Bayi Diduga Korban Malpraktik di OI

Bayi di Ogan Ilir Meninggal Diduga Korban Malapraktik, Keluarga Curiga Bidan Langgar 2 Prosedur

Proses bongkar makam telah dilakukan untuk menyelidiki penyebab kematian bayi diduga korban malpraktik bidan

|
TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG DWIPAYANA
Tim kuasa hukum keluarga bayi Agustus saat diwawancarai awak media, Jumat (10/11/2023). 

Sementara pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor).

"Hasil ekshumasi nantinya kita ambil dari keterangan ahli. Kita tunggu," kata Kanit Pidsus Satreskrim Polres Ogan Ilir, Ipda Surya Atmaja, Jumat (10/11/2023).

Sejauh ini, sebanyak 14 saksi telah diperiksa polisi terkait perkara kematian bayi Agustus.

"Saksi-saksi diantaranya bidan desa, pihak Puskesmas Tanjung Raja, RSUD Kayuagung dan orang tua bayi tersebut," terang Surya. 

Diberitakan sebelumnya bayi usia 3 hari di Dusun I Desa Belanti, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel meninggal dunia diduga setelah disuntik bidan.

Orang tua bayi tersebut kini melaporkan bidan tersebut ke Polres Ogan Ilir. 

Asiah, ibu sang bayi masih amat sedih melepas kepergian bayinya yang baru berusia 3 hari.

Menurut Asiah, bayinya itu meninggal dunia setelah disuntik oleh seorang bidan desa pada pertengahan Agustus 2023 lalu.

"Waktu itu saya lahiran anak keempat dengan dibantu bidan tradisional. Setelah lahir normal, alhamdulillah anak saya sehat," kata Asiah ditemui di Mapolres Ogan Ilir, Indralaya, Rabu (30/8/2023).

Asiah ibu bayi meninggal di Ogan Ilir bantah pernyataan Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait penyebab kematian putranya, Kamis (31/8/2023).
Asiah ibu bayi meninggal di Ogan Ilir bantah pernyataan Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait penyebab kematian putranya, Kamis (31/8/2023). (TRIBUN SUMSEL/AGUNG DWIPAYANA)

Kedatangan Asiah dan suaminya ke Polres Ogan Ilir untuk melaporkan perkara dugaan malpraltik yang menimpa putranya.

Sehari setelah melahirkan, Asiah mengaku didatangi seorang bidan desa yang berinisiatif ingin membantu kesehatan bayi yang diberi nama Muhammad Agustus itu.

Menurut Asiah, bidan tersebut datang ke rumahnya tanpa diundang karena dia yakin bayinya dalam keadaan sehat dan tak perlu perlakuan khusus.

Dia menuturkan, bidan tersebut bermaksud ingin mengambil sampel dari tubuh bayi.

"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," ujarnya.

Asiah dan keluarganya pun tak curiga saat bidan menginjeksikan jarum suntik ke tumit kaki bayinya itu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved