Berita Palembang

Proses Gunakan Hak Suara di TPS 5 Sampai 10 Menit, KPU Palembang Simulasi Pemilu 2024

KPU Kota Palembang menggelar simulasi pencoblosan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Waktu pemilih di TPS kisaran 5-10 menit.

TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN
KPU Kota Palembang menggelar simulasi pencoblosan dan penghitungan suara Pemilu 2024. Waktu pemilih di TPS kisaran 5-10 menit, Selasa (26/12/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang menggelar simulasi pencoblosan dan penghitungan suara Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.

Dalam simulasi perdana Pemilu 2024 di wilayah Kota Palembang ini digelar di Gedung KPU Kota Palembang itu, memperlihatkan proses urutan masyarakat yang hadir di TPS (Tempat Pemungutan Suara), menggunakan hak pilih (mencoblos) hingga menandakan sudah selesai dengan mencelupkan jari ditinta.

Komisioner KPU Palembang Divisi Teknis dan Penyelenggaraan Muhammad Joni mengatakan, tujuan utama dari simulasi ini adalah untuk mengetahui estimasi waktu proses pemungutan suara.

“Kami ingin mengetahui berapa lama proses pemungutan suara, mulai dari pendaftaran pemilih sampai dengan memasukkan jari ke dalam tinta. Dari simulasi tersebut juga bisa diketahui sisi mana yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan pemungutan suara,” katanya.

Dalam proses itu, seorang pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS bisa berkisaran 5 sampai 10 menit, dengan warga menggunakan hak pilihnya di lima surat suara yaitu memilih Presiden-Wapres, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kota.

"Dari proses awal sampai akhir tadi yang penggunaan hak suara dimulai pukul 07.00 sampai 13.00 Wib, dimana penghitungan (rekapitulasi) bisa hingga pukul 12 Wib (24.00) malam selesai. Satu orang pemilih bisa menghabiskan waktu dari mendaftar sampai celup jari di TPS 5 sampai 10 menit, " ujarnya.

Baca juga: KPU Palembang Rekrut 33.439 Calon Petugas KPPS Pemilu 2024, Syarat & Jadwal Seleksi, Gaji Diterima

Selain itu dari simulasi yang ada, perlu diperhatikan saat warga datang ke TPS secara ramai-ramai, yang akan membuat petugas KPPS akan kewalahan sehingga perlu diperhatikan kedepannya.

"Proses pemungutan perlu diantisipasi saat TPS dibuka pada pagi hari, dikhwatirkan pemilih datang bersamaan pasti sedikit merepotkan kawan- kawan dalam rangka melayani pemilih untuk pencoblosan, sehingga saat hari H diharapkan datangnya bergantian, " paparnya.

Joni menambahkan, simulasi pemungutan suara dan penghitungan suara itu dibuat semirip mungkin dengan aslinya.

“ Simulasi ini kami buat mirip aslinya. Jumlah pemilih juga sudah termasuk pemilih di DPTb (Daftar Pemilih Tambahan) dan DPK (Daftar Pemilih Khusus).

Dalam simulasi tersebut, KPU Kota Palembang melibatkan pemilih dari semua usia, juga kami menghadirkan pemilih berkebutuhan khusus atau disabilitas.

“Dalam simulasi ini kami juga mecontohkan pemilih disabilitas, seperti tunarungu, tunawicara, fisik, dan lainnya. Jadi kami menghadirkan semua pemilih, dari yang muda sampai lansia, " tuturnya.

Dilanjutkannya, pihaknya juga akan melakukan penggunaan aplikasi Sirekap dalam rekapitulasi suara, dimana nanti hasilnya bisa segera diketahui.

"Penggunaan Sirekap nanti setelah penghitungan surat suara selesai, dengan cara memfoto model C hasil rekapitulasi kelima jenis surat suara tersebut, " pungkasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved