Geng Motor di Lubuklinggau

Polisi Tangkap Dua Ketua Geng Motor di Lubuklinggau yang Bacok Warga Bengkulu, Masih Di Bawah Umur

Dua ketua geng motor yang meresahkan masyarakat hingga melukai korbannya dengan sabetan senjata tajam sampai masuk rumah sakit di tangkap Polisi.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
DOK POLISI
Dua ketua genk motor di Lubuklinggau yang bacok warga Bengkulu ternyata masih berstatus anak di bawah umur 

Setelah menerima laporan kejadian pengeroyokan pada tanggal 5 November 2023,  Tim Macan Linggau Unit Pidum Sat Reskrim Polres Lubuklinggau dipimpin Kasat Reskrim AKP Robi Sugara didampingi Kanit Pidum Iptu Jemmy Amin Gumayel langsung mengecek TKP, Pulbaket.

Hasil serangkaian penyelidikan selanjutnya diketahui bahwa para pemuda yang berada di sekitar TKP adalah RE, WA GU, SA, AL, RI, SL, MI, FI, GI dan setelah kejadian baru datang saksi VA dan RD (satu kelompok), dari hasil keterangan saksi-Saksi diketahui bahwa Pelaku yang membawa parang saat kejadian adalah RE dan pelaku yang membawa Celurit adalah WA.

Kemudian pelaku yang juga membawa Celurit adalah "A" (belum tertangkap),  berdasarkan bukti permulaan yang cukup dengan telah dilaksanakannya gelar Perkara, Tim Penyidik telah menaikan status RE dan WA dari Saksi menjadi tersangka dan pelaku A sebagai DPO.

Ketiga Pelaku adalah yang melakukan pembacokan atau penganiayaan atau pengeroyokan dengan sangkaan pasal 170 KUHPidana jo UU No 11 tahun 2012, dan terhadap  RE dan WA telah dilakukan penahanan di Polres Lubuk Linggau guna melakukan pemeriksaan secara intensif.

Hasil interogasi pelaku RE dan WA melakukan perbuatannya karena RE dan WA merasa dalam kelompoknya mereka adalah orang yang disegani dan paling jagoan, sehingga RE dan WA telah menyiapkan alat berupa pedang dan celurit apabila akan nongkrong konvoi.

Pasalnya  kelompoknya ada masalah dengan kelompok lain (yang tidak dikenal) yaitu masalah hanya melotot, ejek-ejekan apabila berpapasan (yaitu kelompok Sepeda Motor Scoopy) lalu mereka (Pelaku) menyerang kelompok itu.

Kemudian setiba dilokasi pelaku RE dan WA yang tidak kenal dengan korban (bukan kelompok sasaran), karena korban dan saksi hendak meninggalkan lokasi keributan, terhalang dan hampir menabrak pelaku dengan menggunakan sepeda motornya.

"Seketika itu pelaku RE dan WA langsung melakukan penganiayaan secara bersama-sama dengan cara membacok tubuh korban," ujarnya. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved