Berita Viral

Sosok Tetty Rumondang Harahap Eks Dirut RSUD di Sumut Tewas Dibakar Suami

sosok Tetty Rumondang Harahap (60), mantan Direktur Utama RSU Padangsidimpuan, Sumatera Utara yang tewas di tangan suaminya sendiri, Ahmad Yuda.

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TribunMedan.com
sosok Tetty Rumondang Harahap (60), mantan Direktur Utama RSU Padangsidimpuan, Sumatera Utara yang tewas di tangan suaminya sendiri, Ahmad Yuda. 

TRIBUNSUMSEL.COM- Inilah sosok Tetty Rumondang Harahap (60), mantan Direktur Utama RSU Padangsidimpuan, Sumatera Utara yang tewas di tangan suaminya sendiri, Ahmad Yuda.

Tetty Rumondang Harahap alias TRH, merupakan ASN di Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov Sumut dan mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan, Sumut.

Sementara, pelakunya adalah Ahmad Yuda, yang merupakan suami kedua korban.

Tetty sebelumnya bercerai dengan suaminya yang pertama, Muhammad Darwin Zulhadi.

Baca juga: Detik-detik Mengerikan Eks Dirut RSUD Dibunuh Suami, Jasad Dibakar Diduga Gegara Cemburu

Tetty ditemukan di kamar rumahnya di Perumahan muka Kuning Indah 1, Keluarahan Buliang, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu (11/11/2023).

Ia ditemukan tertelungkup di atas kasurnya dalam kondisi terbakar 90 persen di kamar tidur yang berada di lantai satu.

Kepala korban dibungkus dengan kantong plastik oleh Pelaku.

Pelaku kemudian menyulut api ke tubuh istrinya yang membuat jenazah korban terbakar hingga 90 persen.

Pelaku berharap istrinya terbakar dan rumahnya meledak.

Jenazah Tetty Rumondang Harahap telah dibawa oleh anaknya untuk dimakamkan di Bogor, Jawa Barat.

Baca juga: Kejamnya Ahmad Yuda, Tega Bunuh Istrinya yang Eks Dirut RSUD di Sumut, Jasadnya Dibakar di Rumah

Sosok Tetty Rumondang Harahap

Informasi yang dihimpun dari Tribun Medan, Tetty Rumondang Harahap juga menjabat sebagai Direktur Akademi Kebidanan (Akbid) Motorkis Padangsidimpuan dan Direktur STIKES Motorkis Padangsidimpuan.

Ia juga masih tercatat sebagai Sekretaris Pengurus Naposo Nauli Bulung (NNB) Lingkungan VII, Kelurahan Pasar Gunungtua, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, Periode 2023-2028.

Tetty Rumondang Harahap dan suami keduanya, Ahmad Yuda (tersangka) tinggal di Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), sejak Februari 2023.

Detik-detik Tetty Rumondang Harahap (60), mantan Direktur Utama RSU Padangsidimpuan, Sumatera Utara yang tewas di tangan suaminya, Ahmad Yuda.
Detik-detik Tetty Rumondang Harahap (60), mantan Direktur Utama RSU Padangsidimpuan, Sumatera Utara yang tewas di tangan suaminya, Ahmad Yuda. (tribun-medan.com)

Rumah itu cukup besar bertembok tinggi satu area dengan Sekolah Tinggi Kesehatan Matorkis (STIKES Matorkis) yang kini diduga dikelola anak kedua dari Tetty Rumondang Harahap.

Informasinya, Tetty Rumondang Harahap dengan suami pertamanya, Muhammad Darwin Zulhadi, memiliki tiga anak. Dan Tetty Rumondang Harahap sudah bercerai dengan Zulhadi sekitar tiga tahun.

Pernah Dilaporkan Mantan Suami

Tetty Rumondang Harahap pernah dilaporkan oleh mantan suaminya, Muhammad Darwin Zulhadi ke Polres Mandailing Natal (Madina). Laporan tersebut bernomor STPL/107/IV/2022/SPKT/POLRES MADINA/POLDA SUMUT.

Laporan dari mantan suaminya tersebut, karena pemalsuan tandatangan untuk kepentingan penjualan tanah di Desa Aek Nabara, Kecamatan Batang Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Di sisi lain, Tetty Rumondang Harahap juga pernah membuat laporan ke Polda Sumut terkait kasus dugaan penipuan yang dialami olehnya terkait soal pengurusan ijin perubahan Akademi Kebidanan (AKBID) Manorkis di Padangsidimpuan miliknya menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Manorkis.

Dalam laporannya ini, Tetty Rumondang Harahap menyebutkan dirinya mengalami kerugian hingga Rp 1,5 miliar dan belum lagi kerugian lainnya.

Baca juga: Detik-detik Oknum Polwan di Tebing Tinggi Diduga Mabuk, Sempat Nyanyi Berondong Tua

Terlapor Harry Lotung Siregar diduga menjanjikan atau menawarkan kepada Tetty Rumondang Harahap untuk mengurus ijin perubahan Akademi Kebidanan Manorkis di Padangsidimpuan menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Manorkis.

Atas penawaran jasa yang diajukan oleh Harry Lotung, Tetty Rumondang Harahap sudah menyerahkan uang tahap pertama Rp 500.000.000 melalui transfer langsung ke rekening Harry Lotung.

Lalu, tahap kedua sebesar Rp 500.000.000 secara tunai kepada Harry Lotung Siregar.

Ternyata surat ijin yang diberikan Harry Lotung Siregar kepada Tetty Rumondang Harahap terkait ijin Sekolah Tinggi tidak terdaftar alias palsu.

Padahal uang total Rp 1 miliar sudah diberikan, ditambah 500 juta untuk kegiatan peresmian atau louncing dari Akademi Kebidanan menjadi Sekolah Tinggi tersebut. Belakangan kasus tersebut dikabarkan telah berdamai. Karena Tetty dan Harry Lotung masih saudara.

Namun, kasus yang dilaporkannya itu kabarnya telah berdamai.

Kini Dibunuh Suami Kedua

Diberitakan sebelumnya, Tetty Rumondang Harahap alias TRH (60) ditemukan tewas di rumahnya di Perumahan Genta 1, Kecamatan Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada Sabtu (11/11/2023) sekitar pukul 00.30 WIB.

Korban ditemukan tertelungkup di atas kasurnya dalam kondisi terbakar 90 persen di kamar tidur yang berada di lantai satu. Wanita berkacamata itu tewas karena dianiaya oleh pelaku dan jasadnya dibakar.

Dari keterangan saksi, korban terakhir kali terlihat beraktivitas pada Jumat (3/11/2023) sore.

Waka Polsek Batuaji AKP Herman Kelly menjelaskan, usai melakukan pembunuhan kepada TRH, pelaku sempat kabur ke Jakarta.

Untuk menutupi jejak pembunuhan, Ahmad Yuda mengatur siasat licik.

Ia mengutus sopirnya untuk pura-pura mengecek kondisi korban dengan dalih tidak bisa dihubungi.

Warga menyebut awalnya ada sopir keluarga korban yang datang ke rumah tersebut pada Sabtu (4/11/2023) sekitar 23.50 WIB.

“Jadi terungkapnya kasus ini karena orang dekat suami korban yang meminta untuk mengecek keberadaan korban karena sejak Jumat malam sudah tidak bisa berkomunikasi lagi,” kata tetangga korban.

"Saat itu ada laki-laki yang mengaku keluarga korban, menanyakan kondisi ibu tersebut. Jadi laki-laki itu meminta ditemani untuk mendobrak pintu karena sudah dipanggil tidak menyahut dari dalam," imbuhnya.

Baca juga: Kronologi Keluarga Pasien Ngamuk ke Perawat RS Diduga Tak Layani Ibu Kritis Berujung Meninggal

Tetangga tersebut mengaku ketakutan dan tak berani kalau hanya berdua. "Jadi saya lapor ke Pak RT, saat itu kami Pak RT dan laki-laki yang mengaku keluarga korban mendobrak pintu rumah dari depan," katanya.

Setelah pintu terbuka, mereka kaget lantaran dari belakang pintu terdapat susunan kain dan di atasnya ditaruh botol air minum berisi pertalite.

"Botol air minum berisi pertalite itu ditaruh di setiap sambungan kain, mulai dari pintu sampai ke kamar korban," kata sumber.

Saat melihat kondisi tersebut, warga langsung keluar dan memberitahukan kepada polisi.

"Mungkin pak RT menghubungi polisi, dan saat itu polisi baru tiba di lokasi sekitar pukul 01.20 WIB dini hari," katanya.

Saat ditemukan, kondisi korban sudah dalam keadaan terbakar beserta isi kamar.

"Saat polisi itu datang kami masuk sama-sama sampai ke dalam kamar korban. Namun setelah sampai di kamar ternyata kondisi mayatnya terbakar, dan di sekeliling mayat ada tujuh tabung gas. Sementara kondisi kamar dan pintu kamar sudah terbakar," kata dia.

"Kami disuruh polisi bersama polisi Bhabinkamtibnas itu keluar dari rumah korban," ungkap saksi.

Polisi pun telah mengamankan sejumlah barang bukti (BB), antara lain ponsel Android yang diduga milik korban dalam kondisi hangus terbakar.

Lalu di lokasi kejadian, ada tujuh unit tabung gas LPG 3 kg yang mengelilingi tubuh korban di dalam kamar tersebut dan delapan botol berisikan bahan akar minyak (BBM) jenis partalite.

Ahmad Yuda akhirnya ditangkap saat berada di terminal bus Pekanbaru, Riau, Sabtu (11/11/2023).

Saat itu pelaku hendak kabur ke Medan, Sumatera Utara.

“Alhamdulilah Tim Jatanras Polresta Barelang dan Unit Reskrim Polsek Batuaji bertindak cepat dan tidak perlu waktu lama pelaku pembunuhan sadis di Batuaji langsung berhasil diungkap,” kata Waka Polsek Batuaji AKP Herman Kelly, Minggu (12/11/2023).

Ahmad Yuda yang telah dihadiahi timah panas di kedua kakinya itu digelandang ke Polresta Balreng Baru untuk dimintai keterangan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Motif

Terkait motif pembunuhan Tetty Rumondang Harahap, Ahmad Yuda akhirnya mengaku nekat menghabisi nyawa istrinya karena didasari cemburu.

Ahmad Yuda yang merupakan suami kedua Tetty ini mengaku emosi terbakar cemburu memergoki seorang pria keluar dari dapur rumahnya.

Saat itu, dia sempat terlibat cekcok dengan istrinya, Tetty Rumondang.

"Pas saya datang ada laki-laki yang datang dari dapur keluar rumah," ujar Ahmad Yuda dengan raut penyesalan.

Di tengah tersulut emosi, Yuda langsung mengambil kayu lesung dan memukul kepala Tetty.

Setelah istrinya terjatuh, Ahmad Yuda lantas membeli bensin eceran, lalu menyusun beberapa buah botol di atas kain.

Ia kemudian menaruh 7 buah tabung gas 3 kg di sekitar korban.

"Saya pukul pakai kayu lesung. Aku bakar pakai bensin,"beber Yuda.

Setelah melakukan aksinya itu, Yuda melarikan diri ke Jakarta.

"Habis itu saya lari ke Jakarta," ujarnya

Baca berita lainnya di google news

Artikel telah diolah dari Tribunmedan.com dan Surya.co.id

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved