Jejak Inalum di Tanah Batak, Miliki Smelter Ramah Lingkungan Hingga Jaga Warisan Budaya Batak

HIJAU dan asri, seketika pertama kali memasuki pabrik peleburan PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei

Editor: Moch Krisna
TRIBUNSUMSEL.COM/SIEMEN MARTIN
Smelter ini memakai tenaga listrik berkapasitas 603 Mega Watt (MW) yang operasionalnya dikendalikan dari Paritohan mengandalkan sumber daya air Sungai Asahan yang mengalirkan air dari Danau Toba yang sudah beroperasi sejak tahun 1982. 

Desa Adat Ragi Hotang dan Desa Wisata Meat yang berada di bawah kaki Bukit Simanjuntak dan Bukit Simatupang sangat indah dilihat.

Selain keindahan alam, masyarakat desa ini konsen melestarikan budaya hingga membuat ulos sebagai pakaian adat Batak terus dijalani oleh wanita baik tua maupun remaja.

Pagi itu, Risneria Manalu (55) sedang membuat mandar (sarung) motif huting yang berarti kucing.

Berlatar Rumah Bolon, Risneria menjelaskan bagaimana cara membuat pintalan benang menjadi satu kain dan selendang.

Kegiatan martonon atau menenun ini sudah 21 tahun ia kerjakan, selain melestarikan budaya kegiatan itu sebagai mata pencaharian tambahan.

"Sekali buat diupah Rp 800 ribu, pengerjaan selama satu bulan," ungkapnya.

Benang yang dibuat menjadi selendang diambilnya dari kapas yang ditanam di Ragi Hotang, proses menjadi benang dilakuan secara lima tahap.

Ketua Desa Adat Ragi Hotang Meat Guntur Sianipar menjelaskan, warganya terus melestarikan semua budaya yang menjadi kearifan lokal seperti tenun ulos Ragi Hotang dan merawat rumah adat Sopo dan Bolon.

Di desa adat ini, ada enam Rumah Sopo dan Bolon yang ditempati nenek moyang secara turun temurun. Pembangunan rumah ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

"PT Inalum sangat mendukung kami mempertahankan budaya, hal ini banyak wisatawan yang datang," jelas dia.

manfkjdkrti6958695
Membuat sarung dan selendang

Sementara, Vice Presiden TJSL Inalum Zainuddin Iqbal Sidabutar mengatakan, Desa Adat Ragi Hotang menjadi daya tarik yang besar bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung.

Inalum  memfasilitasi masyarakat membangun rumah penginapan (home stay) untuk wisatawan.

"Inalum berkontribusi pembangunan 14 home stay," ujar dia.

Inalum hadir juga di Desa Meat untuk pengembangan wisata dan UMKM.

Untuk mengembangkan UMKM di berikan pelatihan membuat makanan olahan bakso goreng (basreng) yang memanfaatkan ikan Danau Toba sebagai bahan baku dan dibantu penjualannya melalui Rumah BUMN Inalum.

Sementara khusus remaja putri dan ibu-ibu Desa Meat, pihaknya memfasilitasi pembangunan sanggar tari.

(Siemen Martin/Tribunsumsel.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved