Berita Lubuklinggau

Guru di Lubuklinggau Sering Diperas Oknum Wartawan dan LSM, PGRI Lubuklinggau Ungkap Modus Pelaku

Guru di Lubuklinggau Sering Diperas Oknum Wartawan dan LSM, PGRI Lubuklinggau Ungkap Modus Pelaku

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Ketua PGRI Lubuklinggau, Erwin angkat bicara terkait oknum wartawan dan LSM yang sering memeras guru 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Kantor Kejari Lubuklinggau pada Jumat (20/10/2023) kemarin didatangi para guru yang tergabung dalam PGRI Kota Lubuklinggau.

Aksi berupa audensi dengan Kepala Kejari Lubuklinggau langsung itu kemarin merupakan 'tumpahan' keresahan yang mereka alami selama ini.

Ketua PGRI Lubuklinggau, Erwin menyampaikan aksi kemarin dihadiri oleh pengurus seluruh Kepala Sekolah dari SD, SMP, SMA, SMK dan Madrasah yang tergabung dalam PGRI Lubuklinggau.

"Mereka sengaja meminta untuk audensi dengan Kajari kota Lubuklinggau dalam rangka banyak laporan kawan-kawan berkaitan kejadian akhir-akhir ini," kata Erwin pada wartawan, Minggu (22/10/2023).

Baca juga: Bule Jerman Nikahi Bidan Asal Baturaja Sumsel, Ucap Janji Ke Istri Bikin Baper Tamu Undangan

Keresahan pertama adalah pihaknya menyampaikan maraknya Kepala Sekolah yang dilapor oleh oknum wartawan (online) ataupun mengatasnamakan LSM hingga dianggap menganggu sekolah.

"Kami sampaikan ke Pak Kajari dengan yang disampaikan kawan-kawan itu bahwa kami sekolah ini tidak ada niatlah niat jahat yang diduga banyak memakan uang itu," ungkapnya.

Erwin mengungkapkan kerjaan guru atau Kepala Sekolah sudah ada dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA). Mereka juga menyayangkan ada oknum media ketika datang ke sekolah kurang sopan. 

"Nah ini kadangan langsung ngegas seolah-olah Kepala Sekolah ini tidak bersahabat dan cuek," ujarnya.

Padahal lain cerita, menurutnya tidak seperti itu. Sebab Kepala Sekolah merupakan manusia juga. Jadi siapapun yang bertanya, berkaitan dengan sekolah pihaknya sangat terbuka.

"Kontrol sosial tetap jalan. Tapi jangan mengintimidasi kemudian menteror Kepala Sekolah yang hingga akhirnya kami terganggu psikologi kami. Apalagi itu dilaporkan ke APH," bebernya.

Erwin menambahkan selain resah kerap diteror, pihaknya menyampaikan mengenai guru yang dilaporkan wali siswa berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dan hal itu berujung ke Pengadilan.

"Hingga akhirnya mengganggu psikologi kawan-kawan guru ketika melaksanakan tugas di sekolah dan kami sampaikan juga dengan Pak Kajari," ujarnya. 

Erwin mengaku pihaknya tidak terlatih dengan hal-hal seperti itu. Pihaknya dilatih untuk mengajar, mendidik, melatih siswa untuk menjadi orang yang berguna kedepannya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved