Gunung Marapi Erupsi

Jari Patah Tangkis Batu, Cerita Perjuangan Fadli Selamatkan Diri dari Erupsi Gunung Marapi

Cerita perjuangan salah satu pendaki, Muhammad Fadli mengungkapkan kisahnya menyelamatkan diri saat Gunung Marapi erupsi.

|
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Youtube Kompas TV
Cerita perjuangan salah satu pendaki, Muhammad Fadli mengungkapkan kisahnya menyelamatkan diri saat Gunung Marapi erupsi. 

"Jam 9.30 kondisi kawah sebelum erupsi," tulisnya.

Faktanya, setelah erupsi Marapi pada Minggu (3/12) siang, diketahui banyak pendaki yang melewati batas jarak berbahaya tersebut.

Dengan status tersebut, aktivitas pendakian seharusnya tidak diperbolehkan hingga radius 3 kilometer dari kawah.

Pada keterangan unggahannya, pendaki tersebut menyampaikan ia dan rekanya dari Pekanbaru selamat dari erupsi.

Sementara, 10 orang mapala Unri dan empat kelompok lainnya terjebak saat erupsi.

"Tanggal 2 Desember summit puncak Marapi sebelum terjadi erupsi. alhamdulillah 2 kelompok yang sama2 dari pekanbaru kami
semua selamat. walaupun teman2 dari mapala unri (10) dan 4 orang kelompok saya sempat terjebak di pos 4 saat terjadi erupsi pukul 2." tulis dalam keterangannya.

Tak sedikit yang mempertanyakan peringatan sebelum mendaki saat gunung berstatus aktif.

"Izin nanya bg emng di marapi gak ada batas jam buat di puncak ya? Soalnya biasanya kalau gunung aktif itu di batasi sampe jam 10 aja di puncak!" tulis Ttkok.

"Marapi kn emang gadibolehin dekat kawah dari Januari lalu. tau gak kenapa? Karna batu yang kita pijak kalo jatuh kebawah itu bikin lava aktif." kata Silvia Mo.

"apa tidak ada alat pendeteksi itu sama pemprov Sumbar kita sangat menyesalkan ini terjadi. klu alat bakerja bisa diberitahukan ada bahaya gitu." kata Bang Budhy.

"Kok berani banget sih kak berdiri dipinggiran kawah begitu. ga takut kecebur apa" kata netizen.

 

Baca berita lainnya di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved