Jejak Inalum di Tanah Batak, Miliki Smelter Ramah Lingkungan Hingga Jaga Warisan Budaya Batak
HIJAU dan asri, seketika pertama kali memasuki pabrik peleburan PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei
Dari 510 pot yang terpasang, yang dioptimalkan ada 449 pot yang saat itu ia operasionalkan untuk kegiatan peleburan aluminium.
Dengan rincian jalur tungku atau pot line I ada 167 tungku yang fungsinya untuk peleburan alumina menjadi metal cair.
Kemudian jalur pot line II terdapat 115 tungku, dan pot line III terdapat 167 tungku dengan kemampuan produksi atau peleburan 1,3 ton alumina menjadi metal cair per tungku tiap hari.
Untuk diketahui Inalum konsisten menggunakan energi listrik yang dihasilkan dari PLTA Sigura-gura dan PLTA Tangga sebagai energi produksi aluminium di smelter Kuala Tanjung.
Sejak Inalum berdiri 47 tahun lalu mengedepankan ramah lingkungan dan green energy. Smelter ini memakai tenaga listrik berkapasitas 603 Mega Watt (MW) yang operasionalnya dikendalikan dari Paritohan mengandalkan sumber daya air Sungai Asahan yang mengalirkan air dari Danau Toba yang sudah beroperasi sejak tahun 1982.
Untuk mencapai pabrik Inalum di Kuala Tanjung dari Paritohan, jaringan transmisi 275 kV dengan 271 menara dibangun untuk mengaliri listrik di lintasan sepanjang 120 kilometer yang melewati empat kabupaten.
Proses pembuatan aluminium cair butuh pasokan arus listrik yang besar mencapai 175-185 Kiloampere (kA).
Pasokan listrik PLTA menjalankan operasional pembuatan alumunium, proses yang dilakukan di tungku pembakaran memakai aliran listrik melalui anoda-katoda.
"Dalam keadaan normal, tungku dapat beroperasi sampai enam tahun tanpa henti, makanya sangat penting sekali pasokan dari PLTA ini," katanya.
Sementara, Staf Humas PT Inalum, Lambas Sianipar mengungkapkan PLTA Siguragura memiliki kapasitas 286 MW, dengan empat turbin berkapasitas 71,5 MW. Sedangkan PLTA Tangga memiliki kapasitas 317 MW, dengan empat turbin berkapasitas 79,2 MW.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik Inalum di Kuala Tanjung, kedua PLTA di Paritohan harus menghasilkan sekitar 14.471 kWh energi listrik, yang cukup untuk memproduksi satu ton aluminium.

Listrik yang dihasilkan bisa lebih dari 4 juta MWh listrik yang digunakan untuk operasional Inalum, dan sisanya didistribusikan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat sekitar.
"Sumber listrik dari PLTA untuk peleburan," terangnya.
Mengandalkan air Danau Toba, membuat Inalum melakukan pemantauan dan konservasi penanaman 149.000 bibit pohon produktif di 299 Ha yang tersebar di pesisir 7 Kab/Kota yang berbatasan dengan Danau Toba secara rutin seiring terus meningkatkan produksi dan hilirisasi.
Inalum Bantu Jaga Warisan Leluhur
'Tak Masuk Akal' Curhat Nenek Endang Akui Salah Putar Liga Inggris, Istighfar Tahu Denda Rp115 Juta |
![]() |
---|
Saat Demo di Depan Gedung DPR, Buruh Injak-injak Spanduk Bergambar Zulkifli Hasan dan Eko Patrio |
![]() |
---|
KUMPULAN Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 dalam Bahasa Jawa, Bermakna dan Menyentuh Hati |
![]() |
---|
Pelaku Nekat Beraksi di Depan CCTV, Psikolog Forensik Sebut Pembunuhan Kacab Bank BUMN ‘Mengerikan’ |
![]() |
---|
Lisa Mariana Ngaku Janda Usai Tes DNA Tak Identik dengan Ridwan Kamil, Potong Foto Pernikahannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.