Berita Muratara

Jelang Debat Cawapres 2024, Warga Harap Tonjolkan Program-Gagasan, Pendukung Setop Saling Hujat

Jelang debat cawapres 2024, warga berharap Cawapres tonjolkan program dan gagasan sedangkan pendukung setop saling hujat. 

|
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Jelang debat cawapres 2024, warga berharap Cawapres tonjolkan program dan gagasan sedangkan pendukung setop saling hujat, Rabu (20/12/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Pelaksanaan debat calon wakil presiden (cawapres) perdana dijadwalkan akan digelar di Jakarta pada 22 Desember 2023 mendatang.

Debat perdana cawapres ini merupakan debat kedua dalam keseluruhan rangkaian debat capres-cawapres Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Debat akan diikuti oleh tiga orang cawapres, yakni cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD.

Sebelumnya pada 12 Desember 2023 lalu telah dilakukan debat capres diikuti oleh tiga orang, yakni capres nomor urut 1 Anies Baswedan, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Jelang debat cawapres 2024 nanti, masyarakat teringat dengan debat capres sepekan yang lalu dimana setelahnya pendukung masing-masing kandidat saling hujat satu sama lain.

Mereka berharap saat debat Cawapres 2024 tonjolkan program dan gagasan sedangkan pendukung setop saling hujat. 

"Kami warga ini muak dengan para pendukung capres ini, saling hujat, saling sorot masalah-masalah yang dianggap blunder saja saat debat, bukan gagasan dan programnya," kata warga di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel, Rizwan, Rabu (20/12/2023).

Baca juga: Debat Cawapres 2024 Digelar 22 Desember di JCC Senayan, Begini Kata TPD dan TKD Paslon di Sumsel

Menurut Rizwan, para pendukung capres-cawapres seharusnya setelah debat lebih memviralkan program dan gagasan masing-masing dukungan mereka agar masyarakat bisa mendapatkan gambaran arah pilihan.

"Ini bukan program dan gagasan yang ditonjolkan, malah yang blunder-blunder saja ditampilkan di medsos itu. Dampak buruknya masyarakat jadi apatis mau milih karena semuanya disuguhi keburukannya saja," katanya.

Warga lainnya, Suhaimi mengatakan usai debat cawapres pada 22 Desember 2023 nanti diyakini sama seperti setelah debat capres, dimana yang lebih diviralkan adalah keburukan lawan.

"Debat cawapres ini sudah ditunggu-tunggu ini, yang ditunggu malah bukan program dan gagasannya, tapi yang blunder-blundernya saja untuk saling menghujat dan menghina," katanya.

Seharusnya, kata Suhaimi, meningkatkan partisipasi pemilih dalam menyukseskan Pemilu 2024 adalah menjadi tanggung jawab bersama semua unsur termasuk pendukung capres-cawapres.

"Ini bukannya mau meningkatkan partisipasi masyarakat, malah bisa jadi membuat masyarakat makin apatis karena jengkel dengan ulah-ulah oknum pendukung yang tidak menghargai perbedaan pilihan," katanya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved