Akibat Longsor di Pagar Alam, Banyak Wisatawan Batal Liburan ke Pantai Manna Bengkulu

LAPORAN Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM -  Tanah longsor dikawasan jalur penghubung utama Kecatan Tanjung Sakti dengan Kabupaten Manna tepatnya di tikungan Liku Anggilan Simpur Desa Tanjung Sakti PUMI membuat jalur tersebut lumpuh total dan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat.

Kondisi ini membuat jalur penghubung satu-satunya tersebut tidak bisa dilewati karena material batu besar menutupi badan jalan. Akibatnya jalan menjadi macet dan antrian kendaraan sepanjang lebih dari 3 kilometer menjadi pemandangan dilokasi.

Dari informasi yang dihimpun sripoku.com, Minggu (31/12/2023) antrian kendaraan dari titik longsor mencapai Simpang Tiga Tanjung Sakti. Bahkan sejak tadi malam sudah banyak kendaraan yang putar balek ke arah Pagar Alam dan membatalkan niat mereka untuk menghabiskan tahun baru di Pantai Manna Bengkulu.

"Batal liburan ke Pantai Laguna karena ada longsor di jalur Tanjung Sakti-Manna. Kami sudah menunggu beberapa jam dan dikabarkan tidak bisa lewat jadi tadi malam kami putar balek ke Pagar Alam lagi," ujar Melda warga Pagar Alam yang batal liburan ke Pantai akibat longsor tersebut.

Dikatakan Melda, jika kemarin sore dirinya bersama keluarga hendak berangkat ke Manna untuk liburan menyambut tahun batu di Pantai Laguna Kabupaten Kaur Bengkulu Selatan. Namun baru sampai Tanjung Sakti sudah terjadi macet yang disebabkan afa tanah longsor yang menutupi badan jalan.

"Kami sempat menunggu sejak sore hari, namun karena sudah berjam-jam masih belum bisa lewat kami memutuskan putar balik ke Pagar Alam sekira pukul 23.00 WIB dan membatalkan rencana liburan ke Bengkulu," katanya.(one)

Kronologi Longsor