Berita Muratara

Musim Hujan, Dinkes Muratara Imbau Masyarakat Waspada Serangan Nyamuk Demam Berdarah

Memasuki musim hujan masyarakat diimbau mewaspadai bermacam penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Musim hujan, Dinkes Muratara imbau masyarakat mewaspadai bermacam penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD), Senin (27/11/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Kondisi cuaca di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mulai memasuki peralihan musim dari kemarau panjang ke penghujan.

Memasuki musim hujan ini masyarakat diimbau untuk mewaspadai berbagai macam penyakit yang dapat menyerang tubuh manusia, salah satunya Demam Berdarah Dengue (DBD).

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muratara, Tasman Majid mengungkapkan saat ini sudah mulai muncul kasus DBD yang dilaporkan dari pihak Puskesmas.

Dia mengatakan, setiap ada laporan kasus DBD, pihaknya sudah meminta petugas Puskesmas di masing-masing kecamatan untuk turun melakukan upaya-upaya penanggulangan.

"Masuk musim hujan ini memang biasanya mulai muncul kasus DBD, kita sudah minta tim Puskesmas untuk melakukan upaya-upaya di lapangan," kata Tasman, pada TribunSumsel.com, Senin (27/11/2023).

Dia mengatakan, upaya yang bisa dilakukan adalah menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk untuk memutus rantai perkembangan Aedes Aegypti yang dapat menularkan penyakit DBD.

"Misalnya dengan cara melakukan fogging untuk membunuh nyamuk, serta pemberian abate, terutama di tempat-tempat yang banyak jentik nyamuk," katanya.

Baca juga: Tokoh Masyarakat Gabung TKD Prabowo-Gibran Pagaralam, Ada Mantan Walikota Hj Ida Fitriati

Pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk selalu mewaspadai penyakit DBD yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Apalagi saat ini sudah memasuki musim penghujan dimana biasanya nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

"Kami mengingatkan masyarakat untuk senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat," ajak Tasman.

Dia menambahkan, mereka telah melakukan upaya penyelidikan epidemiologi daerah-daerah yang berpotensi rawan penularan DBD.

Selain itu, mereka menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan fogging dan pemberian abate di tempat-tempat banyak jentik nyamuk.

"Untuk jumlah kasusnya sudah berapa kami masih menunggu laporan dari setiap Puskesmas, yang jelas kita sudah lakukan upaya-upaya untuk pencegahan," ujar Tasman.

Dia menjelaskan gejala yang muncul dari DBD seperti demam tinggi, mual, muntah-muntah, hingga sakit kepala yang cukup parah.

Jika sudah muncul tanda-tanda penyakit tersebut, masyarakat diminta untuk segera periksa ke pusat kesehatan terdekat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved