Teladan Rasulullah SAW

7 Teladan Rasulullah SAW Sebagai Suami, Ayah, Kepala Keluarga & Sifat Penyayangnya kepada Anak-anak

Teladan Rasulullah SAW sebagai ayah tak lekang oleh waktu. Budi pekertinya, bijaksananya, nasihatnya, dapat menjadi contoh bagi ayah-ayah di masa kini

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
Grafis MG Tribunsumsel.com/Dimas/Rafli
Tujuh teladan Rasulullah SAW sebagai ayah, suami, kepala keluarga dan sifat penyayangnya kepada anak-anak. 

5. Mengajarkan ilmu


Suatu kala Fathimah mengeluhkan pekerjaan rumah tangga yang berat. Atas itu, Fathimah meminta kepada Nabi seorang budak dari tawanan perang yang bisa meringankan pekerjaan rumahnya.

Nabi pun menolaknya dengan halus dan justru memberikan amalan yang lebih baik daripada seorang pembantu yang mengerjakan urusan domestik.

HR Ibnu Hayan

Artinya: engkau berdua mendatangiku agar aku memberikanmu seorang pembantu. Sungguh aku akan kabarkan kepada engkau berdua suatu hal yang lebih baik daripada seorang pembantu. Jika kalian berkehendak maka aku kabarkan tentang hal itu kepada kalian berdua, sesuatu yang lebih baik daripada pembantu. Yaitu, bertasbih kepada Allah di penghujung hari setiap shalat sebanyak 33 kali, bertahmidlah 33 kali, dan bertakbirlah 34 kali. Jika engkau membacanya saat berbaring maka genaplah seratus. (HR. Ibnu Hayyan)

Nasihat tersebut untuk penguat bagi Ali dan Fathimah. Hikmahnya adalah agar keduanya tetap tabah menjalani kehidupan rumah tangga. Rasulullah tidak memberikan Fathimah pembantu agar apa yang ia kerjakan jadi ladang pahala baginya.


6. Paham dan mengerti karakter perempuan

Rasulullah adalah seorang yang memahami karakter perempuan. Begitu pula karakter, kebutuhan, dan kondisi psikologis anak-anak. Selain menjadi ayah pilihan, Rasulullah juga dikenal sebagai suami yang lemah lembut dan tak sungkan membantu pekerjaan istrinya.

Dalam riwayat Ahmad disebutkan, suatu ketika, Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu anha pernah ditanya perihal aktivitas beliau saat di rumah. ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah biasa menjahit pakaiannya, memperbaiki sandalnya, dan mengerjakan apa yang dikerjakan kaum pria di rumah.” Kelembutannya itu kemudian ditularkannya kepada para sahabat.

Beliau mengajarkan agar mereka selalu berpesan kebaikan terhadap istri mereka. “Berpesanlah kalian kepada para wanita dengan kebaikan. Karena mereka laksana tawanan di sisi kalian.” Demikian yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim.

Bahkan, kedekatan hubungan antara laki-laki dan perempuan juga digambarkannya dalam hadits lain sebagaimana yang diriwayatkan al-Tirmidzi, “Perempuan itu adalah saudara kandung laki-laki.” Ini mengisyaratkan bahwa hubungan antara laki-laki dan perempuan, termasuk suami dengan istri, harus selalu baik layaknya dua orang yang bersaudara.


7. Sabar kepada istri
Rasulullah  juga berpesan kepada para suami agar tetap bersabar menghadapi sikap para wanita yang kurang disukai.

Hal ini seperti dalam sabdanya:

لاَ يَفْرَكْ مُؤْمِنٌ مُؤْمِنَةً إِنْ كَرِهَ مِنْهَا خُلُقًا رَضِىَ مِنْهَا آخَرَ

“Janganlah marah seorang pria mukmin kepada seorang wanita mukmin. Jika tidak menyukai satu perangai darinya, maka sukailah perangai lainnya,” (Muslim dan Ahmad).

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved