Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Malang

Banyak Teman Ingin Salatkan Jenazahnya, Galang Mahasiswa IPB Dikenal sebagai Muazin & Pandai Mengaji

Ia dikenal sebagai muazin di kampung halamannya, di Banjarnegara, Jawa Tengah, sehingga ia banyak dicintai banyak orang.

Editor: Weni Wahyuny
Kolase Insta Story Instagram dan Facebook
Mahasiswa IPB, yang tewas di Pulau Sempu dikenal sebagai remaja aktivis di kampungnya, Banjarnegara. Ia pula dikenal sebagai muazin dan pandai mengaji 

Kesepakatan tim tersebut, semua anggota harus kembali ke kamp utama pada pukul 12.00 WIB.

Namun, hingga waktu yang ditentukan Galang belum juga kembali.

"Akhirnya kami membuat tim sendiri untuk melakukan pencarian. Namun keberadaan Galang tidak juga ditemukan, hingga akhirnya kami melapor ke Basarnas," jelasnya.

Fajar meyakini bahwa Galang saat itu tersesat, dan awalnya korban disebut tidak dibekali ponsel saat ekspedisi.

"Acuan kami hanya ingatan jalur yang dilewati," katanya.

Namun informasi itu tidak benar, setelah dilakukan konfirmasi kembali, Fajar mengungkap bahwa setiap anggota dibekali ponsel untuk navigasi selama pengambilan data.

Dia menegaskan, setiap anggota dibekali ponsel, HT dan GPS untuk memudahkan komunikasi dan navigasi selama penelitian.

Hanya saja ponsel yang dibawa Galang saat itu tidak dapat digunakan karena drop atau kehabisan baterai.

"Galang membawa HP tapi memang tidak ada baterainya karena memang HP Galang drop baterai mengembung," ujar Fajar melalui direct message (DM) Instagram pribadinya.

Korban ketua tim ekspedisi

Fajar Riski mengatakan bahwa kegiatan penelitian itu dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) bertajuk ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu.

"Kegiatan ini adalah ekspedisi penelitian Herpetofauna yang telah berjalan sebanyak 15 kali. Kemudian sempat berhenti akibat Pandemi Covid-19, dan sekarang dimulai lagi untuk pertama kalinya dengan Ketua Tim Galang," ungkapnya.

Fajar menyebut kegiatan itu diikuti oleh 28 orang dan 3 orang pendamping, yang secara keseluruhan adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor.

"Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya salah satu teman kami, Galang," terang Fajar.

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Jenazah Galang Ditunggu Ratusan Orang, Mahasiswa IPB yang Tewas di Pulau Sempu Jadi Panutan

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved