Gunung Marapi Erupsi

Profil Sejarah Gunung Marapi di Sumatera Barat yang Tengah Alami Erupsi

Mengenal profil sejarah dari Gunung Marapi di Sumatera Barat yang baru mengalami erupsi pada Sabtu (7/1/2023) pukul 06.11 WIB. Ketinggian 2.891,3 mdpl

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi
Mengenal profil sejarah dari Gunung Marapi di Sumatera Barat yang baru mengalami erupsi pada Sabtu (7/1/2023) pukul 06.11 WIB. Ketinggian 2.891,3 mdpl 

Jenis potensi bahaya Gunung Marapi yang dapat mengancam keselamatan manusia dan harta benda, terdiri atas awan panas, hujan abu lebat, lontaran batu (pijar) dan lahar.

Pemandangan hamparan ladang bawang di lereng Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar).
Pemandangan hamparan ladang bawang di lereng Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar). (TribunPadang.com/Alif Ilham Fajriadi)

Sementara kejadian aliran lava jarang mencapai lereng bawah yang berpenduduk, sehingga tidak membahayakan.

Jauh sebelumnya, Pada 1822 terjadi kepulan asap hitam kelabu yang disusul leleran lava disertai sinar api merah tua dalam waktu seperempat jam.

Setelah itu terjadi asap dan awan debu selama setengah hari juga teramati sinar api terus-menerus sampai keesokan harinya. Kerusakan yang diakibatkannya kecil (du Puy, 1845, p.12; Junghuhn, p.139-1240).

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1833, 1834, 1845, 1854, 1855, 1856, 1861, 1863, 1871, 1876, 1877, 1878, 1883, 1885, 1886,dan 1888.

Pada rentang tahun 1889, 1904, 1905, 1908, 1910, 1911, 1913, terjadi letusan namun keterangan kurang jelas.

Letusan berikutnya kembali terekam pada tahun 1916, 1917, 1918, 1919, 1925, 1927, 1929, 1930, 1932, 1949, 1951, dan 1952.

Pada tahun 1955, 1956, 1957, 1958, 1967, dan 1970 terpantau adanya peningkatan aktivitas. Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1971, 19722, 1973, 1975, dan 1977.

Letusan pada 8 September 1978 berupa letusan eksplosif di kawah Verbeek dan c, dengan asap letusan berbentuk kembang kol mencapai ketinggian lk 1500m.

Saat itu hujan abu yang ditimbulkan sampai ke daerah Tanah Datar.

Begitu juga letusan pada 8 Mei dan 14 Oktober 1980, letusan eksplosif disertai suara gemuruh pada kawah Verbeek dengan Tinggi asap lk.1000m dan hujan abu sampai ke Kabupaten Tanah Datar.

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1981, 1982, 1983, 1984, 1985, 1987, 188, 1989, dan 1990.

Letusan terbaru terjadi pada tahun 2005, 2006, dan 2023.

Berdasarkan catatan sejarah, Gunung Marapi telah sering kali meletus baik secara eksplosif maupun efusif.

Kegiatannya bersumber pada beberapa kawah dan lapangan solfatara di sekitar puncaknya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved