Guru Tabrak Siswa di Jakarta

Sosok Sulistyowati Kepsek SMPN 88 Palmerah Terancam Dipecat Usai Guru Tabrak 3 Siswi Hingga Terjepit

Inilah sosok Kepala Sekolah SMPN 88 Palmerah, Jakarta Barat jabatan terancam dipecat.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Slamet Teguh
Tribunjakarta.com
Inilah sosok Kepala Sekolah SMPN 88 Palmerah, Jakarta Barat jabatan terancam dipecat. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok Kepala Sekolah SMPN 88 Palmerah, Jakarta Barat jabatan terancam dipecat.

Diketahui, seorang guru SMPN 88 berinsial B menabrak tiga siswinya hingga alami luka berat.

Saat itu, kondisi sedang hujan deras sekitar pukul 14.00 WIB.

Adapun penyebab guru berinisial B ini menabrak ketiga siswanya diduga tidak mahir mengemudikan mobilnya.

Kini tak hanya jabatan guru Bahasa itu saja yang terancam, namun jabatan Kepala Sekolah ini pun juga terancam.

Lantas siapakah sosok Kepsek tersebut ?

Kronologi Guru SMPN 88 Jakarta Tabrak Siswa Depan Sekolah, Nekat Kendarai Mobil Padahal Tak Mahir
Kronologi Guru SMPN 88 Jakarta Tabrak Siswa Depan Sekolah, Nekat Kendarai Mobil Padahal Tak Mahir (Surya.co.id / Wartakotalive)

Kepala sekolah SMPN 88 Palmerah, Jakarta Barat ini bernama Sulistyowati.

Ia membenarkan peristiwa tersebut dan sudah ditangani.

"Benar tapi kami sudah tangani," tutur Sulistyowati singkat, dilansir dari Wartakotalive.com, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Nasib EJ Wali Siswa yang Ketapel Zaharman Guru SMA di Bengkulu Hingga Buta, Divonis Penjara 13 Tahun

Akibat kejadian ini, Disdik DKI Jakarta telah menerjunkan tim investigasi untuk menindaklanjuti informasi tiga siswa SMP Negeri di Palmerah yang ditabrak oleh gurunya.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Purwosusilo mengatakan, tiga siswa perempuan diduga ditabrak gurunya dengan mobil bagian belakang.

Guru SMPN 88 Jakarta Tabrak 3 Siswa Hingga Terjepit, 1 Siswa Telur Rahimnya Rusak, Tak Bisa Hamil
Guru SMPN 88 Jakarta Tabrak 3 Siswa Hingga Terjepit, 1 Siswa Telur Rahimnya Rusak, Tak Bisa Hamil (Kolase Tribunsumsel.com/ Wartakotalive.com)

Dinas Pendidikan DKI Jakarta lantas memanggil kepala sekolah dan guru SMP negeri di Palmerah yang menabrak siswa tersebut.

"Hari ini kami panggil supaya jelas dan terang benderang informasinya," kataPurwosusilo.

Purwo mengatakan, ia juga sudah mendengar informasi yang berseliweran terkait ancaman keluarga guru B terhadap orangtua korban.

Baca juga: Penyebab Guru SMP Palmerah Tabrak 3 Siswi Rahim Rusak, Diduga Tak Mahir Mengemudi, Korban Luka Berat

Purwo mengatakan seharusnya guru tersebut bisa mengutarakan dengan bahasa-bahasa yang baik bukan justru mengajak perang.

"Makanya itu saya sudah dengar berita burung itu.

Nanti kalau sudah ketemu saya tegur karena tidak begitu caranya bertanggungjawab ke orang tua siswa," imbuhnya.

Kondisi SMPN 88 Palmerah Jakarta Barat saat bubaran sekolah, Rabu (17/1/2024). Tiga siswa SMPN 88 Palmerah Jakarta Barat ditabrak gurunya yang ingin keluar dari halaman sekolahnya menggunakan mobil pribadi, Kamis (11/1/2024).
Kondisi SMPN 88 Palmerah Jakarta Barat saat bubaran sekolah, Rabu (17/1/2024). Tiga siswa SMPN 88 Palmerah Jakarta Barat ditabrak gurunya yang ingin keluar dari halaman sekolahnya menggunakan mobil pribadi, Kamis (11/1/2024). (Warta Kota/Miftahul Munir)

Purwosusilo mengaku, pihak sekolah dan Kepala Sekolah SMPN 88 Palmerah sudah bertanggungjawab mengantar ke rumah sakit.

Jika memang ada pembiaran dari pihak SMPN 88 Palmerah, guru yang menabrak dan Kepala Sekolah, maka Purwosusilo tak segan mencopot jabatan ataupun pemecatan.

"Saya sudah mengurus tim untuk mengawal kasus ini.

Sudah ada kesepakatan antara keluarga korban dengan pihak sekolah untuk biaya perawatan," imbuhnya.

Kronologi kejadian

Akibat kejadian ini, Disdik DKI Jakarta telah menerjunkan tim investigasi untuk menindaklanjuti informasi tiga siswa SMP Negeri di Palmerah yang ditabrak oleh gurunya.

Kepala Dinas Pendidikan DKI, Purwosusilo mengatakan, tiga siswa perempuan diduga ditabrak gurunya dengan mobil bagian belakang.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta lantas memanggil kepala sekolah dan guru SMP negeri di Palmerah yang menabrak siswa tersebut.

"Hari ini kami panggil supaya jelas dan terang benderang informasinya," kataPurwosusilo.

Purwo mengatakan, ia juga sudah mendengar informasi yang berseliweran terkait ancaman keluarga guru B terhadap orangtua korban.

Purwo mengatakan seharusnya guru tersebut bisa mengutarakan dengan bahasa-bahasa yang baik bukan justru mengajak perang.

"Makanya itu saya sudah dengar berita burung itu.

Nanti kalau sudah ketemu saya tegur karena tidak begitu caranya bertanggungjawab ke orang tua siswa," imbuhnya.

Purwosusilo mengaku, pihak sekolah dan Kepala Sekolah SMPN 88 Palmerah sudah bertanggungjawab mengantar ke rumah sakit.

Jika memang ada pembiaran dari pihak SMPN 88 Palmerah, guru yang menabrak dan Kepala Sekolah, maka Purwosusilo tak segan mencopot jabatan ataupun pemecatan.

"Saya sudah mengurus tim untuk mengawal kasus ini. Sudah ada kesepakatan antara keluarga korban dengan pihak sekolah untuk biaya perawatan," imbuhnya.

Pada saat kejadian, tiga siswa berinisial A, K, dan D disebut sedang berada di depan pos sekuriti sekolah.

Pada pukul 15.00 WIB, guru berinisial B itu memutuskan pulang dengan mobil Suzuki Ertiga berwarna silver miliknya.

Biasanya, guru B itu meminta bantuan ke rekannya yang lain untuk memundurkan kendaraannya. Tapi, saat itu guru S yang biasa membantu tengah mengantar siswanya lomba di luar sekolah.

Alhasil, tidak ada yang bisa membantu B saat itu. B lantas nekat memundurkan mobilnya sendiri.
Petugas sekuriti bernama Sofian sempat membantu mengarahkan guru B mundur.

Tapi, karena kurang mahir mengendarai mobil dalam keadaan mundur, akhirnya guru B tersebut hanya bergerak maju dan mundur.

Beberapa detik kemudian, guru tersebut menabrak ketiga siswanya yang ada di pos sekuriti.

Korban Alami Luka Berat

Akibat kejadian ini, siswa A harus terjepit di antara pos security dengan mobil hingga telur rahimnya rusak dan masih dalam perawatan medis di RS Pelni.

Terburuknya, siswa A ini ketika sudah menikah nanti tidak bisa mendapatkan keturunan atau tak bisa hamil.

Sementara siswa K mengalami sesak dibagian dada dan punggung, tapi hasil rongen dinyatakan dokter bagus. Sedangkan, AD hanya luka dibagian paha kanan sampai lutut memar.

 

 

 

 

 

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved