Gunung Marapi Erupsi

Momen Mencekam Irvanda Sesak Napas hingga Dengar Jeritan Tolong Bersahutan saat Erupsi Gunung Marapi

Irvanda Mulya, salah satu korban selamat dari peristiwa Gunung Marapi megungkapkan detik-detik mencekam saat erupsi terjadi pada Minggu (3/12/2023).

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
youtube Trans 7/FYP
Irvanda Mulya, salah satu korban selamat dari peristiwa Gunung Marapi megungkapkan detik-detik mencekam saat erupsi terjadi pada Minggu (3/12/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM- Irvanda Mulya, salah satu korban selamat dari peristiwa Gunung Marapi megungkapkan detik-detik mencekam saat erupsi terjadi pada Minggu (3/12/2023).

Irvanda merupakan pendaki berstatus mahasiswa jurusan D-IV Perancangan Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Padang (PNP) yang juga bergabung dalam rombongan Zhafirah Zahrim Febrina.

Saat itu, posisi Irvanda berada di paling depan dari pendaki lain saat hendak menuju turun dari puncak.

Baca juga: Begini Cara Zhafirah Kirim Video Terjebak Erupsi Gunung Marapi, Pakai HP Adnan Korban Meninggal

Menurut Irvanda, erupsi Gunung Marapi terjadi dengan cepat dan mendadak, tanpa ada pertanda apapun.

"Pas turun, saya bagian paling depan, pas berjalan 15 meter dari atas langsung erupsi," kata Irvanda melalui sambungan zoom call, dilansir dari acara tv FYP Trans 7, Jumat (8/12/2023).

Ledakan kawah Gunung Marapi, membawa hujan batu dan abu selama 10 menitan.

Saat itu Irvanda langsung bergegas turun, mencari tempat berlindung bersama rekannya.

"Saya langsung ngasih kode ke teman-teman saya 'semuanya berlindung, lari'," ujar Irvanda.

"Waktu itu erupsi langsung turun hujan batu, terus saya langsung berlindung dengan tas yang saya bawa," sambungnya.

Baca juga: Detik-detik Zhafirah Pendaki Wanita Terjebak Gunung Marapi Erupsi, Kirim Pesan ke Ibu : Tolong Saya

Dengan upaya seadanya, Irvan akhirnya berhasil selamat dari hujan batuan dari letusan Gunung Marapi.

Irvanda mengatakan dirinya bersama delapan orang yang berhasil selamat dalam keadaan kondisi memilukan.

"Cuma saya yang bisa jalan atau masih bisa bantu orang lah, yang lainnya udah ada yang kena batu kepalanya, tangannya hampir putus sama saya," ungkap Irvanda.

Gunung Marapi Erupsi,11 Pendaki Ditemukan Tewas Gegar, 49 Lainnya Berhasil Dievakuasi Tim SAR
Gunung Marapi Erupsi,11 Pendaki Ditemukan Tewas Gegar, 49 Lainnya Berhasil Dievakuasi Tim SAR (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Teriakan para pendaki pun tak berhenti bersautan meminta pertolongan.

"Jadi pas itu batu turun saya berlindung dulu, pas batunya udah selesai saya lihat lagi kawan-kawan saya ke atas, saya teriaki lagi 'tasnya tinggal semua kita lari ke bawa' pas saya balik badan lagi abunya turun susah napas, jadi saya agak oleng, saya guling-guling ke bawah," terang Irvan.

Teman Zhafirah Zahrim ini pun bersyukur dirinya bisa pulang dalam keadaan selamat dari tragedi mencekam itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved