Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan
2 Keinginan Fitria yang Tak Terkabul Usai Dibunuh Sang Mertua, Ingin Gelar Syukuran dan Beli Sepeda
Kebahagiaan Nurul Afini (49) ibunda Fitria menanti kelahiran cucu pertamanya sirna setelah putrinya tewas dibunuh mertuanya, Satir (53).
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Slamet Teguh
Menantu yang dihabisi nyawanya oleh mertua itu ternyata telah mengalami berbagai penyiksaan, dibuktikan dengan luka yang ada di tubuhnya.
Nurul Afini tak mampu menutupi kesedihannya saat memandikan jenazah sang anak.
Nurul Aifini syok saat melihat kondisi perut Fitria yang hamil 7 bulan setelah dibunuh oleh mertuanya.
Baca juga: Awal Mula Satir Tega Bunuh Menantu yang Hamil 7 Bulan, Tak Tahan Lihat Fitria Keluar Kamar Mandi
Pembunuhan yang dilakukan oleh sang mertua Satir itu menyisakan luka yang sangat terlihat di bagian perut korban.
Kasus kematian Fitria seorang wanita yang tengah hamil 7 bulan karena mertuanya itu tengah menyita perhatian.
Banyak yang merasa miris dengan kondisi ini.
Hatinya hancur saat tahu sang anak dan calon cucu pertamanya tewas di tangan Khoiri atau Satir (53), sang mertua, di rumahnya di Dusun Blimbing, Desa Parerejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Ia tak menampik, sempat beredar informasi yang menyebut bahwa sang besan tega menggorok leher anaknya, karena hendak melakukan perbuatan mengarah pada kekerasan seksual.
Karena di mata keluarganya, sejak mulai terikat hubungan sebagai besan sejak anak mereka resmi menikah pada Mei 2023 kemarin, sosok Khoiri terbilang baik.
"Baik aja. Bagus. Saya enggak curiga. Saya kemarin (saat berkunjung pada hari Minggu) saya kan kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, saya dicarikan dukun pijat biar pijat badan saya. Yang mencarikan ya, besan saya. Gak ada masalah (perilaku sosial pelaku). Setiap kami ke sana selalu dibawakan sesuatu (oleh-oleh)," ujar Nurul saat ditemui di kediamannya, kawasan Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Rabu (1/11/2023) dikutip dari Tribun Jatim.com.
Tak hanya itu, ia juga mengungkap soal adanya luka memar pada bagian bawah gundukan kehamilan perut buncit sang anak.
Ia mengaku tak mengetahui pasti, apa penyebab luka memar itu.
Namun, Nurul Afini meyakini, bekas tersebut merupakan akibat perbuatan penganiayaan.
Oleh karena itu, ia dan sang suami memasrahkan semua proses penanganan hukum terhadap pelaku yang terus bergulir hingga kini, kepada pihak Satreskrim Polres Pasuruan.
"Saya enggak tahu. Kalau itu aman (gak ada indikasi ke sana). Soalnya waktu dimandikan jasad, yang kelihatan ada memar, itu perut. Kayaknya ditekan sama pelaku. Saya enggak tahu penyebab memarnya," ungkapnya.
Baca juga: Wajah Jasad Fitria Tersenyum, Pilunya Nurul Tahu Putrinya Dibunuh Mertua, Pasrah Minta Keadilan
Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan
Kronologi Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan
Motif Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan
Keinginan Fitria Sebelum Dibunuh
Tribunsumsel.com
sumsel.tribunnews.com
Terancam Hukuman Mati, Satir Mertua Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan Dipastikan Tersangka Tunggal |
![]() |
---|
Curhat Pilu Sueb, Istri Hamil 7 Bulan Malah Dibunuh Ayah Kandung, Berniat Pulang Beri Kabar Bahagia |
![]() |
---|
Santainya Satir Usai Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan, Marah hingga Panik saat Suami Korban Teriak Tolong |
![]() |
---|
Penyesalan Satir usai Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan, Berbuat Keji Dalam Kondisi Sadar |
![]() |
---|
Sering ke Tempat Prostitusi, Kebiasaan Satir Terbongkar Usai Bunuh Menantu Hamil 7 Bulan di Pasuruan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.