Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Malang
Banyak Teman Ingin Salatkan Jenazahnya, Galang Mahasiswa IPB Dikenal sebagai Muazin & Pandai Mengaji
Ia dikenal sebagai muazin di kampung halamannya, di Banjarnegara, Jawa Tengah, sehingga ia banyak dicintai banyak orang.
TRIBUNSUMSEL.COM -- Tewasnya Galang Edhi Swasono, mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), membuat banyak orang merasa kehilangan.
Ia dikenal sebagai muazin di kampung halamannya, di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Galang pula dikenal aktif ikut kegiatan kepemudaan bersama remaja seusianya.
Bahkan Galang Edhi Swasono kerap disebut panutan oleh para remaja di kampungnya.
Tak heran jika ratusan orang ingin ikut menyolatkan jenazah Galang.
Diketahui, Galang hilang di Pulau Sempu, Malang, pada Rabu (27/12/2023).
Baca juga: Detik-detik Galang Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas saat Penelitian di Pulau Sempu, Sempat Hilang
Saat itu Galang IPB sedang melakukan penelitian bersama teman-temannya.
Rabu pagi Galang melakukan kegiatan sendiri dan tak kunjung kembali.
Jenazah Galang Edhi Swasono ditemukan pada Jumat (29/12/2023) pagi.
Galang merupakan mahasiswa Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University.
Cerita soal sosok Galang ini ramai di media sosialnya.
Banyak yang bersaksi bahwa Galang IPB adalah pria yang baik, saleh dan pintar.
Keluarga Galang juga menceritakan bagaimana pemuda itu jadi panutan di kampungnya.
Bahkan jenazah sudah ditunggu ratusan orang di untuk ikut menyolatkan.
Kakak sepupunya, Purbo Kurnilahi menceritakan bahwa Galang adalah sosok yang dikagumi di kampungnya.
Baca juga: Nasib Pilu Galang Mahasiswa IPB Tewas Penelitian di Pulau Sempu Malang, Punya Mimpi Bantu Keluarga
"Galang Galang Galang dia terkenal di kampungku sebagai remaja aktivis dia ikut kegiatan kepemudaan apa saja sikapnya penyayang sama semua orang, lemah lembut," tulisnya di Facebook.
Tak hanya itu, Galang IPB juga rupanya seorang muazin dan pandai mengaji.
"Dia juga muazin semua orang rindu suara adzannya, rindu suaranya mengaji," katanya.
Tak heran jika Galang Edhi Swasono jadi panutan remaja seusianya.
"Para remaja menyebutnya panutan, bagus ibadahnya tingkah lakunya dan pinter anaknya....," ujarnya lagi.
Bahkan jenazah Galang sudah ditunggu ratusan orang di kampungnya.
Baca juga: Sosok Galang Mahasiswa IPB Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Malang, Kini Ditemukan Tewas
"Surga untukmu ya Lang ratusan orang menunggu jenazahnya untuk disholatkan," tulisnya lagi.
Senada, keponakan Galang, Oktha juga menyebut demikian.
Ia memposting foto ratusan orang menunggu di luar masjid.
"Masya Allah banyak sekali yang sayang om Galang
Husnul Khotimah ya om," tulisnya.
Kronologi
Detik-detik Galang Edhi Swasono (20) mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB), ditemukan tewas mengapung di Teluk Semut, Pulau Sempu, Kabupaten Malang, Rabu (27/12/2023).
Galang tewas saat melakukan penelitian di Pulau Sempu.
Dalam kegiatan ini, Galang bertindak sebagai ketua tim atau ketua pelaksana.
Jenazah pertama kali ditemukan nelayan setempat di Pulau Sempu, Dusun Sendangbiru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetang, Kabupaten Malam, pukul 07.50 WIB.
"Kami mendapat laporan dari nelayan, kemudian kami langsung mendatangi lokasi. Dan benar di sana ditemukan jenazah dalam keadaan telungkup dan mengapung," ungkap Kasatpolairud Polres Malang, AKP Subagyo melalui sambungan telepon, Jumat (29/12/2023).
Baca juga: Nasib Pilu Galang Mahasiswa IPB Tewas Penelitian di Pulau Sempu Malang, Punya Mimpi Bantu Keluarga
Tidak ditemukan serangan hewan buas
Dari hasil identifikasi, korban dipastikan Galang Edhi Swasono dari pakaian dan properti yang digunakan identik dengan milik Galang saat sebelum dilaporkan hilang.
Belum diketahui pasti apa penyebab jenazah Galang berada di perairan Teluk Semut.
Sebab, dari titik awal korban hilang (Telaga Lele) ke titik korban ditemukan (Teluk Semut) jaraknya terbilang jauh.
"Apakah ia terperosok atau bagaimana, belum bisa kami identifikasi," tuturnya.
Namun, Subagyo memastikan tidak ada bekas serangan atau gigitan binatang buas pada tubuh korban.
"Tubuh korban utuh. Tidak ada bekas serangan binatang buas," pungkasnya.
Ponsel korban drop saat penelitian
Menurut salah satu temannya, Fajar Riski, korban yang merupakan ketua tim pada ekspedisi penelitian di Pulau Sempu ini diduga tersesat.
Fajar menceritakan, sebelum warga Desa Gunung langit, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara tersebut dinyatakan hilang pada Rabu (27/12/2023).
Galang melakukan perjalanan sendiri pada pukul 09.00 WIB untuk mengambil data penelitian Herpetofauna.
"Saat itu dibagi dua tim. Galang ke salah satu jalur berangkat sendirian, sedangkan dua orang lainnya ke jalur lainnya," bebernya.
Kesepakatan tim tersebut, semua anggota harus kembali ke kamp utama pada pukul 12.00 WIB.
Namun, hingga waktu yang ditentukan Galang belum juga kembali.
"Akhirnya kami membuat tim sendiri untuk melakukan pencarian. Namun keberadaan Galang tidak juga ditemukan, hingga akhirnya kami melapor ke Basarnas," jelasnya.
Fajar meyakini bahwa Galang saat itu tersesat, dan awalnya korban disebut tidak dibekali ponsel saat ekspedisi.
"Acuan kami hanya ingatan jalur yang dilewati," katanya.
Namun informasi itu tidak benar, setelah dilakukan konfirmasi kembali, Fajar mengungkap bahwa setiap anggota dibekali ponsel untuk navigasi selama pengambilan data.
Dia menegaskan, setiap anggota dibekali ponsel, HT dan GPS untuk memudahkan komunikasi dan navigasi selama penelitian.
Hanya saja ponsel yang dibawa Galang saat itu tidak dapat digunakan karena drop atau kehabisan baterai.
"Galang membawa HP tapi memang tidak ada baterainya karena memang HP Galang drop baterai mengembung," ujar Fajar melalui direct message (DM) Instagram pribadinya.
Korban ketua tim ekspedisi
Fajar Riski mengatakan bahwa kegiatan penelitian itu dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (Himakova) bertajuk ekspedisi Studi Konservasi Lingkungan (Surili) di Cagar Alam (CA) Pulau Sempu.
"Kegiatan ini adalah ekspedisi penelitian Herpetofauna yang telah berjalan sebanyak 15 kali. Kemudian sempat berhenti akibat Pandemi Covid-19, dan sekarang dimulai lagi untuk pertama kalinya dengan Ketua Tim Galang," ungkapnya.
Fajar menyebut kegiatan itu diikuti oleh 28 orang dan 3 orang pendamping, yang secara keseluruhan adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) Institut Pertanian Bogor.
"Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya salah satu teman kami, Galang," terang Fajar.
Baca berita lainnya di Google News
Mahasiswa IPB Hilang di Pulau Malang
Galang Mahasiswa IPB Tewas
Galang Mahasiswa IPB
Galang
Sosok Galang Mahasiswa IPB Hilang
Tribunsumsel.com
BeritaViral
Berita viral
Detik-detik Galang Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas saat Penelitian di Pulau Sempu, Sempat Hilang |
![]() |
---|
Nasib Pilu Galang Mahasiswa IPB Tewas Penelitian di Pulau Sempu Malang, Punya Mimpi Bantu Keluarga |
![]() |
---|
Sosok Galang Mahasiswa IPB Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Malang, Kini Ditemukan Tewas |
![]() |
---|
Mahasiswa IPB Hilang Saat Lakukan Penelitian di Pulau Sempu Malang, Pisah dari Rombongan, Dicari SAR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.