Maulid Nabi Muhammad

Teks Khutbah Jumat Maulid Nabi Edisi 5 September 2025, Khidmat dan Menyentuh, Ada LINK PDF

Perayaan Maulid juga mengingatkan kita pada kerinduan mendalam seorang mukmin kepada Rasulullah ﷺ. Seorang mukmin sejati pasti rindu ingin bertemu de

Tribunsumsel.com
ILUSTRASI KHUTBAH JUMAT - Inilah Teks Khutbah Jumat Maulid Nabi Bahasa Sunda Edisi 5 September 2025, Khidmat dan Ada LINK PDF 

TRIBUNSUMSEL.COM - Berikut akan disajikan selengkapnya teks Khutbah Jumat Maulid Nabi Muhammad SAW edisi 5 September 2025 yang khidmat dan menyentuh hati untuk dibagikan. Tersedia juga dalam format PDF yang bisa Anda unduh melalui link tautan dibawah ini.

  • Unduh PDF Naskah Khutbah Jumat Terbaru >> [Disini:]

____________

Materi Khutbah Jumat 

"Kunaon Urang Kedah Ngarayakeun Maulid Nabi?"

Khutbah I

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ

أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ الْمُقَصِّرَ أَوَّلًا بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: ﴿ لَقَدْ مَنَّ اللهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ إِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ ﴾ (آل عمران: 164)

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.

Hari ini kita berada di bulan Rabi’ul Awal, bulan yang sangat mulia. Bulan yang penuh sejarah, bulan kelahiran Nabi Muhammad ﷺ, insan pilihan Allah yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Sejak abad ketujuh Hijriah, umat Islam di berbagai belahan dunia merayakan Maulid dengan penuh sukacita. Majelis-majelis ilmu dan dzikir digelar, lantunan shalawat bergema, dan doa-doa dipanjatkan sebagai ungkapan syukur atas lahirnya sang cahaya kehidupan.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mengapa kita merayakan Maulid?

Alasan Pertama, karena kelahiran Nabi Muhammad ﷺ adalah nikmat terbesar dan rahmat teragung yang Allah berikan kepada kita. Tanpa kehadiran beliau, kita tidak akan mengenal Allah dengan benar, tidak akan mengenal Islam, dan tidak akan mendapatkan cahaya hidayah yang menyelamatkan.

Dengan perantaraan beliau, kita mengenal Allah, satu-satunya Tuhan yang wajib disembah. Tuhan yang Maha Pencipta, tidak menyerupai makhluk-Nya, dan tidak membutuhkan siapa pun.

Dengan perantaraan beliau pula, kita mengenal Islam, agama yang benar dan diridhai Allah. Agama yang dibawa oleh seluruh Nabi dan Rasul, yang kesempurnaannya ditutup oleh Rasulullah Muhammad ﷺ.

Alasan Kedua adalah sebagai ungkapan rasa cinta. Perayaan Maulid adalah ungkapan cinta kepada insan termulia, makhluk terbaik sepanjang masa, Baginda Rasulullah ﷺ.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved