Caleg PDIP Sumsel Dukung Prabowo
Bukan Hanya di Pusat, Kader dan Caleg PDIP Sumsel Terang-terangan Dukung Prabowo-Gibran
Riza Toni Siahaan (RTS) Caleg PDIP di Sumsel terang-terangan menjadi pendukung Paslon Capres nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG -- Riza Toni Siahaan (RTS) Caleg PDIP di Sumsel terang-terangan menjadi pendukung Paslon Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Toni adalah politisi PDIP yang tercatat sebagai Caleg DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sumsel II meliputi Ogan Ilir, OKI, OKU, OKU Selatan, OKU Timur, Prabumulih, PALI, Muara Enim, Lahat, Pagar Alam dan Empat Lawang di nomor urut 8.
Keputusan yang diambil Toni telah mengungkap bahwa hengkangnya sejumlah politisi elit PDIP dari kader dan mendukung pasangan Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming Raka, bukan hanya terjadi di tingkat nasional saja.
Sebut saja politikus PDIP, Maruarar Sirait yang mundur dari keanggotaannya sebagai kader PDIP, kemudian Budiman Sudjatmiko, termasuk keluarga Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution (Walikota Medan)
Di provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sendiri, Toni menjadi kader sekaligus calon anggota legislatif (Caleg) partai berlambang banteng dengan moncong putih yang terang-terangan berbeda langkah politik dengan PDIP.
Mengingat, PDIP sendiri dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hanura dan Perindo mengusung ataupun mendukung, Paslon Presiden-Wapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo- Mahfud MD.
Baca juga: Anaknya Ditangkap Polisi, Orangtua 2 Remaja Putri Duel Pakai Celurit di Palembang Kini Saling Lapor
Dukungan Toni kepada Prabowo-Gibran sendiri, terlihat jelas dirinya tergabung dalam Kelompok yang mengklaim terdiri atas sejumlah aktivis Reformasi 1998 dengan jabatan Sekretaris DPD Relawan Persaudaraan 98 Sumsel, mendeklarasikan dukungan ke Prabowo-Gibran beberapa waktu lalu.
Toni sendiri mengaku, langkah politik yang diambil, ia akuinya sebagai bentuk dukungannya terhadap Presiden Jokowi dengan slogan 'Bersama Jokowi'.
"Bahwa keputusan saya sebelumnya termasuk Ara itu, harus dilihat sebagai simbolisasi kondisi dinamika politik di Indonesia yang tersirat, bersama Jokowi sama seperti aku, " kata Toni, Rabu (17/1/2024).
Dijelaskan mantan Tenaga Ahli (TA) DPRD Sumsel ini, adanya perbedaan politik itu wajar dalam perpolitikan dan di lindungan undang- undang.
"Jadi, itu sikap politik dan itu hak warga negara yang dilindungi undang-undanglah dengan negara demokratis, dan RTS bersama Jokowi, " tegasnya.
Soal pencalegan dirinya di DPR RI dari PDIP, Toni mengetahui akan konsekuensi mendukung capres berbeda dengan partai yang mengusungnya, dan tidak mungkin kalau terpilih akan dilantik.
"Pastilah, soal pencalegan kita serahkan ke maha kuasa," paparnya.
Mengenai keanggotaanya sendiri di PDIP, Toni mengaku sudah 3 kali dipanggil, namun ia tidak memenuhi panggilan itu, menunjukkan dirinya sudah melepas status kader partai.
"Saya sudah ada surat pemanggilan sama seperti Gibran, dan saya sudah tiga kali dipanggil tapi saya tidak datang. Pastinya itu mengisyaratkan jika dengan sikap seperti itu sudah tahu artinya, tidak perlu dikasih tahu atau omong- omong, sudah selesai, " capnya.
Ditambahkan Toni, dukungan dirinya kepada Capres- Cawapres prabowo-Gibran, karena tegak lurus bersama Jokowi, sama seperti slogannya selama ini ' Saya bersama Jokowi'.
"(Soal dijanjikan jabatan) Itu bahasa pengamatan kita ini tidak muluk- muluk, kita melihat ini bukan soal jabatan, terlalu jauh dan tinggi atau nafsu kalau kita lihat sebuah posisi jabatan, karena Allah sudah membaginya. Dan pastinya target kita sekarang memenangkan Prabowo-Gibran, " tukasnya.
Hal senada diungkapkan kader dan Caleg DPRD Sumsel PDIP, jika dirinya terang- terangan hadir dan mendukung Capres Prabowo, saat Prabowo datang ke Palembang.
"Saya hadir disini karena pilihan, " singkatnya.
DPD PDIP Sumsel sendiri selama ini enggang dikonfirmasi dikonfirmasi terkait hal itu.
Sebelumnya, sejumlah elit politik PDIP mundur sebagai kader dan mendukung Capres-cawapres Prabowo- Gibran, mulai dari Budiman Sudjatmiko, dan terbaru Maruarar Sirait.
"Saya pribadi memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi. Saya percaya bahwa Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia," ungkap Ara dalam keterangannya pada Senin (15/1/2024).
Kendati sang presiden belum resmi "hengkang" dari partai berlogo banteng tersebut, namun isu soal dukungan Jokowi terhadap paslon capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo - Gibran pun berhembus hingga muncul isu adanya keretakan hubungan Jokowi dengan PDIP.
Hal ini pun sempat diungkap PDIP sebagai bentuk pengkhianatan Jokowi, terlebih lagi dirinya yang telah mendapat dukungan dari PDIP sejak dirinya terpilih sebagai Walikota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga berhasil menjabat sebagai Presiden RI.
Pengunduran diri Ara dengan alasan mendukung Jokowi ini pun disinyalir sebagai sinyal dukungannya juga terhadap Prabowo- Gibran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.