Petani di Upang Banyuasin Diduga Diculik
Diduga Diculik, 3 Petani di Upang Banyuasin Hilang Dibawa Orang Tak Dikenal, Terjadi Di Depan Istri
Diduga diculik, 3 petani di Upang Banyuasin yang dilaporkan menghilang setelah dibawa orang tak dikenal, hingga kini belum ditemukan.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Diduga diculik, 3 petani di Desa Upang Kabupaten Banyuasin, Sumsel yang dilaporkan menghilang setelah dibawa orang tak dikenal, hingga kini belum ditemukan.
Petani yang dilaporkan hilang itu adalah Heriyanto warga Jalur 6 Desa Enggal Rejo, Kecamatan Air Saleh Banyuasin, serta rekannya Amiruddin dan Pateno.
Dugaan penculikan itu disaksikan oleh istri Heriyanto salah satu petani yang dilaporkan hilang.
Peristiwa ini terjadi di Desa Upang Induk, Kecamatan Air Saleh, Banyuasin, pada Jumat 3 November 2023 sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca juga: Sosok Usman Sidik Bupati Halmahera Selatan Meninggal Dunia Saa Main Sepakbola, Mantan Buruh Panggul
Ketiga istri petani sudah melaporkan peristiwa tersebut ke SPKT Polda Sumsel pada Sabtu 4 November 2023.
Ketua Gapoktan Bina Tani, Juanda (51) mengatakan sudah tiga hari ini rekan-rekannya itu belum ada kabar sama sekali.
Ia meminta kepada Polda Sumsel untuk segera mencari keberadaan ketiga petani tersebut.
"Belum ada upaya yang bisa kami lakukan. Makanya saya harap Kapolda Sumsel dan jajaran segera mencari keberadaan sahabat-sahabat saya itu. Ini masalah keselamatan nyawa pak, sedangkan penculik itu masih keliaran di PT, " ujar Juanda ketika dihubungi, Senin (6/11/2023).
Para pelaku yang membawa petani berjumlah sekitar 30 orang dan memakai cadar alias penutup wajah.
Peristiwa itu terjadi di depan istri korban yang saat itu tidak bisa berbuat apa-apa.
"Mereka semua naik mobil sekitar orang 30 pakai cadar buka tutup semua. Meski begitu masih bisa dikenali wajahnya karena itu orang pegawai PT itulah, cuma tidak tahu namanya. Istri korban tak bisa berbuat apa-apa saat kejadian namanya juga perempuan pak, " tuturnya.
Ketika membawa korban, orang yang membawa mereka tidak mengucapkan kata-kata yang bernada ancaman.
Mereka hanya bergegas membawa paksa tiga petani tersebut.
"Pas mau diangkut cuma bilang 'ayo cepat, ayo cepat'. Istri korban cuma diam saja pak, tidak bisa berbuat apa-apa, " katanya.
Ia meminta Kapolda Sumsel dan jajaran segera mencari keberadaan rekannya itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.