Bullying Siswa SMA di Langkat

Keluarga Korban Bully Siswi SMA di Langkat Pasrah Pelaku Tak Dikeluarkan, Berharap Kesembuhan Mental

Reaksi keluarga siswi korban bully teman SMAN 1 Stabat, Langkat, Sumatera Utara pelaku tak dikeluarkan dari sekolah.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Moch Krisna
Tribun Medan/Muhammad Anil Rasyid
Reaksi keluarga siswi korban bully teman SMAN 1 Stabat, Langkat, Sumatera Utara pelaku tak dikeluarkan dari sekolah. 

"Dibilang ngambang gak, karena di sekolah, tidak di luar sekolah, harus dihargai," serunya.

Dia mengakui, keluarga korban bullying atau perundungan meminta agar para pelaku dapat dikeluarkan dari sekolah negeri ternama di Kabupaten Langkat tersebut.

"Tapi gak dikabulkan, makanya nanti perkembangan (psikolog) akan dilihat," bebernya.

Baca juga: Sosok Trio Netizen Heboh Konten Sindir Soal Putusan MK Syarat Maju Capres Belum 40 Tahun

Sebelumnya, pihak sekolah menggelar pertemuan antara orangtua korban dan pelaku pascaviral aksi bullying atau perundungan yang dialami seorang siswi SMA N 1 Stabat berinisial A, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Inilah sosok siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang menjadi korban bully teman kelas.
Inilah sosok siswi SMA Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang menjadi korban bully teman kelas. (Ig@seputaran.binjai)

Pertemuan ini berlangsung di ruangan Perpustakaan SMAN 1 Stabat pada Senin (16/10/2023).

Dilansir TribunMedan.com, amatan wartawan dalam pertemuan itu, selain orang tua korban dan pelaku, tampak hadir Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Binjai-Langkat, Syaiful Bahri.

Pertemuan itu pun berjalan dengan lama. Bahkan orangtua satu pelaku berinisial FDM yang disebut seorang anggota Polri yang bertugas di Polres Langkat juga hadir di dalam pertemuan tersebut.

Baca juga: Kondisi Baim Wong Setelah Kecelakaan Anak Nyaris Terpental Mobil Tabrak Tembok, Paula Ucap Syukur

Bahkan, ketiga pelaku yang melakukan aksi bullying terhadap korban juga dihadirkan di dalam pertemuan dan meminta maaf kepada keluarga korban.

"Korban dan pelaku duduk di kelas XII IPS 1," ujar Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin.

Pelaku Tak Dikeluarkan

Kata Nano, pihak sekolah akan terus memantau kondisi korban dan terus memberikan sosialisasi kepada siswa-siswi lainnya tentang bahayanya bullying atau perundungan.

Bahkan, ketiga pelaku yang melakukan aksi bullying terhadap korban juga dihadirkan di dalam pertemuan dan meminta maaf kepada keluarga korban.

"Korban dan pelaku duduk di kelas XII IPS 1," ujar Kepala SMAN 1 Stabat, Nano Prihatin.

Kata Nano, pihak sekolah akan terus memantau kondisi korban dan terus memberikan sosialisasi kepada siswa-siswi lainnya tentang bahayanya bullying atau perundungan.

Namun Nano tak bisa memastikan kapan korban mendapatkan pendampingan psikolog.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved