Ibu dan Bayi Jadi Korban Malapraktik

Penjelasan Polisi Soal Dugaan Malapraktik Ibu dan Bayi Meninggal Usai Melahirkan di RSUD Indramayu

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar menegaskan polisi akan langsung menindaklanjuti dugaan kasus malapraktek sebabkan ibu dan bayi meninggaldunia

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
Tribunnewsbogor.com/ig/lambe_turah
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar menegaskan polisi akan langsung menindaklanjuti dugaan kasus malapraktek sebabkan ibu dan bayi meninggaldunia 

Bidan yang menangani korban tetap memaksa agar korban melahirkan secara normal.

Ia menceritakan, kala itu Suti mengaku sudah tak kuasa melihat kondisi korban dan memutuskan keluar ruangan.

Di dalam ruangan saat itu hanya ada orang tuanya dan suami korban, menurut keterangan suami korban, Tarsun, vagina korban digunting sangat dalam oleh pihak bidan.

Darah pun bercucuran dari kemaluan korban.

Diduga ibu dan bayi meninggal dunia lantaran malapraktik yang dilakukan oleh pihak rumah sakit.

Layangkan Surat Terbuka

Beradasarkan surat terbuka yang dibagikan oleh akun Facebook Jay Krhesna Adypandawa dan Lambe_turah, keluarga menuntut tanggung jawa dari RSUD tersebut.

Dalam isi surat terbuka itu, meluapkan kekecewaan terhadap pelayanan rumah sakit dan meminta agar direkturnya mengundurkand iri dari jabatannya.

"SURAT TERBUKA KEPADA MANAJEMEN RS SENTOT PATROL KAB. INDRAMAYU.

Assalamu'alaikum Wr. Wb..

Atas beredarnya berita viral tentang hilangnya nyawa seorang wanita usia 23 tahun saat proses persalinan di RS Sentot pada Hari Selasa, 19 Desember 2023 Sekira jam 22.00.

Ditambah saat korban dibawa pulang, Ambulan RS tidak memberikan pelayanan sehingga menggunakan Ambularn Relawan dari Eretan.

Maka saya atas nama Masyarakat Indramayu menuntut Kepada RS Sentot untuk
1. Melakulan Klarifikasi terbuka mengenai kasus tersebut diatas.
2. Mengusut tuntas segala tindakan mallpraktek jika terbukti dengan memproses secara hukum petugas medis yang bersangkutan.
3. Bertanggung jawab atas segala kelalaian yang telah dilakukan.
4. Memperbaiki-Sistem kerja dan mengikuti Standar Operational Prosedur yang berlaku sesuai UU.
5. Memperbaiki sarana Prasarana yang dianggap kurang memuaskan, dariruang inap.toilet, kebersihan lingkungan dan sarana prasarana lainnya.
6. Melakukan kontrol terhadap seluruh petugas semuanya karena banyaknya laporan petugas yang ketus, cuek dan tidak mengedepankan sosial kemanusiaan
7 Menuntut kepada Direktur RS Sentot untUk mengundurkan diri dari jabatan setbagai Direktur.
8. Menata kembali sistem antri dan sistem parkit yang terkesan Komersil.

Selain itu, keluarga dan Camat Kandanghaur, Polsek patrol telah meninjau langsung ke rumah duka terkait meninggalnya ibu dan bayi di RSUD.

"Pemda Indramayu dan Jajaran polres sdh melakukan investigasi.. smg ada hasil baik," tulisnya.

"Dan InsyaAllah almarhum ibu Kartini dan bayinya menjadi Ahli Syurga... Aamiin.." sambungnya.

Selain itu, akun tersebut juga membeberkan pelayanan buruk dari RSUD di Indramayu tersebut diduga melakukan malapraktek.

"Hasil penelusuran ke Rumah Duka didapat data

1. Lambatnya penanganan thd korban.
2. Tindakan yang diduga Mallpraktek sehingga mengakibatkan janin meninggal dg pembuktian badan janin yang membiru. Pembuktian lain dalam penanganan Tim Polres Indramayu.
3. Jenazah tidak diantar Ambulan RS, malah dapat pinjamn ke Ambulan Relawan.
Data diatas disaksikan CamatK Kertawinangun, Tim Polsek Patrol. Kandanghaur, Kuwu
Maka BERHENTIKAN DIREKTUR RS SENTor Sekarang !," terangnya.

 

 

Baca berita lainnya di google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved