Berita Viral
Sosok Bripka Chepy Dwiki Rustandi, Polisi di Soreang Dikeroyok saat akan Beli Susu Anak
Terungkap sosok anggota polisi, yakni Bripka Chepy Dwik, yang dikeroyok rombongan ormas di Jalan Raya Banjaran- Soreang, di Kecamatan Cangkuang
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM- Terungkap sosok anggota polisi yang dikeroyok di Jalan Raya Banjaran- Soreang, di Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung.
Sebelumnya, video detik-detik anggota polisi Soreang dikeroyok geng motor beredar luas di media sosial.
Salah satu diunggah Instagram @terangmedia, terlihat para pelaku membabi-buta memukuli anggota polisi tersebut.
Sambil berteriak kata-kata kasar mereka melayangkan pukulan-pukulan kepada korban.
Baca juga: Viral Anggota Polisi di Soreang Dikeroyok Geng Motor, Diinjak Hingga Tak Berdaya, Niat Lerai Tawuran
Belakangan diketahui, polisi tersebut adalah Chepy Dwiki Rustandi(35) yang berpangkat Bripka bertugas unit Samapta Polsek Cimaung.
Sementara, empat pelaku pengeroyokan Bripka Chepy Dwiki kini diamankan jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandung.
Keempat pelaku pengeroyokan tersebut yakni TS (53), EH, DS (26), dan AS (27).
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Rabu (20/12/2023) pukul 17.30 WIB.
Kusworo menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat korban atas nama Chepy Dwiki Rustandi (35) yang berprofesi sebagai anggota polisi dalam perjalanan pulang, usai berdinas melakukan pengamanan.
"Berawal mula dari pulang anggota polisi ini pulang melaksanakan kegiatan pengamanan. Kemudian pada saat hendak pulang membeli susu untuk anaknya," katanya ditemui saat gelar perkara di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023), dilansir dari Tribunjabar.com.
Baca juga: Nasib Pria Ditampar Wanita di Kafe Gegara Tangan Senggol Tas, Pipi Merah Karena Pelaku Sakit Hati
Kusworo mengatakan, korban mengalami luka lebam di wajah. Chepy sudah melakukan visum dan sudah dimintai keterangan oleh penyidik Polresta Bandung.
Chepy mengaku, awal kejadian setelahnya ia melakukan pengamanan di PN Bale Bandung, Baleendah, saat di dalam perjalanan menuju rumahnya yang berada Soreang, tepatnya di Cangkuang melihat terjadi kemacetan lalulintas.
"Saat itu rencananya mau beli susu untuk anak, tapi melihat ada yang cekcok, saya hampiri untuk melerai, " kata Chepy, saat ditemui di Mapolresta Bandung, Jumat (22/12/2023).

Chepy mengatakan bermaksud melerai pertengkaran tersebut supaya kepadatan kendaraan tersebut bisa kembali terurai.
Memang, dia, bukan Polantas namun melihat kondisi tersebut dirinya merasa terpanggil.
"Tapi saat saya melerai, tiba-tiba mereka memukuli saya," ujar dia.
Saat dirinya dipukuli, lanjut Chepy, orang- orang yang ada di situ tak ada yang membantu karena mungkin takut sebab kelompok tersebut jumlahnya banyak.
"Selain itu juga mungkin mereka diancam jangan ikut campur, " katanya.
Mungkin pada saat itu, kata Chepy, mereka tak tahu dirinya polisi karena menggunakan jaket.
"Tapi setelah dibuka jaket, masih ada yang mukul saya, " ujarnya.
Chepy mengatakan, pada saat kejadian dirinya membawa senjata api, tapi tidak dipergunakannya.
"Saya sempat memegang senjata, tapi melihat situasi dan kondisi, di situ ada anak-anak, sehingga saya mengambil keputusan untuk tak menggunakannya, " kata dia.
Setelah buka jaket dan memegang senjata, kata Chepy, para pelaku melarikan diri, lalu dirinya langsung mengejar para pelaku.
