Banjir di Prabumulih

Banjir di Prabumulih, Warga Banting Setir Jadi Ojek Perahu, Sehari Dapat Uang Rp 250 Ribu

Banjir di Prabumulih yang terjadi sejak sepekan terakhir memaksa warga putar otak mencari cara mendapatkan penghasilan, sebagian jadi ojek perahu.

Penulis: Edison | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EDISON
Banjir di Prabumulih yang terjadi sejak sepekan terakhir memaksa warga putar otak mencari cara mendapatkan penghasilan, sebagian jadi ojek perahu, Selasa (16/1/2024). 

Banjir di Kelurahan Payuputat Prabumulih ini terjadi sejak seminggu terakhir.

Ketinggian air di lokasi banjir bervariasi, ada yang mencapai leher pria dewasa.

Banjir di Prabumulih merendam 1.480 rumah warga di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Selasa (16/1/2024).
Banjir di Prabumulih merendam 1.480 rumah warga di Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat Kota Prabumulih, Selasa (16/1/2024). (TRIBUN SUMSEL/EDISON)

Selain merendam rumah, banjir di payuputat juga merendam kebun karet, sawah, kebun sawit serta lainnya yang menjadi penghasilan utama warga.

Banjir yang merupakan luapan dari Sungai Lematang tersebut sudah terjadi sejak seminggu terakhir dengan ketinggian hingga leher pria dewasa.

Akibat banjir tersebut masyarakat terpaksa tidak bisa beraktivitas seperti sedia kala. Pemerintah kota Prabumulih sendiri telah membuka posko dapur umum untuk membantu makan warga.

Tujuh Daerah Terdampak Banjir di Sumsel

Tujuh daerah kabupaten/kota di Sumatera Selatan terdampak banjir, paling parah Musirawas Utara (Muratara).

Adapun tujuh daerah di Sumsel terdampak banjir yaitu Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas (Mura), Muara Enim, Pali, Prabumulih dan Ogan Ilir (OI).

Untuk itu Pejabat (Pj) Gubernur Sumsel Agus Fatoni berjanji akan segera meninjau ke lokasi banjir dalam waktu dekat, pekan ini.

"Untuk lokasinya, akan di lihat di beberapa lokasi yang akan ditinjau. Saya akan meninjau dalam waktu dekat ini," kata Fatoni saat diwawancarai di Kantor Gubernur Sumsel, Senin (15/1/2024).

Menurutnya, kalau bantuan sudah dikirim baik makanan, pakaian, terpal, dan berbagai bantuan yang lain untuk yang terdampak banjir.

"Curah hujan semakin tinggi, bencana terjadi di beberapa tempat maka saya mengimbau kepada kabupaten/kota juga mengantisipasi adanya bencana banjir dan longsor yang biasanya terjadi di tempat-tempat itu saja," katanya.

Masih kata Fatoni, artinya sudah tahu tempatnya, lokasinya maka perlu diantisipasi sebelum terjadi bencana. Longsor dan banjir selalu datang pada saat hujan deras dan curah hujan tinggi. Kadang kala memang tidak lama, tapi perlu diantisipasi agar bencana ini bisa berkurang.

"Terimakasih seluruh stakeholder yang turut membantu dalam menangani bencana baik itu TNI, Polri, Kejaksaan BUMN, BUMD, dan lain-lain bergotong-royong bersama-sama memberikan bantuan untuk meringankan beban korban banjir dan ikut mengatasi banjir yang ada di beberapa kabupaten/kota di Sumsel," katanya

Sementara itu Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Sudirman menambahkan, hingga kini sudah ada tujuh kabupaten/kota di Sumsel yang terdampak banjir. Paling banyak terdampak di Muratara.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved