Kesaksian Agusvita Lihat Calon Suaminya Dibunuh, Sempat Teriak Saat Pelaku Tikam Korban

"Saya tidak tahu persis kejadian pak. Yang jelas untuk status kakak Dani dulu pernah dekat sama Kakak saya Agusvita," ungkapnya yang enggan menyebutkan nama.

Di tempat yang sama, Wati tetangga korban, mengatakan korban Agusvita ini merupakan warga yang baru tinggal disini baru 1 tahun di kawasan tersebut.

"Agusvita ini bukan asli warga sini pak. Mungkin sekitar 1 tahun tinggal sini. Nah untuk Minggu depan menikah kami tidak tahu. Mungkin dirumah korban di dusun pak," katanya. 

Kesaksian Tetangga

Wati, warga di sekitar lokasi kejadian mengatakan, dirinya mengetahui sosok Agustiva merupakan ibu dengan dua orang anak.

"Tahu pak saya dengan korban, korban tinggal disini hampir 1 tahun lebih. Korban dulu memiliki suami dan baru saja berpisah, " katanya. 

Perpisahan ini terjadi, lanjut Wati, diduga karena suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap,

"Setahu saya suaminya dulu bekerja serabutan, bangunan bahkan sering mulung barang bekas," katanya. 

Oleh inilah, sambung Wati, mereka berpisah,

Suaminya pun diusir dari rumah oleh Agustiva.

"Dulu setahu saya mereka tinggal serumah. Tapi selama 4 bulan terakhir ini bersangkutan tinggal sendiri dan bersama dua orang anaknya. Namun bersangkutan juga pernah diketahui RT memasuki lelaki dalam rumahnya," ungkapnya.

Ditanya soal korban Farid, Wati enggan berkomentar banyak.

"Kurang lebih 4 bulan terakhir ini pak, korban Agusvita ini bersama Farid, sering terlihat berada dan suka main di kontrakannya," tutupnya.

Kasat Reskim Polrestabes, Palembang, AKBP Haris Dinzah mengatakan, sudah menerjunkan tim untuk mendatangi lokasi kejadian. 

"Benar adanya peristiwa ini. Jadi akibat peristiwa ini ada satu korban meninggal dunia atas nama Farid, sedangkan korban yakni Agusvita masih menjalani perawatan di RS Bari, Palembang," katanya.

Ketika ditanya motornya, sambung Haris, masih didalami.

"Untuk motifnya masih kita dalami, dan pelaku masih dalam pengejaran anggota kita Pidum dan Tekab 134," tutupnya. (Sripoku/Andyka Wijaya)