Baca juga: Gibran Samakan Penerimaan Pajak dengan Kebun Binatang, Reaksi Anies Baswedan Malah Jadi Sorotan
Meski telah dikeroyok dengan membabi buta dan brutal oleh para pelaku, keberanian Chepy, dan integritasnya sebagai Polisi tak sirna.
Ia langsung mengejar para pelaku, meski sendiri dan badannya terasa sakit apalagi di bagian kepala karena dipukul helem.
"Saat mengejar ada Babinkantibmas, saya bilang kejar tangkap, lalu dibantu mengejar, " tuturnya.
Saat itu, kata dia, warga juga jadi berani membantu mengejar pelaku.
"Saat dikejar, satu mobil pelaku sempat menabrak motor, lalu menabrak trotoar, hingga ban mobilnya pecah, " kata Kusworo.

Sehingga kata Chepy, tersangka pertama bisa ditangkap, setelah itu dikembangkan dan yang lainnya tertangkap.
Adapun 4 tersangka yanv telah diringkus, yaknibTS (53) EH (21) DS (26), AS (27).
Sedangkan satu lagu Ujang alias Kampeng masih dalam pengejaran.
Chepy mengatakan, akibat dikeroyok muka dan di bawah pelipis matanya mengalami luka.
"Yang paling terasa sakit, di bagian kepala karena dipukul dengan menggunakan helem, " kata Chepy.
Walau demikian, Chepy mengaku, tak dendam terhadap para pelaku.
"Sebab ini panggilan hati nurani, dalam menjalankan tugas sebagai polisi, " katanya.
Atas didedikasi yang dilakukan Bripka Chepy, ia mendapat apresiasi dari Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo.
Kusworo mengatakan, Chepy memiliki integritas yang tinggi sebagai polisi.
"Setelahnya pelaku ditangkap, ia juga tak dendam kepada mereka, " ucapnya.
Dalam video tersebut, para pelaku tidak hanya melakukan penganiayaan kepada anggota polisi. Namun, ada beberapa masyarakat yang juga ikut menjadi korban.
"Kalau informasi dari para saksi. Setelah melakukan kekerasan kepada polisi, pelaku juga melakukan kekerasan terhadap masyarakat sekitar, ini sedang kami selidiki apabila ada korban lanjutan.
Kami membuka diri barang siapa yang menjadi korban saat kejadian itu untuk memberikan informasinya kepada kepolisian," ujar Kusworo.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan pasal berlapis yaitu pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman penjara 1 tahun 4 bulan, dan pasal 212 KUHP tentang Kekerasan yang dilakukan kepada pejabat sah yang tengah melakukan kedinasan dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun 6 bulan.
Saat ditanya apakah ada korban lain selain dari polisi tersebut, Kusworo mengatakan, kalau informasi dari para saksi itu ada korban lain.
"Setelah melakukan kekerasan kepada polisi, pelaku juga melakukan kekerasan terhadap masyarakat sekitar."
"Ini sedang kami selidiki. Apabila ada korban lanjutan kami membuka diri. Siapa yang menjadi korban saat kejadian, untuk memberikan informasinya kepada kepolisian," ucapnya.
Disclaimer : Berita sudah mengalami pergantian judul
Baca berita lainnya di google news
Berita viral
BeritaViral
Bripka Chepy Dwiki Rustandi
Bripka Chepy Dwiki Rustandi Polisi Dikeroyok
Polisi di Soreang Dikeroyok
Soreang
Tribunsumsel.com
Nasib 4 Opang di Tangerang yang Paksa Ibu dan Bayi Turun dari Taksi Online, Terancam Hukuman Berat |
![]() |
---|
Alasan dokter Hafid Pilih Tinggal di Kolong Jembatan Hidup Sederhana, Ditinggal Istri dan Anak |
![]() |
---|
Pengakuan Syahrama Bunuh Sevi Driver Ojol Wanita, Ngaku Habisi Sendiri, Residivis Pembunuhan |
![]() |
---|
Sosok Dokter Hafid Tinggal Kolong Jembatan usai Istri & Anak Wafat, Dulu Spesialis THT di Singapura |
![]() |
---|
Syah Rama: Mantan Napi Pembunuhan Kembali Beraksi, Driver Ojol Wanita Jadi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.