 ribu per jenis barang dibanding harga pasaran.
Selisih harga inilah yang dibayarkan oleh BPR Sumsel atau disubsidi untuk masyarakat bisa mendapatkan bahan pangan lebih murah dibanding harga pasaran.
Lokasi pasar murah sengaja di pilih lokasi strategis dan ramaikan dekat pasar agar mudah dijangkau masyarakat.
Bahan pangan yang dijual yakni beras Bulog Rp 10 ribu per kg, bawang merah Rp 12 ribu per kg, bawang putih Rp 22 ribu per kg, cabe merah Rp 24 ribu per kg, gula pasir Rp 13 ribu per kg.
Marni salah satu pembeli mengatakan tahu ada pasar murah karena diberi tahu tetangganya sehingga ikut membeli dan kegiatan membeli beras, gula dan bawang merah.
"Iya baru tahu karena diajak tetangga ke kantor camat katanya ada pasar murah, pas cek tadi hampir habis karena kesiangan tapi untung masih kebagian," ujarnya.
Dia berharap pasar murah semacam ini sering digelar karena membantu masyarakat di tengah harga jual di pasaran yang terus merangkak naik.
Dia khawatir mendekati puasa nanti harga sembako akan semakin mahal karena biasa memang seperti itu. Kalau punya uang menurutnya tidak masalah mahal asal barangnya ada tetap bisa beli. Tapi kalau uangnya pas-pasan ini yang sulit harus serba irit.
"Kalau bisa minta harga sembako turun karena memberatkan masyarakat harganya terus naik sedangkan gaji suami belum naik tapi sembako sudah duluan naik harganya," harapnya.
AJI Palembang Siapkan Posko dan APD untuk Lindungi Jurnalis di Palembang |
![]() |
---|
Pemprov Sumsel Tetapkan SMA, SMK dan SLB Belajar Secara Online 1-2 September 2025, Terkait Ada Aksi |
![]() |
---|
Pesan Ratu Dewa Saat Aksi di Palembang, Tetap Jaga Ketertiban dan Jangan Anarkis |
![]() |
---|
Remaja di Palembang Dibacok Sekelompok Pemuda Saat Main Bola di Malam Hari, Diserang Pakai Celurit |
![]() |
---|
Besok Sekolah di Palembang Diminta Belajar Secara Online, Terkait Ada Aksi Damai 1 September |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.