Pilpres 2024

Khofifah Indar Parawansa Dinonaktifkan dari PBNU, Bersama Habib Luthfi, dan KH Musthofa Aqil Siradj

Adapun pengurus NU yang dinonaktifkan di antaranya Rais Syuriah KH. Musthofa Aqil Siradj dan KH. Adib Rofiuddin Izza karena menjadi timses.

Editor: Slamet Teguh
(KOMPAS.com/Fika Nurul Ulya)
Khofifah Indar Parawansa Dinonaktifkan dari PBNU, Bersama Habib Luthfi, dan KH Musthofa Aqil Siradj 

Adapun SK penonaktifan itu memperhatikan Keputusan Rapat Harian Syuriyah dan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada tanggal 02 Jumadal Akhirah 1445 H/16 Desember 2023.

Lalu, Surat Edaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor 1201/PB.01/A. 1.03.08/99/11/2023 tanggal 01 Jumadal Ula 1445 H/15 November 2023 M Perihal Penonaktifan Pengurus Nahdlatul Ulama.

Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa bicara soal langkah politik yang akan diambilnya di Pilpres 2024.
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa bicara soal langkah politik yang akan diambilnya di Pilpres 2024. (YouTube Kompas TV)

Baca juga: Penjelasan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Soal Khofifah Disebut Bakal Jadi Bacawapres Ganjar Pranowo

Baca juga: Analisa Pengamat Soal Sekjen PDIP Sebut Cawapres Ganjar Mr X atau Mrs X, Mahfud MD dan Khofifah

Profil Khohifah

 Khofifah memulai karier sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Taruna, Surabaya pada tahun 1989.

Pada tahun 1991 ia mulai terjun ke dunia politik dengan menjadi caleg DPR dari Partai Pembangunan Pembangunan.

Ia pun akhirnya terpilih sebagai anggota DPR dari PPP periode 1992-1998.

Khofifah termasuk salah satu anggota dewan termuda ketika itu.

Saat dilantik Khofifah masih berusia 27 tahun.

Ia langsung dipercaya sebagai pimpinan fraksi PPP sekaligus menjabat sebagai pimpinan komisi. Inilah awal langkah Khofifah dalam dunia politik di parlemen.

Pidato Khofifah dalam Sidang Istimewa MPR tahun 1998 dianggap cukup mengejutkan anggota parlemen saat itu.

Bagaimana tidak?

Khofifah yang mewakili Fraksi PPP berpidato sangat tegas mengkritik rezim Orde Baru dan mengungkapkan borok pemilu 1997.

Lewat pidato tersebut, nama Khofifah jadi bahan pembicaraan dalam jagat politik nasional.

Pasca Orde Baru, Khofifah keluar dari PPP dan hijrah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang digagas Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Bahkan, saat KH Abdurrahman Wahid terpilih sebagai Presiden, Khofifah ditunjuk sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN, sayangnya tidak lama kemudian Gus Dur dilengserkan dan posisi Khofifah digantikan orang lain.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved