Bocah Dianiaya Pacar Tante
Sempat Koma, Balita Dianiaya Pacar Tante Dikabarkan Meninggal Dunia, Tak Tertolong Alami Gegar Otak
Nasib pilu dialami balita laki-laki HZ (3) jadi korban penganiayaan, Risqi Ariskalaki (29) pacar tantenya SAB (17) meninggal dunia, gegar otak berat..
Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Nasib pilu dialami balita laki-laki berinisial HZ (3), korban penganiayaan, Risqi Ariskalaki (29) pacar dari tantenya SAB (17).
Sempat koma, HZ kini dikabarkan meninggal dunia.
Baca juga: Kondisi Balita Dianiaya Pacar Tante Hingga Tak Sadar, Kritis Banyak Luka Hingga Bekas Sundutan
Diketahui jika nyawa HZ tak dapat tertolong lantaran sang balita mengalami gegar otak berat hingga koma karena dianiaya pacar tantenya.
Kabar meninggalnya HZ sendiri disampaikan langsung oleh Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto.
Sebelumnya HZ sempat koma dan harus menjalani perawatan di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) atau ruang ICU untuk anak.
Namun kondisi HZ sangat buruk hingga akhirnya meninggal dunia.
"Meninggal sore ini pukul 16.08 WIB akibat gegar otak berat dengan pemakaian alat bantu nafas sejak masuk (dirawat)," kata Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur Jumat (15/12/2023) dilansir dari Tribun Jakarta.
Selain itu, sebelum menghembuskan napas terakhirnya HZ sempat menjalani perawatan di ruang PICU RS Polri Kramat Jati dalam penanganan tim dokter spesialis gabungan.
Sejak Jumat (8/12/2023) HZ dirawat tim dokter spesialis anak, spesialis PICU, spesialis bedah saraf, spesialis orthopedi sub hand and shoulder, dan spesialis anestesi KIC.
Nahas setelah satu pekan dirawat dalam keadaan koma, balita tidak berdosa yang dianiaya dengan cara dibanting, dicekik, dan disundut rokok oleh Risqi tersebut meninggal dunia.
Kini jenazah HZ sudah berada di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi guna keperluan penyidikan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
"Untuk kepentingan peradilan supaya kuat untuk membuktikan kesalahan pelaku (pembuktian korban dianiaya hingga meninggal) baik juga di lakukan autopsi," ujar Hariyanto.
Ayah Kandung Berduka
Disisi lain, Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati ayah kandung HZ, Rudi yang sebelumnya mendampingi perawatan sang anak tampak berduka saat menunggu proses autopsi.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.