Mahasiswi FKH Unair Tewas Dalam Mobil

Pelukan Terakhir BC Mahasiswi FKH Unair Sebelum Tewas di Mobil, Adik Tak Tahu Tujuan Pamit Keluar

Ternyata, satu hari setelah BCA(21) ditemukan tewas, seharusnya ia menjalani program kegiatan co-asistensi kedokteran di divisi parasitologi, hari ini

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
instagram/FKH Unair / TribunnewsWiki
BC mahasiswi FKH Unair tewas di dalam mobil. Sebelum tewas, ia memberikan pelukan terakhirnya ke sang adik 

Namun, saat diperiksa barang korban diketahui tidak ada yang hilang di dalam mobil.

"Surat wasiat ini kami jadikan sebagai bukti, barang tidak ada yang hilang. Namun kami tidak mau terburu-buru dalam menyimpulkan dari kejadian ini," ujarnya.

Sementara Kompol Tiksnarto mengatakan korban diduga mengalami permasalah dalam beberapa minggu terakhir ini.

"Ada beberapa elemen seperti mengalami permasalah dalam beberapa minggu ini," pungkasnya.

Harusnya Sidang Dokter Hari Ini

Ternyata, satu hari setelah ia ditemukan tewas, BCA seharusnya menjalani program kegiatan co-asistensi kedokteran di divisi parasitologi, hari ini (6/11/2023).

Baca juga: FAKTA Mahasiswi FKH Unair Tewas di Dalam Mobil: Ada Selang Kecil, Tabung Gas Helium dan Surat Wasiat

Coasistensi atau Koas adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.

Secara umum korban dikenal sosok yang cukup berprestasi di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan .

CA disebut Lulus kuliah dengan IPK 3,8.

Namun siapa sangka, belum sempat menjalani sidang, BCA harus menghembuskan nafas terakhirnya.

Mengetahui kejadian yang menimpa mahasiswanya ini, Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Surabaya, Prof Dr Murni Lamid mengaku terpukul.

"Saya cukup kaget dan ndredeg ini tadi, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa, dengan adanya berita ini, kami sangat terpukul sekali," ungkapnya dengan lirih saat dikonfirmasi Tribun Jatim, Minggu (5/11/2023).

Baca juga: Tewas di Dalam Mobil, Mahasiswi FKH Unair Punya Prestasi Mentereng hingga jadi Asisten Dosen

Pasalnya, selama ini Prof Murni mengenal sosok korban yang memiliki kepribadian yang baik serta banyak te man.

Kala itu, kata Murni, CA tandem dengan kelompok 41 yaitu di mana besok sedang menjalani program kegiatan co-asistensi di divisi parasitologi.

Tetapi ditemukan meninggal pada pukul 05.30 WIB.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved