Petani di Upang Banyuasin Diduga Diculik

3 Petani di Upang Diduga Diculik, Ketua Gapoktan Bina Tani Berharap Polda Sumsel Lacak Korban

Tiga petani di Upang Banyuasin belum ditemukan diduga diculik, Ketua Gapoktan Bina Tani, Juanda (51) berharap Polda Sumsel lacak korban.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN
Tiga petani di Upang Banyuasin belum ditemukan diduga diculik, Ketua Gapoktan Bina Tani, Juanda (51) berharap Polda Sumsel lacak korban. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sudah tiga hari sejak hilang ketika pulang dari bersawah, 3 orang petani di Upang, Kabupaten Banyuasin, masih belum ditemukan dan diduga diculik sejumlah orang. 

Petani yang dilaporkan hilang itu adalah Heriyanto warga Jalur 6 Desa Enggal Rejo, Kecamatan Air Saleh Banyuasin, Amiruddin dan Pateno, keduanya merupakan warga Desa Upang Induk, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin.

Peristiwa ini terjadi di Desa Upang Induk, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, pada Jumat 3 November 2023 sekitar pukul 14.00 WIB. Dan disaksikan oleh istri Heriyanto.

Ketiga istri petani sudah melaporkan peristiwa tersebut ke SPKT Polda Sumsel pada Sabtu 4 November 2023.

Ketua Gapoktan Bina Tani, Juanda (51) mengatakan sudah tiga hari ini rekan-rekannya itu belum ada kabar sama sekali.

Ia meminta kepada Polda Sumsel untuk segera mencari keberadaan ketiga petani tersebut.

"Belum ada upaya yang bisa kami lakukan. Makanya saya harap Kapolda Sumsel dan jajaran segera mencari keberadaan sahabat-sahabat saya itu. Ini masalah keselamatan nyawa pak, sedangkan penculik itu masih keliaran di PT, " ujar Juanda ketika dihubungi, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Viral Pemuda Bawa SIM dan STNK Tetap Kena Tilang, Sekarang Mengaku Salah dan Minta Maaf

Para pelaku yang membawa petani berjumlah sekitar 30 orang dan memakai cadar alias penutup wajah.

Peristiwa itu terjadi di depan istri korban yang saat itu tidak bisa berbuat apa-apa.

"Mereka semua naik mobil sekitar orang 30 pakai cadar buka tutup semua. Meski begitu masih bisa dikenali wajahnya karena itu orang pegawai PT itulah, cuma tidak tahu namanya. Istri korban tak bisa berbuat apa-apa saat kejadian namanya juga perempuan pak, " tuturnya.

Ketika membawa korban, orang yang membawa mereka tidak mengucapkan kata-kata yang bernada ancaman.

Mereka hanya bergegas membawa paksa tiga petani tersebut.

"Pas mau diangkut cuma bilang 'ayo cepat, ayo cepat'. Istri korban cuma diam saja pak, tidak bisa berbuat apa-apa, " katanya.

Ia meminta Kapolda Sumsel dan jajaran segera mencari keberadaan rekannya itu. Sebab, wajah-wajah diduga penculik juga sudah diberikan saat membuat laporan.

"Foto orang-orang yang nyulik sudah saya lampirkan waktu menemani istri rekan-rekan saya membuat laporan di Polda Sumsel. Kami minta ini harus dilacak keberadaannya segera" katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved